Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

naibaho1708Avatar border
TS
naibaho1708
Bandara kemayoran doloe dan sekarang
awal mula ane bikin thread ini dikarenakan rasa penasaran ane tiap kali ane lewat ini tempat,  dan mungkin udah sekitaran 2 tahunan lewat daerah situ dmana keseharian ane di jakarta menjadi raja jalalan alias bisa jadi dibilang express, kurir kang ojek atau geng ijo di salah satu aplikator penyedia jasa dan angkutan...setiap kali ane bertanya tanya ini gedung gedung gedung kosong bekas apa ya ?... kok gag di benahi sampe sekarang... sampai sampai banyak rumput dan pohon besar dsana, terlantar dan tak berpenghuni, menyeramkaann...

rasa penasaran ane terjawab setelah ane nannya kang cilok yg sudah hampir berubur satu abad... yg kalo senyum di depan ane serasa itu mamang habis makan chunkybar satu slop emoticon-Wink 
ya gag bisa bedain lagi iyu mana gigi mana gusi kwkwkwk...
gg lama ane sampe dikantor, kebetulan ada pc yg kosong ane coba coba search dan baca baca... dan memang betul adanya bahwa dsana doloe adaa hiruk pikuk manusia... walau sekarank daerah itu sekarang sudah ramai dengan gedung edung menjulang tinggi, apartemen dan pasar mobil atau PRJ di saat merayakan hari jadinya jakarta.

so begitulah ceritanya brai... gg kebayang juga ya ken maklum ane dijakarta dari tahun 2003 - 2020 sekarang... hanya paham dan ngerti jaman jaman tawuran dole... gg kepikiran dah ksana coyy....


Beberapa penampakan jalan yang dulunya merupakan sarana transportasi bandara Kemayoran.

Spoiler for bangunan bandara kemayoran doloe:





Spoiler for Gedung gedung di daerah kemayoran:



Landasan pacu pesawat terbang ( dahulu ) di Kawasan ( bekas bandara ) Kemayoran, Jakarta


Tahu tidak, bahwa kawasan Kemayoran merupakan kawasan yang sangat 'vvip', lokasi yang sangat khusus dan 'mahal?'. Maksudnya, kita semua tahu bahwa kawasan Kemayoran dulunya merupakan lapangan udara. Bandara udara untuk lokal Indonesia adalah di Kemayoran dan untuk luar negeri adalah di Halim Perdanakusuma.






Aku juga ingat, sekitar tahun 1977 atau 1978-an atau lebih, Bandara Kemayoran kedatangan pesawat Concorde yang pada waktu itu merupakan pesawat tercepat dan terbaru di dunia, dari Perancis dan papaku mengajak kami anak2nya datang untuk menyaksikan pesawat Concorde mendarat di Bandara Kemayoran.

Konsep lapangan udara atau bandara, merupakan konsep yang tidak main2. Puluhan pesawat bahkan ratusan pesawat setiap harinya akan mendarat dan terbang dari bandara itu atau ke bandara tersebut. Secara fisik, pelabuhan udara dengan jalan pesawat terbentuk dari berlapis2 beton dengan mutu beton jauh melebihi standard kebutuhan proposional antara bahan baku agregat dengan semen dan material2 pengikatnya. Perhitungannya sangat detail, karena harus bisa menahan puluhan bahkan ratusan pesawat. Walau memang, Bandara Kemayoran dulu hanya merupakan bandara nasional, tetapi tetap saja perhitungan fisiknya merupakan perhitungan detail untuk sebuah pelabuhan udara.

Aku berada di beberapa bandara internasional di banyak kota dunia. Dan ketika aku di Bandara Internasional John F.Kennedy di New York City. Sebuah bandara yang luar biasa! Baik dari besarnya, kemodernannya bahkan jumlah pesawatnya. Pernah aku 'tinggal' di bandara ini ketika orang tuaku tidak bisa mengantarku ke Los Angeles setelah mereka mengajakku berkeliling Amerika Timur dan mereka harus kembali ke Jakarta segera. Sehingga tinggalah aku di JFK dari pagi sampai pagi lagi untuk menunggu pesawat lokal yang membawaku ke Los Angeles, karena semua pesawat penuh. Itu sekitar tahun 1993.
Untuk membunuh waktu, aku berjalan2 di JFK. Menarik sekali, apalagi ketika aku terpaku di 'layar' kaca untuk melihat ratusan pesawat terbang atau mendarat, setiap beberapa menit! Luar biasa! Pesawat2 itu antri untuk terbang, juga antri untuk mendarat! Terlihat puluhan pesawat di udara untuk antri mendarat. Ada yang berputar dulu tetapi ketika harus segera mendarat, mereka sangat disiplin sampai menit-menitnya!

Bisa dibayangkan, jika landasan pesawat dari sebuah bandara anjlok atau melesek setelah beberapa puluh pesawat mendarat? Atau ketika pesawat2 itu sempat 'tinggal' di bandara tersebut tetapi hanggar atau landasan pesawatnya 'turun' dan melesek? Selain membahayakan jiwa, bandara tersebut tidak akan bisa dipakai untuk pelabuhan udara .....


Ketika aku sedang bekerja dalam pembuatan beberapa proyek di Kemayoran, aku sempat melihat dan mengamati sisa2 kejayaan sebuah bandara nasional Kemayoran. Landasannya dulu ( sekarang nama jalannya ) di jalan H.Benyamin Sueb serta jalan Landas Pacu Timur, masih terlihat kemeganan sebagai bekas bandara. Jalannya besar, dan setelah menjadi jalan kendaran roda empat, toh masik terasa 'kebesaran'. Terbagi 2 jalur dan diantaranya masih bisa untuk beberapa jalur lagi ( sekarang bergantian dipasang pot2 bungan mobile dan bisa juga di ganti dengan yang lain ), sesuai dengan sebuah event. Tetapi sekarang, ada jalur hijau ditengah2nya, cukup asri .....




Kemayoran, Jejak Bandara Pertama di Indonesia 79 Tahun Lalu

https://www.liputan6.com/news/read/4...-79-tahun-lalu

Tepat 79 tahun lalu, Senin 8 Juli 1940, Bandar Udara Kemayoran yang merupakan bandar udara pertama di Indonesia yang melayani penerbangan internasional resmi dibuka. Setelah pembangunan sejak 1934 atau kurang lebih selama 6 tahun, Bandara Kemayoran memulai penerbangan perdananya.

Bandar udara ini memiliki dua landasan pacu yang bersilangan, yakni landasan pacu utara-selatan dengan panjang 2.475 x 45 meter dan landasan pacu barat-timur dengan panjang 1.850 x 30 meter.
Sebelum peresmiaan, pada 6 Juli 1940 tercatat Bandara Kemayoran sudah mulai beroperasi dengan pesawat pertama yang mendarat yaitu jenis D-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda, Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maastschapik (KNILM) yang diterbangkan dari Lapangan Terbang Tjililitan.
Selain menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kemayoran, DC-3 juga merupakan pesawat pertama yang bertolak dari Kemayoran menuju Australia, sehari kemudian.
Sedangkan pada hari peresmian, KNILM menggelar beberapa pesawat miliknya. Di apron terdapat pesawat DC-2 Univer, DC-3 Dakota, Foker F-VIIb 3m, Grumman G-21 Goose, de Havilland, DH-89 Dragon Rapid, dan Lockheed L-14 Super Electra.
Pada 9 Februari 1942, Bandara Kemayoran diserang pesawat tempur milik Jepang. Belanda tak mampu menangkal serangan tersebut. Berbagai pesawat komersial milik KNILM pun kemudian dipindah ke Australia. Ketika Jepang menyerah pada Sekutu, Belanda kembali mengambil alih penguasaan bandara ini hingga 1949.
Barulah pada tahun 1958 setelah selesai perang kemerdekaan, pengelolaan penerbangan sipil dan pelabuhan udara langsung dilakukan oleh pemerintah Indonesia, yaitu Djawatan Penerbangan Sipil yang sekarang dikenal dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Di 1960 pengelolaan Bandara Kemayoran diserahkan kepada BUMN yang diberi nama Perusahaan Angkasa Pura Kemayoran yang kemudian berganti nama menjadi Perum Angkasa Pura I.
Jejak Bandara Kemayoran bahkan sempat diabadikan dalam sebuah komik lagendaris dunia Tintin dengan judul Penerbangan 714 ke Sydney yang dirilis pada 1968. Komik Belgia rekaan Herge itu seolah menjadi saksi bisu akan kemegahaan bandara terbaik di kawasan ASEAN tersebut.
Di masa pemerintahan Soeharto, Bandara Kemayoran semakin ramai. Pada periode 1970-1980-an, frekuensi penerbangan tembus hingga 100 ribu pesawat setiap tahunnya. Hal itu mengakibatkan pemerintah kewalahan.
Saking sibuknya, pemerintah sempat memindahkan penerbangan internasional ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sehingga, Bandara Kemayoran hanya melayani penerbangan domestik.



0
2K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan