Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
Salib Terbalik - KUNCEN






Pekik burung hantu mengagetkan gw.

" sialan!!"

Bagus keheranan " kenapa??"

" kaget"
jawab gw singkat

Hening malam begitu sunyi, hanya suara nafas yg menjadi pengiring musik di telinga. Kami berjalan menyusuri hutan mencari buruan hanya untuk bersenang senang.
4 manusia mencoba menaklukkan hutan " larangan". Manusia konyol macam apa yg masih mempercayai hal hal diluar nalar saat ini??. Bagi gw dan 3 cecunguk ini, hantu atau sejenisnya merupakan sasaran empuk untuk melampiaskan nafsu.

" Anjing!!" Kata gw dg menepuk senter kepala yg mulai rusak.

Mau tak mau gw harus memaksimalkan kemampuan senter ini sebelum benar benar rusak. Tak lupa gw juga membawa senter cadangan jika dibutuhkan untuk menghadapi hal tak terduga.
Meskipun mulai meredup, tapi sekelebatan pantulan cahaya terlihat dibalik rongga akar pohon.
Tanpa basa basi gw membidik, tapi hewan itu tak lagi terlihat.

" tumben kita gak dapat apa apa" celetuk Bagus

" coba jalan lagi aja" Angga menimpali

Sinar bulan tak bisa menggapai tempat kami berpijak, hutan lebat Seolah menyerap apa yg dipancarkan bulan. Tapi tak semua bisa hutan serap, kami masih bisa melihat beberapa langkah kedepan. Semakin kami berjalan, hutan semakin lebat dan pohon semakin besar dan tak biasa kami lihat. Sepertinya ini jarang dijamah manusia.

Suasana mulai mencekam karena kami tak tahu akan kemana langkah kaki ini membawa. Suara lolongan terdengar, apakah disini ada serigala atau anjing liar??

" orang lagi doggy style kali..." kata Rena dg candaan yg tidak lucu sama sekali

Kami semua menatapnya tajam, lalu kembali berjalan. Kilatan cahaya kembali terlihat, gw segera membidik.
Tapi anehnya jari gw tak sanggup menarik pelatuk. Kilatan pantulan cahaya itu berjalan ke arah kami. Perlahan tapi pasti, langkahnya begitu berat. Suara langkahnya gw akui semakin menambah suasana mencekam

Perlahan ia memunculkan wujudnya yg sangat menyeramkan, gw bukan orang penakut tapi ini benar benar menyeramkan hingga kami lari terbirit-birit. Wujudnya tak bisa gw jelaskan, terlalu takut untuk sekedar mengingatnya dalam memori otak


Gw berlari meninggalkan lainnya, kami menyelamatkan diri sendiri tak peduli apapun yg terjadi. Langkah kaki masih menapaki jalan tak beraturan hingga gw menghantam dahan pohon.
Gw jatuh terpelanting dg wajah panas bukan main. Gw mencoba berdiri menyapu pandangan untuk mencari tau apakah gw ada disisi lain hutan.
Gw berjalan dg bantuan senter mengarahkan ke segala arah. Hingga gw menemukan Rena yg bersembunyi di ruas akar pohon.

" ngapain lu??" Tanya gw

Rena menarik gw dan menunjukkan sesuatu yang bercahaya redup. Sebuah rumah sederhana berada ditengah hutan, dikelilingi oleh beberapa obor sebagai penerangan. Seumur hidup di desa ini, baru kali ini gw melihat hal semacam ini. Manusia konyol mana yg membangun rumah ditengah hutan ini??

" kira kira rumah siapa ya ren??" Tanya gw

" lu yg warga sini aja kaga tau, apalagi gw??"

Suara peluit terdengar, gw segera membalas. Tak butuh waktu lama untuk kami kembali berkumpul. Kami semua bertanya tanya seolah melupakan apa yg tadi kami saksikan.

" kita cari tahu??" Tanya Rena sok ngide

" jangan ah" kata gw dg perasaan tak enak

" takut amat lu!" Ejek Rena

" bukan takut, bisa aja isinya orang gila yg di pasung"

" takut amat lu, gw cuma mau hina pemiliknya! Lagipula Orang tolol yg malah bangun rumah di tengah hutan!"
Kata Rena dg ide terbodoh yg pernah gw dengar

" ngawur lu" kata Angga

" sekalian kita lihat lihat, ada apa disitu" kata Rena

Mau tak mau kami menuruti isi kepala gadis sialan ini. Ada rasa takut, penasaran, mencekam ketika kami mulai memasuki pancaran sinar obor.
Rumah yg sederhana tapi lebih tepatnya tak terawat. Ada banyak tali yg tergantung di pohon yg mengelilingi rumah ini. Simpul yg sama seperti digunakan oleh orang untuk mengakhiri hidupnya.

Seberkas cahaya terlihat dari dalam rumah itu, dg sejuta keberanian gw buka pintu kayu yg rapuh ini. Terdapat seorang gadis yg tengah diam memegang obor. Gw kaget bukan main saat ia menyibakkan rambutnya, wajah itu benar benar mirip dg Rena.
Perbedaannya ialah ia lusuh dan Rena adalah gadis terawat.

" Reni !!" Seru Rena dg raut terkejut

" Kakak...." ucap gadis itu dg suara yg sama persis dg milik Rena

Gw menahan Rena yg ingin mendekati gadis itu, ini bukan lagi horor! Ini adalah jebakan.
Entah manusia konyol macam apa dibalik ini, tapi gw akan menghajarnya nanti.

" dia adik gw!!" Rena bersikeras

" adik lu udah mati!" Gw mengingatkan

" gak!!" Rena teriak

Gw segera menariknya, Rena meronta ronta ingin mendekati gadis itu. Gw mendorongnya keluar dari sini. Tapi hal tak terduga ialah Bagus yg berlinang air mata menatap gadis itu.

" ibu..." bibirnya bergetar rindu akan ibunya.

Sesegera mungkin gw dan Angga mendorong Bagus keluar. Mereka berdua marah karena gw dan Angga berusaha menjauhkannya dari orang yg begitu mereka rindukan.

" Nak, mama rindu...." Kata gadis itu berubah menjadi wajah almarhum mama Rena.

Begitu juga dg bagus, dalam pandangan matanya wanita itu terlihat seperti ibunya yg telah lama meninggal. Maka kepalan tangan gw memberi gadis ini tinju dg kekuatan penuh.
Tak ayal, Rena dan bagus malah menyerang gw. Gw mendorong mereka keluar dari rumah ini. Angga berusaha menahan mereka berdua.

Gw muak dg setan ini, gw kembali masuk dan menyerang gadis ini. Tapi dg secepat kilat gw jatuh tersungkur merasakan sakit di wajah. Gw kalah cepat.
Gw berdiri dan kaget bukan main ketika mengetahui bahwa gadis ini berubah menjadi diri gw sendiri. Gw menyadari seriusnya ini, ini bukan saatnya main main. Secepatnya gw mendaratkan kaki di tubuhnya, tapi gw yg malah terlempar terpelanting. Dada gw begitu sakit, nyaris susah bernafas.

Kembali gw berdiri dan memberi tinju di wajahnya, tapi malah gw yg kembali tersungkur dg rasa sakit diwajah. Apakah serangan gw memantul?? Gw mencoba menyerang kembali dg tendangan di dada, gw kembali terpelanting kesakitan.
Gw mengerti sekarang, gw sedang menyerang diri sendiri. Sepertinya tak ada cara lain untuk menyerang. Bahkan Angga juga mengalami hal yg sama seperti gw.
Gw dan Angga mencoba menyerang dari kedua sisi dan hasilnya malah kami berdua saling menerima serangan.

Mau tak mau kami mundur, mungkin kami harus lari. Tapi kaki kami seolah menjadi kaku melihat orang orang terkasih kami yg telah pergi datang ke tempat ini.
Mata gw terbelalak melihat mereka menggunakan simpul yg tergantung di pohon untuk menakuti kami. Mereka mengelilingi kami dg tergantung.
Pemandangan terburuk yg pernah kami lihat.

Rena dan Bagus mulai sadar dg apa yg terjadi. Gadis itu keluar dari kediamannya. Bukan lagi seorang gadis, melainkan seroang wanita tua.
Seringai senyumnya sungguh menakutkan, aura yg membuat kami berempat merasa terintimidasi. Tanpa sepatah kata, wanita itu merentangkan kedua tangannya dan makin membara obor disekeliling.

Perlahan dia terangkat masih dg posisi yg sama. Ada kekuatan gaib yg mengangkat wanita ini. Perlahan ia terangkan dg posisi kepala dibawah, seperti sebuah salib terbalik. Begitu juga dg orang orang yg tergantung di pohon. Semuanya menunjukkan posisi yg sama, salib terbalik. Dan yg paling mengejutkan ialah mereka mulai terbakar dilalap api.

Ini bukan masalah sepele lagi! Bisa kah kali ini jadi jauh lebih buruk..






Spoiler for quote:








Pemikiran liar pribadi | source: Google
By


Copyright© 2016 - 2023 slametfirmansy4™
All right reserved | kaskus plus gen 1 KASKUS




Thread approved




anda puas, saya lemash!!!
emoticon-Teparemoticon-Teparemoticon-Teparemoticon-Tepar
hanifn123Avatar border
azhuramasdaAvatar border
bonita71Avatar border
bonita71 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
1.3K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan