Sebuah Mimpi
Ditulis : prasukma20

Selamat Membaca

Musim hujan. Rainy. Becek. Musim penuh kenangan. Atau begitu kata kebanyakan orang.

Entah mengapa musim hujan selalu identik dengan kegalauan dan cinta-cintaan.

Seperti ceritaku yang satu ini.

Namaku Panji. Biasa dipanggil Anji, Nji atau apapun itu yang penting bukan Anji***. Maaf kasar.

Identiknya musim hujan dengan cinta-cintaan dimulai saat aku masih menginjak kelas 10. Awal masuk SMA, kebiasaan anak baru mencoba untuk nyari gebetan baru. Mumpung masih freshhh.

Bermula ketika Masa Orientasi Siswa. Mataku tertuju pada satu kakak kelas wanita yang cantik jelita. Sesuai parasnya, namanya pun juga Jelita. Sebuah bukti bahwa nama adalah do'a.

Setiap dia melakukan sesuatu, entah kenapa bola mataku selalu mengikuti. Seakan ada medan magnet yang mengitari. Cara berjalannya, cara dia menerangkan materi dan saat dia menegurku karena seragamku yang kurang rapi. Semua teringat jelas dalam otak ini.

Sampai akhirnya kegiatan MOS-pun berakhir. Aku tidak mau kisahku selesai begitu saja. Aku berniat mencari ekstrakulikuler apa yang Ia ikuti.

Dan Baris Berbaris. Itu jawabannya.

Sesuai dengan apa yang kusuka. Karena memang saat SMA aku bermimpi masuk Paskibraka.

Oh Tuhan, apakah ini pertanda ?

Dengan segera aku pun daftar Ekskul Baris Berbaris dengan niat mendekati-, maksudku demi mimpi Paskibraka-ku.

Waktu demi waktu berlalu. Latihan dan latihan telah kulalui. Keringat menetes deras saat latihan berlangsung.

Tapi hubunganku dengan doi tak ada kelanjutan. Seperti berhenti dipertigaan jalan dengan lampu merah yang menyala terang.

"Hahh, mungkin ini saatnya", keluhku.

Setelah latihan selesai, aku berniat untuk mencoba mengajak doi jalan-jalan. Dengan niat dan mental yang telah disiapkan, aku pun bergegas.

Tapi, tiba-tiba

"Kukuruyukkkk Kukuruyukkkk", suara alarm Hp ku berbunyi. Membangunkan ku dari mimpi panjangku.

"Panjiii bangunnn, udah shubuhh!! Sholat, mandi terus berangkat sekolah!!", perintah Ibuku dari luar kamar.

Aku masih terdiam diatas kasur. Masih mencoba mengingat² mimpi apa barusan.

"Djancukk". Mimpi opo aku mau?? (Mimpi apa aku tadi?)

Dan, aku pun bergegas bangun dan sholat.