Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kutilkuda1202Avatar border
TS
kutilkuda1202
[KISAH NYATA] DIJODOHKAN DENGAN PRIA UNTUK STATUS SAJA
Kaskus

Halo teman teman Kaskus. Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca kaskus thread ku kali ini. Kisah yang akan aku ceritakan disini merupakan kisah nyata dan tidak ada sedikitpun karangan atau hal yang bersifat melebihkan atau mengurangi dari kenyataan yang terjadi. Namun, demi keamanan dan kenyamanan ku, aku akan menyembunyikan identitas asli dengan menggantinya dengan nama samaran. By the way, aku ingin sekali teman teman semua memberikan komentar dan masukan yang mungkin bisa membantuku dalam menjalani hari hariku kedepan.

Sebelumnya,aku akan memperkenalkan diriku. Namaku Dinda, aku berusia 27 tahun. Di usiaku yang bisa dibilang sudah sangat matang untuk menikah ini, aku malah masih hidup sendiri dan belum memiliki pasangan. Semua ini terjadi karena sebuah kegagalan dalam hubungan percintaanku yang berakhir di tahun 2020 lalu. Saat itu aku masih berusia 24 tahun menuju 25 tahun. Seorang pria yang aku cintai meninggalkanku karena dia lolos PPPK dan ditempatkan di kota Padang, sedangkan aku tinggal di daerah Solo. Jarak yang jauh membuat ia tidak mampu melanjutkan hubungan dengan ku.

Awalnya, ia berkata akan berusaha mempertahankan hubungan kami yang sudah berlangsung sejak kami kuliah di D3 Sekolah tinggi swasta. Katanya," aku pasti kembali dalam dua bulan lagi, aku akan menelponmu setiap malam, chat ku tidak akan berhenti dan aku akan selalu mendoakanmu. Yang penting kamu tidak nakal, tidak meninggalkan aku dan mengingkari janji cinta kita sampai nanti aku mantap menikahimu". Sungguh kalimat manis yang merasuk ke dalam hati disaat perasaan sedih meluap karena harus berpisah kota. Tetapi, kenyataan nya, tiga bulan berlalu, ia mulai jarang telpon, di chat selalu berkata sibuk, dan terakhir aku lihat salah satu instagram temannya sesama PPPK disana sedang foto berdua nampak mesra. Setelah aku hubungi dan pertanyakan hal itu, ia marah besar lalu memutuskan hubungan kami dengan alasan tidak bisa LDR.

Semenjak itu, aku hidup sendiri tanpa kekasih. Dahulu terasa indah, rasanya tidak ingin lupakan masa masa saat bersamanya. Tetapi sekarang aku harus menghadapi kenyataan ini. Lalu lebaran lalu, aku dan ibuku datang berkunjung ke salah satu rekan arisan ibuku. Oya, ayahku sudah meninggal tahun 2014. Beliau meninggal karena sakit tulang belakang yang membuat ayah mendadak lumpuh dan harus menghadap sang pencipta di saat aku masih usia remaja. Semenjak itu, ibuku yang menjadi tulang punggung keluarga sebagai penjual di salah satu daerah dekat kampus UNS.

Sebut saja teman ibuku itu bernama tante Erika. Tante Erika ini memiliki dua orang anak pria. Anak pertamanya berusia 31 tahun dan yang kedua masih kuliah semester 3 di Malang. Awalnya bercanda dan hanya basa basi saja, lalu mulailah masuk ke arah yang cukup membuatku merasa agak tidak nyaman, yaitu membahas perjodohan dan dikenal kenalkan. Aku akhirnya dikenalkan dengan anak pertamanya. Namanya Jojo. Ia bertubuh tinggi, sekitar 170an hampir 180an. Badan nya tegap cukup berisi tetapi bagi pria usia 31 sepertinya masih bisa dibilang cakep. Ia bekerja di sebuah toko helm dan modifikasi motor yang ia bangun bersama dengan ayahnya.

Jujur, aku agak males ketika dijodohkan dengan Jojo. karena, aku tahu betul bagaimna karakter Jojo. Dulu, dia itu sungguh amat manja dengan mama nya. cuman ngambil minum aja hanya 3 langkah kaki dari kamarnya, ia rela teriak teriak kasar untuk nyuruh mamanya yang di lantai bawah untuk ngambilin minum dia. Terus dia juga asli boros banget. Dia itu kuliah IT di kampus swasta 3 tahun. Belum beres udah marah marah merengek minta pindah kampus ke kampus Guru BK. Baru jalan 1 semester, dia berontak marah marah ke mama nya minta pindah. Akhirnya dia pindah ke jurusan teknik mesin. Di jurusan itu, baru jalan 2 tahunan udah mangkir kampus. Akhirnya ia dibukakan usaha oleh ayahnya.

Tetapi secara fisik emang lumayan si Jojo ini. Tetapi karakternya, astaga membuat emosi jiwa. Namun, ibuku berkata bahwa itu hanya saat Jojo remaja saja, sekarang Jojo sudah dewasa dan tidak seperti itu lagi. "Sudahlah, mending jalani dulu. Jojo itu baik, punya usaha, cakep juga, mamanya juga baik. Kamu nanti akan bahagia hidup sama Jojo", ucap ibuku berkali-kali. Akhirnya aku mencoba jalan berteman dekat dulu sama Jojo.

Awalnya agak canggung, tetapi lama lama mulai akrab. Ternyata dia asyik juga diajak ngobrol dan jalan. Memang emosinya sering gak terkendali kalau ada yang gak sesuai harapannya dia. Misal, pesen makan itu lama, dia bisa marah marah dan pergi narik aku keluar dari cafe tersebut. Dia juga bisa marah bentak bentak orang dijalan. Dia juga gak mau kalo di telponin terus, atau chat terus juga dia gak mau. Beda jauh gak kayak mantanku. Ia hanya membalas saat kita janjian pergi aja. Tapi pas ngobrol sih asik, cuman kalo chat telpon dia gak mau.

Nah, saat jalan bareng kemarin Sabtu, agustus ini. Jojo akhirnya mengungkapkan kalimat yang cukup membuatku merasa tidak enak hati dan ingin segera meninggalkannya.
"Din, sebenarnya, aku itu gak suka sama kamu. Kamu itu bukan tipeku banget, aku juga yakin kalau aku bukan tipe kamu banget. Aku pergaulanku gak bagus, suka motoran pulang pagi, suka marah marah sama orang rumah dan pastinya aku itu bukan orang sukses kayak cowok cowok usia 31 tahun lainnya. Tetapi daripada aku gak nikah-nikah, dan entar kalo aku makin tua gak ada yang rawat dan ngurusin aku, lebih baik aku nikahi kamu aja Dind. Kamu juga pasti merasa hal yang sama kan? Daripada gak nikah dinilai gak laku, kan mending kita nikah aja. Yang pasti aku akan tanggung jawab, kasih duit full ke kamu, dan kamu di sayang sama mama papaku. Aman kamu. Tetapi, syaratnya kamu jangan ngekang aku, ngelarang-larang aku buat keluar motoran sampai subuh"

Seketika aku terdiam. Aku bukan tipe orang yang bisa mengungkapkan emosi atau kata-kata. Aku hanya diam dan mulai muram, lalu aku mulai memerah dan air mata mulai membayangi mata. Aku langsung pamit pulang. Dan sampai saat ini aku belum menjawab lagi panggilan dari orang tua Jojo untuk membahas tanggal tunangan dan pernikahan.

Namun, ibuku malah sudah bergerak lebih cepat. Ia membahas bersama orang tua Jojo tanpa aku. Benar benar membuatku gak tahan dan stress. 'Aku haruss bagaimana? Benar benar tidak tahu harus berkata apa...

Hubungan nikah ini hanya untuk status saja. Jojo yang hanya butuh orang yang mau merawat dia dan menjalankan apa yang dia mau alias disuruh-suruh , sedangkan aku hanya untuk menutupi status wanita gak laku atau perawan tua. Rasanya hidup ini sia sia sekali. Ibuku juga tidak mendengarkan penjelasanku. Ia selalu berkata bahwa aku salah paham, aku salah dengar. Ia malah gegabah mengatur semua pertunangan. Rasanya ingin mati saja.

Menurut teman teman, apa yang aku harus perbuat ya?

Terimakasih.
bukhoriganAvatar border
fredielogan14Avatar border
p.a.c.o.lAvatar border
p.a.c.o.l dan 2 lainnya memberi reputasi
3
404
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan