dewakereAvatar border
TS
dewakere 
Kenapa Club-club Besar Eropa Lebih Memilih Eropa Super League


Assalamu'alaikum

Topik yang sedang panas saat ini adalah hampir semua klub besar Eropa bergabung dengan super league 6 tim dari Liga Inggris yaitu Manchester United, Manchester City, Chelsea, Liverpool, Tottenham, dan Arsenal. Di Liga Italy ada Juventus, Inter Milan, dan AC Milan, serta tidak ketinggalan penguasa spanyol Real Madrid, Barcelona dan Atletico Madrid.

Kenapa club-club besar tersebut pindah dari liga domestik? Padahal kompetisi-kompetisi di bawah naungan lembaga FIFA lebih mentereng seperti Liga Domestik, Liga Champions, Liga Eropa dan kompetisi-kompetisi nasional layaknya piala dunia dan piala eropa?



Poin pertama, sudah jelas masalah uang. Nilai hadiah antara liga paling top di Eropa dan Eropa Super League saja sudah sangat jomplang. Juara di Liga Champions sebagai turnament dengan prize poolterbesar hanya 80 juta euro, sedangkan yang hanya berpartisipasi di Eropa Super League mendapatkan 130 - 200 juta euro dan yang juara mendapatkan 1 milliar euro, sungguh sangat jauh 'kan?



Poin kedua, jelas juga dari jadwal. Menurut salah satu superstar Real Madrid, Toni Kross, jadwal yang dibuat FiFA maupun UEFA sangat tidak manusiawi, karena jadwal yang sangat padat. Selain ada pertandingan domestik liga, copa serta Liga Champions ada juga pertandingan antar negara seperti UEFA Nation League, Kualifikasi Piala Erooa maupun Dunia dan beberapa pertandingan yang lain. Bahkan seorang pemain bisa bermain di satu tahun kompetisi 70 - 90 pertandingan loh, Gan!



Ketiga, sudah jelas adanya transparansi dana. Telah menjadi rahasia umum bahwa organisasi-organisasi sepak bola dunia entah FIFA, UEFA, AFC dan lain sebagainya adalah sarang korupsi. Hampir setiap tahun ada saja berita penangkapan korupsi dari para petingginya dan sistem "One Nation One Vote" juga yang membuat praktek uang di organisasi-organisasi tersebut tumbuh subur. Di mana orang yang ingin menduduki jabatan-jabatan stategis akan menjalankan politik uang ke negara-negara kecil dan negara-negara dengan tradisi kuat sepak bola, menjadi sulit untuk mengembangkan sepak bolanya.



Keempat, daya saing kompetisi yang lebih intens. Dalam sebuah kompetisi antar Eropa hanya ada Liga Champions sebagai tolak ukur tim terbaik di Eropa. Padahal pada pertandingan sistem gugur selain skill, taktik dan hal lainnya keberuntungan juga berpengaruh penting, tetapi tidak dengan konsistensi. Kadang tim yang sedang terpuruk bisa tampil bagus di match-match tertentu. Beda dengan sistem Eropa Super League, di mana tim-tim besar Eropa akan saling bunuh untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Selain itu, tim kesayangan kita akan selalu ingin menjadi yang terbaik karena selalu menghadapi tim-tim yang levelnya setara dengan kualitas pemain yang berimbang.



Kelima, fans hoax kalau bilang banyak fans yang menolak Eropa Super League. Semua fans pasti ingin melihat tim berbeda liga saling bunuh. Walaupun mereka dengan dalih sejarah, ban, FIFA dan lain sebagainya, tetapi sebagai fans pasti kita akan mendukung tim kesukaan dalam suka maupun duka. Seperti saya setelah periode Istambul, performa Liverpool naik turun. Walaupun saya di hina dan di-bully, tetap saja lagu "You Never Walk Alone" akan selalu terngiang-ngiang di benak anda.

Kita ambil saja contoh seperti kompetisi di Indonesia dulu ada ISL dan IPL beberapa tim terpecah menjadi dua kubu hingga sekarang, tetapi ya namanya fans jelas akan terus mencintai tim pujaannya dan memperjuangkannya dengan caranya masing-masing. Seperti Persebaya dengan demo menuntut keadilan, Arema Malang yang akhirnya lebih mengikuti ke mana pemain bintangnya seperti Kurnia Mega dan Ahmad Bustomi berlabuh. Juga ada Persib Bandung yang lebih memilih kompetisi yang lebih stabil. Mungkin di Eropa akan sama, apakah Eropa Super League yang katanya memiliki anggaran serta prize pool besar bisa bertahan hanya waktu yang akan menjawabnya.

Di poin urutan terakhir, untuk kompetisi sendiri ada banyak versi sebenarnya ada yang bilang 10 tim ditambah dengan 5 tim kualifikasi, ada juga yang bilang 12 tim itu sebagai awalan serta ditambah beberapa tim besar yang belum mengambil keputusan seperti Dormund dan As Roma atau bahkan menunggu tim seperti PSG dan Bayern Munchen untuk berubah pikiran bergabung ke Eropa Super League.

Jadi selama masih ada beda pendapat antara FIFA dan penyelengaran Eropa League, kita siap-siap saja melihat kompetisi negara yang terdekat piala Eropa tanpa diperkuat bintang-bintang andalan seperti Van Dijk, Sterling dan pemain-pemain dari 12 tim tersebut, selain itu kita juga akan melihat tim-tim seperti Real Betis, Everton, Westham dan juga Cagliari berlaga di UEFA Champions League.


Sumber gambar : google
Sumber tulisan : opini pribadi dan ini
0
978
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan