NovellaHikmiHasAvatar border
TS
NovellaHikmiHas
Dibalik Dua Keping Uang Logam

Kala itu awal kami mengarungi bahtera yang dinamakan rumah tangga. Awal berumah tangga, kami belajar mandiri dengan menyewa rumah sederhana di wilayah Sidoarjo.

Dengan rumah sederhana itu, sebagian dari ruang tamu kami lengakapi etalase untuk usaha kecil-kecilan menjual ATK. Berharap uang yang kami miliki di awal pernikahan dapat berkembang dengan usaha ini.

Kami dapat belanja dan hidup sehari-hari jika barang dagangan itu laku, maka kami dapat belanja untuk makan di hari itu. Begitulah kami, dengan modal berumah tangga pas-pasan, modal usaha pun juga pas-pasan, maka kami hidup seadanya, sebisanya.


Kami menikah muda, jadi suami pun kerja menjual jasa desain. Jadi pendapatan pun tidak musti rutin dapat tiap bulannya. Dan kadang hanya mengandalkan dari hasil jualan ATK di setiap harinya untuk hidup.

Namanya orang dagang, berjualan itu melatih kesabaran dan harus penuh ketawakkalan. Karena hanya mengandalkan dariNya semata, sehingga jualan itu bisa laku. Memang terkadang laku, kadang juga tidak ada yang membeli sama sekali di suatu hari.


Hingga pernah di suatu hari, uang yang ada tinggal receh sekitar dua ribu. Persediaan bahan makanan pun kebetulan juga pada habis semua. Dan hari itu seharian belum juga ada yang datang untuk deal membeli. Ada yang datang, tapi barang yang dibutuhkan pembeli kebetulan sedang habis, kosong di tempat kami.


Benar-benar hari itu penuh ujian kesabaran. Hingga menjelang maghrib pun belum juga ada uang masuk untuk hasil menjual di hari itu. Justru datanglah peminta-minta, uang hanya tinggal receh lima ratus rupiah empat keping. Akhirnya dua kepingnya aku berikan pada peminta-minta itu, meski kami sendiri hari itu belum juga makan nasi. Biarlah, kami hanya minum air bening untuk menahan lapar kami.

Suami pun berusaha menenangkanku, "Mungkin nanti habis maghrib ada yang beli, biasanya anak-anak baru mengerjakan tugas sekolahnya malam hari dan butuh peralatan sekolah," katanya dengan penuh keyakinan. Karena memang biasanya rame di malam hari.

Namun, hingga lepas isya' malam pun beranjak, jam dinding menunjukkan pukul 20.00, tidak ada tanda-tanda bakal ada pembeli datang.

Akan tetapi, beberapa menit setelah itu aku akhirnya pamit suami untuk tidur lebih dahulu. Setelah beberapa langkah menuju kamar, terdengar datanglah mas penjual ayam goreng yang berada di seberang rumah kami, ia datang dengan membawa satu bungkus kresek plastik.

Akupun berbalik ke ruang tamu, dan Ma sya Allah ....
Mataku terbelalak kaget, takjub dan juga haru, ketika suami membuka bungkusan kresek itu, ternyata berisi empat potong ayam goreng ala-ala KFC, lengkap dengan nasi, sambal cabe dan sambal tomatnya.

Ma sya Allah, aku hanya mampu memberi peminta-minta itu dua keping uang lima ratus rupiah, dan malam ini ada yang mengirim kami makanan lengkap, tanpa kami harus meminta-minta pada manusia.

Allah benar-benar tidak melewatkan dan menyia-nyiakan sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan. JanjiNya itu pasti, tanpa ada yang diingkari.

Baiklah gansist, itulah sedikit kisah dari ane, semoga dapat menjadi inspirasi, bahwa kebaikan sekecil apapun itu, Allah tidak akan pernah diam dan membiarkannya begitu saja.

By: Novella

Sumber gbr: Pinterest, google


Spoiler for Kumpulan cendol:


fatilleAvatar border
swiitdebbyAvatar border
s3chamdaniAvatar border
s3chamdani dan 33 lainnya memberi reputasi
34
1.3K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan