Narator kita, yang tumbuh di keluarga petani miskin, menggunakan frasa "Pengetahuan dapat mengubah nasibmu" sebagai pegangan hidup. Namun, setelah mimpinya masuk universitas hancur, dia menaruh harapannya di pundak putrinya, membebani dia dengan aturan belajar yang ketat. Namun, tekanan akademis itu menjadikan putrinya makin antisosial, dan dia bahkan menghilang dari rumah selama satu malam. Narator kita cemas dan tersiksa oleh pemikiran apa yang mungkin terjadi kepada putrinya sampai dia membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan menyadari gagasan "Pengetahuan dapat mengubah nasibmu" hanya memberikan rasa sakit dan penderitaan kepada dirinya dan putrinya. Dengan membaca firman Tuhan, dia mulai memahami bagaimana pengetahuan seharusnya diperlakukan, dan bagaimana mendidik putrinya untuk mengambil jalan yang benar dalam hidup.
https://id.kingdomsalvation.org/gosp...your-fate.html