Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Karimake.akunaAvatar border
TS
Karimake.akuna
Bahagia di Balik Perpisahan
Zul, Zen, dan Ken adalah sahabat karib sejak mereka pertama kali bertemu di sekolah SMP. Mereka tumbuh bersama-sama, menghadapi berbagai cobaan, dan merayakan berbagai kebahagiaan bersama. Namun, waktu berlalu begitu cepat, dan kini mereka sudah sebentar lagi akan lulus dan melanjutkan ke SMA. Hari-hari mereka di SMP pun semakin berkurang.

Suatu hari, di kantin sekolah, mereka duduk bersama seperti biasa, tetapi suasana terasa berbeda. "Kalian tahu, sebentar lagi kita akan berpisah," ucap Zul dengan suara yang serak.

Zen dan Ken mengangguk sambil menahan air mata. Mereka tahu bahwa SMA masing-masing akan berbeda, dan persahabatan mereka yang begitu erat akan diuji oleh jarak dan waktu.

Pada saat itu, Zul mengeluarkan sebuah album foto dari dalam tasnya. Album itu berisi kenangan-kenangan indah mereka selama tiga tahun terakhir. Mereka mulai menatap foto-foto itu dengan senyum dan juga sedih. Ada foto-foto mereka saat bermain di taman, saat merayakan ulang tahun bersama, dan bahkan foto saat mereka merayakan keberhasilan dalam ujian sekolah.

"Aku ingin kita selalu ingat momen-momen ini," ujar Zen sambil mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

Ken menambahkan, "Meskipun kita akan berpisah, persahabatan kita akan selalu ada di hati kita."

Mereka berpelukan erat, tersedu-sedu, sambil menyimpan album kenangan itu kembali ke dalam tas Zul. Walaupun masa depan mereka penuh ketidakpastian, mereka tahu bahwa persahabatan mereka akan tetap awet, meskipun berjarak. Mereka bersumpah untuk selalu menjaga hubungan mereka, dan berjanji untuk bertemu lagi suatu hari nanti.

Matahari terbenam di balik gedung sekolah, dan tiga sahabat itu duduk bersama di kantin hingga senja tiba. Mereka tahu bahwa ini adalah akhir dari sebuah babak hidup, namun juga awal dari babak baru yang menunggu. Persahabatan mereka mungkin akan mengalami perubahan, tetapi cinta dan kenangan yang mereka bagi selama ini akan tetap abadi dalam hati mereka.

Minggu-minggu berikutnya terasa sangat berat. Persiapan ujian kelulusan dan kehidupan persiapan untuk SMA membuat mereka semakin sibuk. Meskipun begitu, mereka selalu berusaha untuk tetap saling menjaga. Mereka berkumpul saat-saat yang mereka bisa, berbagi cerita, dan tertawa bersama seperti dulu. Tetapi ketika hari kelulusan semakin mendekat, kekhawatiran semakin menghantui mereka.

Hari kelulusan tiba, dan suasana haru terasa begitu kuat di antara Zul, Zen, dan Ken. Mereka berduka karena harus berpisah, tetapi juga bersyukur karena telah memiliki teman-teman sebaik mereka. Saat nama mereka dipanggil satu per satu untuk menerima ijazah, tiga sahabat itu saling menatap dengan mata penuh haru. Mereka tahu ini adalah momen terakhir mereka bersama di sekolah ini.

Setelah upacara kelulusan, Zul, Zen, dan Ken berkumpul di taman sekolah, tempat mereka pertama kali bertemu. Mereka duduk di bawah pohon besar yang selama ini menjadi saksi bisu dari berbagai cerita mereka.

"Kita akan merindukan tempat ini," kata Zen dengan suara tercekat.

Ken menambahkan, "Dan kita akan merindukan satu sama lain."

Zul mengangguk, "Kita mungkin berpisah, tetapi persahabatan kita akan selalu hidup."

Mereka mengambil tangan satu sama lain dalam keheningan, merasakan sentuhan hangat persahabatan mereka. Mereka tahu bahwa saat ini adalah waktu untuk mengucapkan selamat tinggal, setidaknya untuk sementara. Namun, mereka juga yakin bahwa tak ada jarak yang bisa memisahkan hati mereka.

Masa depan membawa mereka ke sekolah yang berbeda, teman-teman yang berbeda, dan pengalaman-pengalaman yang berbeda. Tetapi kenangan mereka bersama akan selalu menjadi pelipur lara di saat-saat sulit, dan janji-janji mereka untuk bertemu lagi akan selalu membakar semangat mereka.

Tiga sahabat itu berdiri, melangkah meninggalkan taman sekolah yang telah menjadi saksi setia dari persahabatan mereka. Mereka tahu bahwa kini mereka menghadapi babak baru dalam hidup mereka, dan meskipun tidak tahu apa yang akan terjadi, mereka akan selalu menjadi bagian satu sama lain. Sebagai tanda perpisahan, mereka merentangkan tangan mereka dan berjanji untuk selalu menjaga kenangan-kenangan yang tak terlupakan ini di dalam hati mereka.

Gambar : google
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
146
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan