Hujan gerimis kembali mengguyur kota ini. Jalanan kota pun perlahan mulai dibasahi oleh air hujan yang turun ini. Orang-orang mulai berlarian menghindari rintik hujan. Ada yang berteduh di ruko, dibawah pohon mangga, dan adapula yang tetap berjalan santai sambil menutup mata. Ohh, mungkin dia anak indie.

Lucu, pikirku. Manusia sering kali bangga dengan apa yang mereka punya. Tapi giliran diguyur hujan gerimis saja beberapa langsung menghindar. Manusia sering bangga dengan hal-hal besar, tapi terkena rintikan hujan saja mereka langsung takut dan menghindar. Aneh. Eh, malah ngomongin apa haha. Maaf, kembali ke cerita.

Gerimis turun, suaranya yang syahdu ditambah dengan sedikit kilatan petir membuat suasana menjadi tambah mencekam, eh bukan maksud saya syahdu. Apalagi jika ditambah dengan makanan hangat dan selimut hangat. Tapi kalau gak punya selimut hangat gapapa kok, bisa pake sarung juga wkwk.

Jika turunnya saat malam hari, lalu tiba-tiba listrik mati. Itu adalah perpaduan suasana yang sangat pas sekali. Apalagi jika kita tinggal di kamar kost sendirian dan juga Hp yang mati. Wahh, itu sangat pas sekali ya 

Yang terpenting adalah, jangan lupa untuk mengangkat jemuran ketika gerimis turun. Walaupun gerimis hanya berupa air-air yang kecil, tapi dia tetaplah air dan air bisa membuat jemuran anda basah.

Sekian dari saya,
Mohon maaf jika tidak lucu/gaje 

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.