uliyatisAvatar border
TS
uliyatis
[COC_Ramadhan]Puisi Menyambut Ramadhan


Foto : pinterest

Rindu Kembali ke Pangkuan-Nya

Senja merangkak menuju temaram
Menorehkan senandung penuhi raga
Mengunci jiwa mengguratkan geram
Penahan langkah memburu buana

Hati kecil menjerit tanpa suara
Menahan pedih mendera kalbu
Sudah terbias angan membilas asa
Mengeruk luka membilur sendu

Tangisan tanpa air mata begitu menyiksa
Menghantam jiwa penuh derita
Mungkin saat merendah telah tiba
Menghantarkan diri membasuh lara

Meletakkan kesombongan dalam pusaran waktu
Melepaskan angkara dalam putaran masa
Memaksa ketamakan terlarang tuk disapa
Membelenggu keserakahan tabu tuk dibawa

Sudah saatnya benak disiram kebajikan
Teteskan bulir bening penghapus dusta
Menyambut bulan suci penuh pelukan kerinduan
Membasuh kebekuan nurani segenap jiwa

Suara panggilan- Nya kerap mengusik hari
Menuntun langkah tuk menghampiri-Nya
Meringankan atma mengusir ilusi
Meski belum sempurna hidup ini memanggil Nama-Nya


Memburu Ridho-Nya

Lama merenung di sudut malam
Menangisi jejak kelam pernah hadir
Mencoba membelenggu hasrat membuang geram
Menguliti kepalsuan menuju takdir

Hari ini, jiwa memberontak teguh
Mengiringi kepasrahan menyelimuti raga
Mungkin ini pertanda atma ingin direngkuh
Dibasahi keridhoan dari Sang Pencipta

Letih sudah nurani bertahta dunia
Memendam keangkuhan membungkus langkah
Penat sudah kalbu merangkul semesta
Memelihara kerakusan memintal rasa

Ingin berlari memburu Kasih-Nya
Membasuhi buliran hitam menyelimuti sukma
Memburu selaksa keikhlasan melalui Cinta-Nya
Menerangi langkah tatkala menjelajahi buana

Ramadhan telah tiba menyambangi sukma
Membasuh kerinduan mencari ridho-Nya
Telah terbuka jalan mengharap rahmat-Nya
Peneduh nurani tatkala tersengat duka


Tembang Kerinduan


Lagu kehidupan membuat langkah lupa
Melafazkan Nama-nya mengiringi hari
Tenggelam dalam kumparan dunia
Saat jiwa tak mampu menepis ilusi

Rasanya sukar menghindari maksiat
Tatkala jiwa rapuh termakan duniawi
Melenggang pongah di antara tersesat
Menganggap hidup hanya mimpi

Namun, tiba-tiba saja semua surut
Mendengar senandung menyanyat atma
Lantunan nan acap terdengar saat kemelut
Menghadirkan senyum penghilang gulana

Tembang penghantar menghapus derita
Mengatur derap menuju Sang Pemilik Semesta
Melabuhkan segenap raga
Tempat persinggahan kala tak mampu bertarung melawan dunia

Membiarkan hati menyambut Ramadhan
Bulan pengampunan menyucikan diri
Kembali fitrah setelah berjuang melepas beban
Menoreh kemenangan di akhir bulan nan suci



Diubah oleh uliyatis 23-04-2020 12:12
nona212Avatar border
nomoreliesAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 64 lainnya memberi reputasi
65
2.5K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan