Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

everest.cardAvatar border
TS
everest.card
OPEC Sepakat Genjot Produksi, Harga Minyak Dunia Akhirnya Turun 17%

JAKARTA - Harga minyak dunia anjlok pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga minyak dunia mencatat penurunan terbesar sejak awal pandemi hampir dua tahun lalu.

Harga minyak dunia akhirnya turun setelah Uni Emirat Arab mengatakan bahwa anggota OPEC akan mendukung peningkatan produksi ke pasar yang kacau karena perang Rusia-Ukraina.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei anjlok lebih dari 17% selama sesi sebelum menetap dengan merosot USD16,84 atau 13,2%, menjadi menetap di USD111,14 per barel, penurunan satu hari terburuk sejak 21 April 2020.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret terpangkas USD15,44 atau 12,5% menjadi ditutup pada USD108,70 per barel, hari terburuk mereka sejak November tahun lalu.

BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Naik, Pertalite Seharusnya Dijual Rp11.900/Liter

"Kami mendukung peningkatan produksi dan akan mendorong OPEC untuk mempertimbangkan tingkat produksi yang lebih tinggi," kata Duta Besar Yousuf Al Otaiba dalam sebuah pernyataan yang dicuit oleh Kedutaan Besar UEA di Washington.

Penurunan harga juga diperburuk oleh para pedagang yang menafsirkan beberapa komentar yang dilaporkan dari seorang menteri Irak sebagai kesediaan negara itu untuk meningkatkan produksi jika diperlukan. Namun, pemasar minyak mentah milik negara SOMO kemudian mengklarifikasi bahwa pihaknya melihat kenaikan bulanan OPEC+ sudah cukup untuk mengatasi kekurangan minyak.

Pernyataan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) berubah minggu ini ketika Sekretaris Jenderalnya Mohammed Barkindo mengatakan bahwa pasokan semakin tertinggal dari permintaan.

OPEC+, yang mencakup Rusia, telah menargetkan peningkatan produksi 400.000 barel per hari setiap bulan, dan telah menolak permintaan dari Amerika Serikat dan negara-negara konsumen lainnya untuk memompa lebih banyak.

Rusia adalah pengekspor minyak mentah dan bahan bakar utama dunia, mengirimkan sekitar 7 juta barel per hari atau 7,0% dari pasokan global.

Harga minyak telah jatuh di awal sesi setelah Badan Energi Internasional mengatakan cadangan minyak dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk mengkompensasi gangguan pasokan Rusia.

"Jika ada kebutuhan, jika pemerintah kita memutuskan demikian, kita dapat membawa lebih banyak minyak ke pasar, sebagai salah satu bagian dari tanggapan," kata ketua IEA, Faith Birol.

Birol mengatakan keputusan IEA pekan lalu untuk melepaskan 60 juta barel minyak dari cadangan strategis adalah "tanggapan awal."

Dunia sedang bekerja sama untuk mengatasi lonjakan harga minyak dan itu telah menempatkan puncak jangka pendek untuk minyak mentah, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Amerika Serikat melarang impor minyak dan gas dari Rusia pada Selasa (8/3/2022), sementara Inggris mengatakan akan menghapus impor minyak Rusia pada akhir tahun, yang menambah gangguan ekspor yang disebabkan oleh serangkaian sanksi ekonomi hukuman terhadap Rusia.

Harga minyak telah reli lebih dari 30% sejak invasi Rusia pada 24 Februari, menyentuh puncak di atas USD139 per barel pada Senin (7/3/2022), dan Relative Strength Index untuk Brent, indikator momentum, menunjukkan pasar akan melakukan aksi jual.

link
0
569
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan