Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

arju321Avatar border
TS
arju321
Tipe-tipe Pelanggan Warung di Indonesia
Quote:


Halo gansis!, lama nggak jumpa nih, ada yang kangen nggak? Wkwk. Gimana kabarnya nih? Semoga sehat ya, Aamiin. Kalo gansis lagi sakit aku doain deh biar cepet sembuh. Oke gansis, kali ini ane akan bahas mengenai "Tipe-tipe pelanggan warung di Indonesia". Nah, penasaran kan? Langsung saja nyalakan sebatmu mari kita selami thread ane ini. Oh, lagi puasa ya? Yaudah nunggu azan magrib dulu sebatnya, wkwk.

Tipe-tipe Pelanggan Warung di Indonesia

Berikut ini tipe-tipe pelanggan warung di indonesia versi ane, gansis bisa setuju atau pun tidak, bisa saja mengurangi maupun menambahi, langsung saja ini dia:

1. Si Langsung Bayar

Quote:


Pelanggan dengan tipe seperti ini yang baik dan benar. Ada uang ada barang. Jadi, setelah ambil barang ia langsung membayarnya. Mantab. Sebenarnya semua itu kembali pada “kebijakan” sistem pembayaran warung, sebab ada jenis warung yang mewajibkan pelanggannya langsung bayar saat pesan sesuatu di warung tersebut. Kalo setahu ane sih, warung yang agak berkelas yang menerapkan sistem begini, seperti cafe. Kalo warung sederhana di desa maupun di kota biasanya pelanggan bisa bayar nanti atau bahkan ngutang dulu nggak papa wkwk.

2. Si Bayar Nanti Sebelum Pergi

Quote:


Di posisi kedua adalah salah satu jenis pelanggan yang pesen makanan atau minuman dulu urusan bayarnya itu belakangan pas ia mau pergi atau pulang. Mereka bisa dikatakan pelanggan yang baik menurut ane gan, karena mau bayar meski di akhir. Biasanya sebelum membayar, pelanggan menyebutkan sesuatu yang telah dipesen pas datang ke warung kemudian penjual menghitung total pembayaran mereka. Namun, disinilah ada kesempatan pelanggan untuk berbohong. Btw, ane nggak bermaksud memberitahu tutorial seperti ini loh, ini pengalaman ane jaga warung, hehe. Nah, tapi kalo penjualnya masih masih hafal apa yang dipesan pelanggannya kebohongan tak dapat terjadi. Dalam situasi ini pelanggan diminta untuk jujur atas apa saja yang telah mereka pesan.

3. Si Tukang Utang

Quote:


Nah, ini dia. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan warung susah berkembang, yaitu pelanggan yang suka hutang. Motif alasan yang digunakan untuk mereka berhutang pun beragam, mulai dari tak adanya uang, menunggu hutang menumpuk banyak, dan lain-lain. Maka sebagai penjual harus memakai strategi supaya mereka mau membayar hutang, diantaranya yaitu:

a. Mencatat hutang pada buku. Jadi jika sewaktu-waktu menagih dapat menjadi lebih mudah dan akurat, pelanggan pun tak dapat mengelak atas hutang yang harus dibayarnya.

b. Mengingatkan dan menagih pelanggan atas hutangnya pada warung ketika bertemu di mana pun, bisa saat mereka ke warung, saat bertemu di reuni, saat antre ke kamar mandi, maupun bertemu di alam mimpi. Selain itu bisa juga menagih dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi seperti Handphone. Pada intinya harus diingatkan sebab bagaimana pun membayar utang itu wajib.

4. Si Ambil Makanan Tapi Nggak Bayar

Quote:


Kalo bahasa kasarnya itu maling. Jadi mereka itu ambil sesuatu terus diumpetin kadang juga nggak diumpetin lalu langsung pergi tanpa perlu membayar. Mereka memanfaatkan momen ini saat penjual lagi sibuk-sibuknya melayani pelanggan lain sehingga tidak tahu. Maka penjual harus hati-hati dan tetap mengawasi pelanggan, biar jika mereka mau mencuri bisa langsung ditegur suapaya mereka mau bayar dulu. Untuk menghadapi mereka para maling, maka penjual kadang-kadang membutuhkan skill galak supaya mereka nggak seenaknya sendiri.

5. Si Bilang Bayar Nanti Tapi Boong

Quote:


“Jadi totalnya berapa mas?”
“10 ribu aja mas”
“oh iya, nanti dulu ya mas”

Demikian salah satu contoh dari template trik bicara saat mereka melancarkan aksinya. Mereka itu tidak bisa dibiarkan, sebab lama-kelamaan warung berpotensi menjadi bangkrut jika mereka begitu terus. Sepertinya sudah tak mengherankan lagi kenapa perekonomian indonesia sulit untuk maju, ya bisa kita tahu bahwa orang-orangnya ada yang suka nipu saat transaksi, mementingkan keuntungan sendiri, tidak mau memikirkan dampaknya pada orang lain atas yang ia perbuat. Yah, namanya juga akhir zaman, manusia menjadi semakin susah diatur, maunya menang sendiri, kenyang sendiri.

Memang bener sih, sesuatu yang sangat penting dimiliki bagi manusia saat ini tidak lain dan tidak bukan ialah akhlak. Tanpa akhlak manusia dan hal di sekelilingnya menjadi rusak. Hm, kok jadi tausiyah ya? Mending gini saja, sebagai pembeli atau pelanggan harusnya sadar diri, kalo nipu penjual itu sangat merugikan, karena mereka juga butuh modal buat menjalankan usaha mereka. Pelanggan seharusnya jujur saat membeli biar penjualnya nggak kecewa. Sedangkan bagi penjual, seharusnya tetap waspada, jangan sampai lengah, kalo ada orang yang berulah. Tapi jangan lupa membudayakan sikap ramah ke pelanggan, supaya mereka menjadi betah. Okelah segini dulu thread dari ane kali ini semoga bermanfaat, terima kasih. Kalian semua luar biasa. Sampai ketemu lagi ya Gansis!

Sumber: Opini, pixabay, unsplash

Spoiler for copyright:
Diubah oleh arju321 12-05-2022 02:41
vanedzorAvatar border
vanedzor memberi reputasi
1
857
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan