Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Karimake.akunaAvatar border
TS
Karimake.akuna
Aroma Kopi dan Senja
Di sebuah sudut kedai kopi yang selalu mengalun aroma harum kopi segar, terdapat dua jiwa yang takdirnya saling terkait: Andi dan Anisa. Setiap pagi dan sore, kedua orang itu bertemu di tempat yang sama, menciptakan kisah romantis yang penuh warna.

Andi adalah seorang pria muda dengan mata yang cerah dan senyum yang ramah. Setiap harinya, ia datang ke kedai kopi itu untuk menyeruput secangkir kopi hitam pekat sambil menikmati ketenangan pagi atau senja. Bagi Andi, kedai kopi ini adalah tempat pelarian dari keramaian kota, di mana ia bisa merenung dan membiarkan pikirannya melayang.

Sementara itu, Anisa adalah seorang barista muda dengan rambut cokelat yang bergelombang dan mata yang penuh kehangatan. Dia selalu tampak ceria saat melayani pelanggan, dan senyumnya seperti obat penawar bagi siapa pun yang lewat. Anisa menghargai setiap pelanggan yang datang ke kedai kopi, tetapi ada satu pelanggan yang selalu membuat hatinya berdebar lebih cepat.

Setelah beberapa minggu, Andi dan Anisa mulai bertukar sapaan lebih dari sekadar pelanggan dan barista biasa. Percakapan mereka menjadi lebih dalam dan penuh arti. Mereka berbicara tentang minat dan hobi mereka, bercerita tentang pengalaman hidup, dan berbagi tawa atas lelucon ringan. Kedai kopi itu menjadi lebih dari sekadar tempat minum kopi, melainkan tempat di mana dua jiwa bisa terhubung.

Pada suatu hari, Andi merasa perlu untuk mengungkapkan perasaannya yang lebih dari sekadar persahabatan. Dia mengajak Anisa berjalan-jalan ke parkiran di belakang kedai kopi, tempat yang sunyi dan tenang. Dengan hati berdebar, Andi mengakui betapa ia merasakan keistimewaan dalam kehadiran Anisa dalam hidupnya. Anisa terkejut namun tersenyum dengan lembut. Dia mengungkapkan bahwa perasaan yang sama telah lama bersemayam di hatinya.

Sejak saat itu, kedua hati itu berdetak selaras. Mereka menjadi pasangan yang tak terpisahkan, menjalani petualangan romantis di tengah aroma kopi yang terus mengalun di kedai itu. Setiap pagi, Andi dan Anisa menghabiskan waktu bersama di meja favorit mereka, menikmati kopi sambil berbagi impian dan harapan. Setiap sore, mereka berjalan-jalan di sekitar parkiran, berbicara tentang segala hal di bawah langit dan menikmati sentuhan lembut matahari terbenam.

Tapi, seperti setiap kisah cinta, ada juga tantangan yang harus mereka hadapi. Jarak dan waktu kadang-kadang menciptakan kesulitan, tetapi Andi dan Anisa selalu berjuang untuk menjaga api cinta mereka tetap berkobar. Mereka belajar untuk saling mengerti, mendukung satu sama lain, dan merajut mimpi-mimpi mereka menjadi satu.

Kedai kopi dan parkiran tetap menjadi saksi bisu dari perjalanan cinta mereka. Tempat-tempat itu menjadi saksi betapa cinta bisa tumbuh dari tatapan malu-malu menjadi kebersamaan yang erat. Andi dan Anisa menyimpan kenangan indah di sana: senyuman, tawa, dan candaan yang melodi, serta janji-janji tak terucap yang terjalin di antara setiap tegukan kopi.

Dan akhirnya, dalam suatu hari yang cerah dan hangat, di tengah aroma kopi dan suasana kedai yang akrab, Andi melalui parkiran dengan hati berdebar. Di bawah pohon yang rindang, ia berlutut di depan Anisa, dengan cincin di tangannya. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan keinginannya untuk berbagi sisa hidupnya dengan Anisa.

Anisa menutupi mulutnya dengan tangan gemetar, tak percaya dengan apa yang ia lihat dan dengar. Dengan suara tercekat, ia menjawab "ya" dengan penuh sukacita. Di bawah cahaya matahari yang lembut, dua hati yang saling terkait ini bersumpah untuk menjalani kehidupan bersama.
Gambar : google

bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
186
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan