Assalamualaikum wa rahmatullah

Manusia dengan beragam karakter, mewajibkan kita mampu menghadapinya. Ada manusia yang dihadirkan untuk kita dapat bersyukur, tetapi tidak sedikit pula yang dihadirkan, agar kita belajar untuk bersabar.

Manusia yang tidak ingat bahwa dirinya hanya hamba, sering kali mendahulukan kemampuan akal juga pikiran saja.

Harusnya, jika manusia paham hakikat dirinya yang seorang hamba, tentu ia tidak akan merasa bahwa kehebatan yang ada itu atas upayanya, atau pujian yang diucapkan orang bukanlah miliknya.

Padahal tidak ada yang berhak mendapat puja dan puji melainkan Rabb pencipta semesta alam beserta isinya. Begitu juga kehebatan yang ada pada diri manusia itu hanya karena karunia Allah semata.

Lantas mengapa masih ada manusia-manusia yang kerap gemar meremehkan?

Berikut beberapa alasan mengapa ada yang gemar meremehkan:

1. Lupa Diri yang Hanya Seorang Makhluk

Terkadang ada sebagian orang tidak ingat bahwa dirinya hanya makhluk, di mana seseorang yang berstatus makhluk tentu tidak memiliki kuasa, bahkan pada dirinya sekali pun.

Jika pada diri sendiri saja tidak memiliki kuasa, lantas mana mungkin seseorang itu menguasai orang lain dengan cara meremehkannya. Tentu saja itu perbuatan mustahil dan sia-sia.

2. Merasa Diri Paling Hebat

Ketika seseorang di dalam hatinya terdapat rasa diri paling hebat, tentu saja upaya meremehkan orang lain akan semakin besar.

Setiap ada orang yang tampak baik, banyak yang memuja dan mengagumi, ia tidak sanggup seperti orang lain yang mau memberikan sedikit saja pujian atau dukungan. Alih-alih memuji, justru ia lebih senang menghina dan menjatuhkan dengan bahasa dan caranya.

3. Tidak Suka Ada yang Mengunggulinya

Ada sebagian orang yang memang memiliki watak tidak suka ada orang lain yang melampauinya dari segi apa pun.

Biasanya orang seperti itu telah merasa bahwa dirinya yang memang paling sempurna. Lalu, ketika ada orang lain yang seolah lebih unggul darinya, akhirnya ia berupaya sekuat tenaga dan pikiran bagaimana tidak ada satu pun yang dapat mengunggulinya.


Orang yang sulit menerima keunggulan orang lain, boleh jadi ketika masih kecil apa pun yang dilakukannya tidak pernah disalahkan. Semua dibenarkan, meski tidak jarang ia kerap berbuat kesalahan.

Kadang juga karena kebetulan dari keluarga terpandang dan memiliki posisi, akhirnya orang di sekitar tidak berani mengoreksi atau menyalahkannya. Perlakuan seperti ini lah yang akhirnya mengakibatkan seseorang tidak dapat menerima kenyataan akan keunggulan orang lain.

5. Sering Memperoleh Pujian

Jika ada orang yang kerap memperoleh pujian, lantas di suatu hari pujian tidak ditujukan padanya, tetapi kepada orang lain, tentu ia akan merasa tersisihkan.

Kemudian, jika hal itu terjadi berulang kali tentu ia akan merasa tidak nyaman. Jika sudah demikian, bisa dipastikan ia akan mencari cara bagaimana menjatuhkan orang lain yang dinggapnya sebagai rival.

Itulah lima sebab mengapa sampai ada orang yang gemar sekali meremehkan orang lain. Padahal jika ia paham bahwa tidak ada satu pun yang namanya manusia itu sempurna. Lalu, untuk apa menyibukkan diri melakukan persaingan.

Kesempurnaan hanya milik Rabbul alamiin. Untuk apa juga mencari pujian dan ridho dari manusia, sementara mereka juga manusia yang 'tak luput dari lupa dan salah.

Semoga kita tidak menjadi orang yang jumawa dan gampang meremehkan orang lain. Tetap merunduk meski berisi seperti halnya padi.