Pemerintahan Presiden Jokowi Jilid II masih berjalan sekitar satu tahun lebih, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih tiga tahun lebih bakal diselenggarakan, tetapi beberapa pihak telah banyak menyinggungnya. Nama-nama kandidat potensial pun banyak dibicarakan dan bermunculan. Sebut saja misalnya Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, sampai pada Erick Thohir.




Salah satu nama yang banyak dibicarakan tentu saja adalah Prabowo Subianto. Maklum secara Sang Ketua Umum Gerindra sudah dalam tiga kali Pilpres berpartisipasi sejak tahun 2009.




Pada Pilpres tahun 2009 Sang Mantan Danjen Kopassus menemani Megawati menjadi Cawapres. Sedang pada tahun 2014 dan 2019 naik pangkat menjadi Capres melawan Jokowi. Pada gelaran tahun 2009 ia kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono yang berpasangan dengan Budiono. Sedang pada Pilpres selanjutnya kita tahu bersama juga masih belum bisa melampui suara Jokowi yang menduduki RI 1 selama dua periode.




Setelah kalah yang kedua oleh Jokowi, Prabowo membuat kejutan banyak orang dengan menjadi Menteri Pertahanan (Menhan). Keputusan Prabowo untuk menerima jabatan ini menuai polemik. Ada sementara pihak yang menyayangkan, alasannya adalah karena akan lebih baik jika Prabowo menjadi penyeimbang di luar pemerintahan. Tetapi di lain sisi juga ada dampak positifnya, masyarakat yang terpolarisasi setelah Pilpres akibat beda aspirasi dan dukungan menjadi agak mereda.

Setelah menjadi Menhan nama Prabowo sempat melejit dan mencuat. Selain menempatkan diri sebagai salah satu menteri terbaik dalam berbagai survei, ia juga menempatkan diri sebagai Capres terkuat untuk 2024. Mimpi untuk menjadi Presiden sepertinya akan benar-benar terwujud pada 2024 saat-saat itu. 

Tetapi seiring berjalannya waktu, nama Prabowo yang sebelumnya tampak tak tersaingi kemudian menunjukkan grafik yang menurun, dan sampai akhirnya tersaingi. Nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menjadi lawan kuatnya. Hal itu terungkap dari survei yang dilakukan oleh New Indonesia Research & Consulting yang dirilis Minggu, 07 Februari 2021.

Pada Survei Bulan Juni 2020 nama Prabowo masih memimpin. Ia berada dipuncak dengan raihan elektabilitas sebesar 18,9 persen. Disusul berturut-turut di bawahnya Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno dengan elektabilitas berturut-turut sebesar 17,1 persen, 11 persen, 9,8 persen dan 8,9 persen. Selanjutnya pada survei Bulan Oktober 2020 nama Ganjar Prabowo yang berada dipuncak. Meski elektabilitasnya tetap, yakni 17,1 persen tetapi ia menggeser Prabowo yang harus puas di tempat kedua dengan elektabilitas 16,5 persen. Pada survei tersebut melengkapi lima posisi terkuat masih ditempati nama yang sama yakni Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno dengan perolehan suara masing-masing berturut-turut sebesar 12,3 persen, 8,7 persen, dan 7,4 persen.

Nama Ganjar Pranowo semakin mantap pada survei terbaru yang dilakukan oleh New Indonesia Research & Consulting. Seperti dilansir tribunnews.com, 08 Februari 2021, pada survei yang dilakukan tanggal 20 sampai dengan 31 Januari 2021 dan melibatkan 1.200 responden tersebut Sang Gubernur Jawa Tengah memimpin dengan perolehan suara 18,4 persen. Prabowo tertinggal di tempat kedua dengan elektabilitas 15,6 persen. Pada tempat ketiga sampai dengan kelima masih ditempati Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno yang masing-masing berturut-turut memperoleh elektabilitas sebesar 13, 1 persen, 7,3 persen, dan 6,2 persen.

Pilpres 2024 masih tiga tahun lebih di selenggarakan. Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Koalisi partai dan peristiwa politik yang bakal terjadi selanjutnya pun juga sangat menentukan berkaitan dengan Capres dan Cawapres yang bakal bermunculan. Tetapi survei tersebut sedikit banyak juga tidak ada salahnya untuk menjadi referensi bagi yang ingin maju pada 2024. Termasuk Prabowo Subianto. 

Perlu diingat selain mendapatkan elektabilitas yang tinggi Ganjar Pranowo juga bernaung pada partai terkuat di Indonesia saat ini. Jika elektabilitas Ganjar terus menguat dan diusung PDI untuk RI 1 2024 nanti, bukan tidak mungkin keinginan Prabowo untuk menjadi presiden tidak akan tergapai lagi...I]


Referensi:

1.  https://newsmaker.tribunnews.com/2021/02/08/survei-elektabilitas-capres-2024-ganjar-melejit-prabowo-anies-sandi-turun-lihat-ahy-vs-moeldoko