uwaugabretAvatar border
TS
uwaugabret
MANUSIA LEMAH


MANUSIA LEMAH

Manusia itu munafik dan lemah. Menjadi makhluk hidup yang diberi akal budi membuatnya angkuh dan jumawa. Derajatnya memang yang paling tinggi dari semua makhluk hidup, tapi perhatikanlah perilakunya.

Manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang baik hati, rendah hati, dan peduli pada sesamanya. Tidak sedikit juga manusia yang menyerupai setan dan penuh tanda tanya. Mereka adalah makhluk yang bisa melukai dan menyakiti sesamanya. Mengapa begitu ? Coba tanya pada Tuhannya.

Manusia tak seperti hewan, manusia memiliki hati, rasa, dan jiwa. Manusia bisa merasa sedih, sakit hati, terpuruk, dan kecewa. Manusia tidak bisa hidup sendiri, mereka harus hidup bersama sesamanya. Mengapa begitu ? Coba tanya pada Tuhannya.

Manusia adalah makhluk yang mampu mengangkat sesamanya. Mengangkatnya dalam hal moral dan semangat tentunya. Ada juga manusia yang mampu mengangkat sesamanya mendekati Tuhannya. Menjauhkan sesamanya dari keterpurukan yang mungkin pernah dirasakannya. Menjauhkan dari dosa dan larangan Tuhannya.

Manusia mampu mengingatkan sesamanya. Manusia mampu menasihati sesamanya. Manusia mampu memotivasi sesamanya. Manusia seringkali merasa dirinya yang mampu menyelamatkan sesamanya. Merasa paling mampu, merasa paling perkasa. Seringkali lupa kelemahan terbesarnya.

Manusia, sejatinya adalah makhluk yang paling lemah. Sok menasihati, sok memotivasi, seolah dia tahu segalanya. Padahal dirinya belum bisa keluar dari keterpurukannya. Sok menguatkan, sok menjadi pahlawan. Padahal dirinya belum sekuat yang lainnya.

Manusia, sejatinya adalah makhluk yang paling munafik. Merasa mampu melakukan segalanya. Merasa mampu menyelamatkan sesamanya. Padahal dirinya mungkin belum bisa menyelesaikan hal paling kecil dalam hidupnya. Padahal hatinya belum sebesar yang lainnya.

Manusia, di saat waktu dan keadaan memojokkannya, dia berdoa pada Tuhannya. Meminta pertolongan, meminta pengampunan. Mulai mempertanyakan alasannya dilahirkan ke dunia. Mulai merasa gelisah hatinya. Manusia, ya manusia, dunia yang kejam tidak sesuai dengan bayangannya.

Manusia butuh tempat bersandar, butuh tempat berlindung dan menangis, di tengah kejamnya dunia. Di dunia yang kejam ini, ada situasi dimana manusia tidak mampu menyelamatkan sesamanya. Ada kalanya manusia sukar dikeluarkan dari lubang keterpurukannya.

Manusia, ya manusia, dia adalah makhluk yang paling munafik dan lemah. Lemah tak berdaya ketika dipojokkan oleh kejamnya dunia. Munafik, tak tahu malu, padahal kalah oleh kejamnya dunia. Manusia bukan apa-apa tanpa Tuhannya. Sekali lagi, mari kita tanyakan, mengapa begitu ? Coba tanya pada Tuhannya.
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
620
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan