Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amekachiAvatar border
TS
amekachi
WANITAPUN IKUT BERTEMPUR UNTUK MEMBELA NEGRINYA
“Anda Bunuh Anak Kami, Anda Harus Membayarnya!”, Wanita Ukraina Angkat Senjata, Siap Perang Melawan Rusia


Berparas cantik, para wanita Ukraina memilih untuk ikut perang demi membalas kekejaman Rusia terhadap keluarga mereka. (thesun)
KORANKALTIM.COM – Kesedihan akan kehilangan orang-orang tercinta akibat perang berubah jadi amarah, itulah yang terjadi dengan wanita Ukraina saat ini.

Demi membalas sakit hati, mereka siap angkat senjata, berperang melawan pasukan yang dikirimkan Presiden Rusia Vladimir Putin itu.

“Anda telah membunuh anak-anak kami sekarang anda akan membayarnya,” ucap para wanita Ukraina menujukan kepada Putin setelah menegaskan siap angkat senjata untuk turun ke medan juang.



Dilansir dari laman Thesun.co.uk Sabtu (12/3/2022) hari ini, tentara wanita termasuk diantara pasukan garis depan yang memerangi pasukan Rusia di timur negara yang dilanda perang itu.

Ribuan wanita lainnya mengikuti pelatihan menggunakan senjata, belajar cara menembakkan senapan serbu AK-47.

Sementara wanita lain membuat jaring kamuflase dan membantu merawat 2,3 juta pengungsi yang diusir dari rumah mereka akibat kekejaman Rusia.

Itu semua adalah upaya yang luar biasa dari semua orang termasuk kaum wanita Ukraina yang merasa yakin bisa berkontribusi untuk mengalahkan pasukan invasi Rusia.

Pejabat setempat mengeluarkan foto beberapa tentara wanita di unit garis depan untuk menandai Women Day International atau Hari Perempuan Internasional.

“Tentu saja wanita benar-benar berada di garis depan di seluruh timur Ukraina. Mereka bertarung bersama kaum pria dan bertempur sepanjang waktu,” kata seorang sumber

Di Kota Lviv yang berada di ujung barat Ukraina, wanita seperti Kate Matchyshyn yang berusia 33 tahun tidak pernah bermimpi untuk bergabung dengan Angkatan Darat, tetapi sekarang belajar pelatihan senjata dasar termasuk cara menembakkan, mengisi ulang dan membersihkan AK-47.

Padahal beberapa pekan lalu perhatian utamanya adalah membangun bisnis terapi pijat, tetapi dia sekarang telah menjalani langkahnya di pusat veteran bernama Warriors House.



“Tentu saja saya takut harus berlatih karena bisa membuat saya membunuh seseorang. Ini adalah hal yang sangat sulit bagi seorang wanita untuk dibunuh dan saya tidak pernah berpikir saya harus melakukannya. Tapi kami telah dipaksa untuk berlatih untuk hal yang mengerikan oleh Rusia,” kata Kate.

“Rusia membunuh anak-anak Ukraina sehingga wanita Ukraina akan melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk melindungi mereka.

Kami sama dengan wanita di mana pun di dunia. Semua wanita memiliki naluri protektif terhadap anak-anak dan kami akan menunjukkannya setiap hari,” paparnya.

“Wanita Ukraina itu kuat, hobi utama saya misalnya adalah tinju dan Putin akan mengetahui seberapa kuatnya. Dia telah membunuh anak-anak kami dan dia akan membayar untuk itu,” tegas Kate.

Sekitar 40 penduduk setempat mengikuti pelatihan senjata setiap hari di Warriors House dimana pengusaha Bohdana Ostapyk membantu mengoordinasikan sesi tersebut.

Sebelum perang, Bohdana menjalankan firma public relations sendiri yang sukses di Kyiv dengan 14 klien dalam bisnis mesin pertanian.

Tetapi perusahaannya runtuh kecuali satu dari kliennya yang membatalkan kontrak mereka dan dia telah pindah kembali ke Lviv untuk membantu upaya perang.

"Perang mungkin berakhir dalam beberapa minggu atau mungkin berlangsung selama bertahun-tahun dan jika itu masalahnya, setiap orang perlu tahu cara menggunakan senjata - termasuk wanita," tegas Bohdana yang berusia 23 tahun ini.

Kota Lviv mungkin jauh dari garis depan, tetapi penduduk setempat khawatir perang akan bergerak ke arah mereka. Sirene serangan udara terdengar berulang kali kemarin setelah pasukan Rusia mengebom dua bandara sekitar tiga jam perjalanan jauhnya. Namun itu tak membuat kaum wanita Lviv di gentar.

Di bekas toko mesiu abad ke-16 yang dikenal dengan sebutan Powder Tower alias Menara Bubuk, seorang dosen universitas berusia 25 tahun bernama Bohdana Symiakevych mengoordinasikan operasi pada skala industri untuk membuat jaring kamuflase.

Dia bertanggungjawab atas 500 sukarelawan yang menyortir berton-ton bahan yang disumbangkan oleh pabrik, merobeknya menjadi potongan selebar 2 inci dan kemudian mengikatnya ke jaring taman plastik untuk membuat jaring berukuran 40 kaki kali 6 kaki yang digunakan Angkatan Darat untuk menyembunyikan mesin.

“Kami membuat sekitar 30 jaring dalam sehari. Ini adalah waktu yang sangat sulit bagi negara tetapi semua orang Ukraina akan kuat. Kami bisa menjadi kuat karena kami mendapat dukungan dari seluruh dunia,” sebut Bohdana.

“Dan saya ingin berterima kasih kepada Inggris karena memimpin dunia dalam dukungan itu,” imbuhnya.

Terlepas dari trauma sehari-hari yang harus dihadapi orang Ukraina, mereka masih bisa bercanda. "Kami memiliki lelucon bahwa ketika perang berakhir dan kami menang, kami akan pergi berlibur - ke Krimea," ujarnya


wanita pun ikut berjuang mempertahankan negrinya dari serangan bangsa asing..........tak ada kata menyerah untuk ukraina,lawan atau mati.........ingat rape of berlin 1945,itu akan terjadi jika Ukraina kalah "kami akan membawa keadilan diatas baja ketanah para bajingan bolshevik terkutuk"
Diubah oleh amekachi 13-08-2022 20:18
0
511
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan