Bumi butuh perhatian, tidak hanya dimanfaatkan tanpa dirawat dan dilestarikan.
Manusia diciptakan di dunia memang untuk menjadi seorang khalifah, bertugas menebar kebaikan serta menjaga bumi dari kerusakan.
Namun apa yang terjadi?
Manusia seolah-olah lupa akan tugasnya hidup di dunia, mereka mengambil peran menjadi Tuhan atas muka bumi yang ditinggalinya.
Mengambil apapun yang ada di bumi tanpa berpikir dampak buruk dari apa yang telah dilakukan. Dan benar terjadi saat ini, bumi rusak karena dieksplore secara berlebihan dengan tanpa berpikir akibat di masa depan.

Bumi mulai menua, ia enggan untuk kembali baik kepada manusia. Sebab dia lelah hanya dimanfaatkan saja tanpa ada imbal jasa melestarikan alamnya.
Bumi batuk, dahaknya mencuat dari ujung gunung yang merana.
Laut lelah, ombaknya bergeliat merenggangkan otot-ototnya.
Mereka bukan murka, hanya menegur manusia yang suka semena-mena!

Pernahkah kita berpikir bahwa bumi itu hidup dan berhati?
Sepertinya tidak, karena kita mempunyai perasaan atau tidak saja masih menjadi tanda tanya.
Coba kita ulas kembali apa yang terjadi sekarang!
Dunia sedang digoncang dengan masalah pandemi virus covid-19, banyak korban berjatuhan atas kejadian luar biasa ini.
Bulan Ramadhan yang biasanya bisa kita lewati penuh suka cita, saat ini sepi karena pergerakan manusia dibatasi entah sampai waktu yang belum dapat diprediksi.

Apakah ini salah kita?
Jawabannya bisa iya dan bisa tidak.
Kalaupun iya, mungkin alasannya karena kita terlalu berlebihan dalam memanfaatkan apa yang ada di dunia namun tidak menyeimbangkan dengan pelestariannya, sehingga Tuhan memberikan ujian agar kita semua sadar akan kesalahan yang telah dilakukan.
Namun jika ini bukan kesalahan kita, mungkin memang takdir ingin memberikan pelajaran kepada kita semua untuk tidak sombong dan merasa jumawa.

Belum terlambat, masih ada waktu untuk memperbaiki diri sebelum semua kesempatan benar-benar tidak ada dan kita hanya bisa menyesal, dan kali ini Agan TS akan membahas tentang cara-cara sederhana merawat bumi dari kesadaran diri sendiri yang berkaitan erat dengan kebiasaan di bulan Ramadhan.
Apa saja tips singkat merawat dan menjaga bumi ini?
Simak di bawah!

Berpuasa adalah kegiatan menahan diri dari makan, minum dan hawa nafsu.
Tentu Agan dan Sista sudah tahu akan makna itu!
Lantas apa hubungannya dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup dan keselamatan bumi?

Itu baru dua contoh kecil manfaat mempraktikan kebaikan berpuasa yang dikorelasikan dengan kelestarian lingkungan hidup.

Masih ada satu lagi hal penting yang menjadi inti pokok dari berpuasa yang berkaitan erat dengan kehidupan bersosial masyarakat yaitu:

Seperti itulah hubungan antara kebaikan makna bulan Ramadhan, menjaga lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Kita semua harus bisa berpikir dari berbagai sudut pandang sebab dan akibat, mungkin tidak akan terjadi perusakan lingkungan jika masyarakat hidup dalam kecukupan.
Mungkin tidak akan ada orang yang terlantar, jika kita bisa berbagi sedikit kebaikan terhadap sesama!

Dari situlah kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa bumi itu memang benar-benar ada di genggaman tangan kita. Jadi akan menjadi seperti apa, tergantung seperti apa kita semua memperlakukannya.
Jika kita banting bumi dari tangan, tentu akan hancur berantakan. Tapi jika kita timang-timang bumi kita dan semua penghuninya maka kita akan mendapatkan kebaikan!

Mari kita sama-sama menyadari akan hal ini!
Jangan selalu bertanya apa salah kita sampai bumi murka, karena jawabannya ada perlakuan kita masing-masing terhadap bumi yang telah kita diami selama ini.