Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh perbukitan hijau, tinggalah dua sahabat sejati, Dini dan Astuti. Mereka telah bersahabat sejak sekolah dasar dan tumbuh bersama melalui berbagai lika-liku hidup. Namun, suatu hari, pertemanan mereka diuji oleh cinta.

Dini dan Astuti selalu melakukan segala sesuatu bersama-sama. Mereka berbagi cerita, impian, dan tertawa bersama-sama. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka, bahkan jarak yang terpisah saat kuliah tidak mampu merenggangkan ikatan mereka.

Namun, semua berubah ketika mereka berdua jatuh cinta pada pria yang sama, seorang pemuda tampan bernama Andika. Andika adalah teman sekelas mereka di SMA, dan cinta mereka pada dirinya muncul hampir bersamaan. Ini adalah ujian pertama bagi persahabatan mereka.

Dini merasa bahwa Andika adalah cinta sejatinya. Dia tidak bisa mengendalikan perasaannya dan secara perlahan jatuh cinta pada Andika. Namun, Astuti juga merasa hal yang sama. Mereka berdua merasa dilema, karena mereka tidak ingin menyakiti satu sama lain.

Pertemanan mereka mulai renggang. Mereka mulai saling menghindari, tidak lagi berbicara seperti dulu, dan keheningan menjadi teman mereka. Astuti mencoba untuk meredakan perasaannya, tetapi Dini juga merasa bahwa dia tidak bisa menutupi perasaannya lagi.

Suatu hari, Dini dan Astuti akhirnya duduk berdua di bawah pohon besar yang telah menjadi saksi bisu pertemanan mereka. Mereka berdua menangis, dan Astuti dengan tulus mengakui perasaannya pada Dini. Dia tidak ingin cinta menghancurkan persahabatan mereka.

Dini, yang juga merasa bersalah, berbicara dengan jujur. Dia mencintai Andika, tetapi persahabatan mereka juga sangat berarti baginya. Mereka berdua setuju bahwa tidak ada pria yang seharusnya memisahkan mereka.

Kemudian, mereka memutuskan untuk berbicara dengan Andika. Mereka mengungkapkan perasaan mereka padanya, dan Andika, yang baik hati, memilih untuk tidak memilih salah satu di antara mereka. Dia ingin tetap bersahabat dengan mereka berdua dan tidak ingin merusak persahabatan mereka.

Dini dan Astuti akhirnya memahami bahwa persahabatan mereka jauh lebih berharga daripada cinta seorang pria. Mereka kembali menjadi sahabat sejati, dengan Andika tetap menjadi teman baik mereka. Meskipun hati mereka pernah terluka, persahabatan mereka tetap kuat, dan mereka belajar bahwa cinta sejati dalam bentuk persahabatan adalah hal yang paling berharga dalam hidup mereka.
Gambar : google