Kebaikan kecil, berdampak besar.

Ikhlas atau tidak, tetap dibalas. Beriman atau tidak, tetap dibalas. Itulah sedekah, salah satu tindakan kebaikan yang bikin nagih.



Sedekah tidak selalu dengan uang, tetapi juga bisa dengan tenaga, pikiran, ilmu, atau bahkan berbagi cendol. Hehe ....

Intinya, apapun yang kita berikan untuk orang lain, menyenangkan orang atau bantuan yang kita ulurkan kepada orang lain, terutama yang membutuhkan, itulah sedekah. Itulah salah satu perbuatan baik.

Uniknya, berbagi atau bersedekah selalu bikin nagih.

Bukan hendak bermaksud riya', karena ane yakin GanSis di sini pasti sudah lebih sering bersedekah dengan nominal yang banyak daripada ane yang apalah-apalah ini.

Hanya ingin sedikit berbagi kisah, barangkali ada setitik inspirasi yang bisa dipetik.

Kebetulan ane memiliki tetangga seorang janda senja yang tinggal sendiri, dengan perekonomian yang dibilang pas-pasan. Pun sudah tidak bekerja karena faktor U.

Suka iba juga ane melihat beliau. Suatu ketika, ane ada rezeki, sedikit ane sisihkan untuk beliau. Ya, tidak seberapa memang, penuh harap semoga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok.

Pagi hari ketika ane mengetuk pintu rumahnya, ia keluar dengan mengenakan jarik lusuh dengan rambut beruban yang tak tersisir.



Ane tidak mau panjang lebar, saat ia bertanya, "ada apa?" ane segera saja menjawab, "ini ada sedikit rezeki." Sembari menyerahkan sedikit uang kepadanya.

"Matur suwun," jawabnya dengan mimik muka sangat bahagia. Di saat itulah, GanSis, ane rasanya ingin menangis. Tanpa berkata apa-apa, ane segera pergi.

Ada sesuatu seolah seperti kotoran yang kita buang saat bersedekah. Rasanya lega, haru, bergetar, bahagia, dan berbagai perasaan campur aduk yang membuat kita bakal ketagihan melakukannya lagi.

Jika kita berbuat buruk saja kita selalu mendapat balasan, apalagi berbuat kebaikan. Sekecil biji pun akan berbalas. Dan balasannya selalu berlipat. Tidak melulu dalam bentuk uang, tetapi juga dihindarkan dari musibah, dipertemukan dengan orang-orang luar biasa, mendapatkan ilmu dari arah tak terduga, semua itu merupakan rezeki, bukan? Dan semua itu pernah ane rasakan, berkat sedekah yang tak seberapa.

Maka jika bersedekah, lepas lalu lupakan, layaknya ketika kita buang hajat. Kita lepas, lalu lupakan. Besok-besok akan ada keajaiban datang. Itu pasti.

Di kampung ane juga ada bapak-bapak yang sudah sangat sepuh, biasa berkeliling dengan sepeda membawa dagangan berupa balon anak-anak.

Ada juga bapak-bapak yang juga sudah tua, dengan salah satu kakinya pincang, mendorong gerobak keliling menjajakan kacang rebus.

Ane sebenarnya paling enggak tega kepada bapak-bapak tua jualan, keliling-keliling, dengan sepeda.

Kadang kita membeli dagangan mereka, meski aslinya enggak membutuhkan sama sekali. Namun dengan niat membantu dan membuat mereka senang, itu rasanya sesuatu banget. Bikin nagih.

Terlepas dari balasan rezeki dari sedekah, sedekah sendiri sudah memberi sensasi bahagia dan bikin nagih.

GanSis bisa mencoba sedekah langsung tanpa perantara kepada yang sangat membutuhkan, dan rasakan getarannya, sensasinya.

Apalagi jika GanSis dalam keadaan galau, sedekah merupakan salah satu mood booster yang ampuh.

Percayalah. Tidak perlu pelit-pelit dalam sedekah. Dibanyakin saja sekalian. Sensasinya berbeda sekali. Karena itu, tidak ada anjuran sedekah musti nunggu ikhlas. Waduh, jika nunggu ikhlas, kapan sedekahnya? Hehe.

Ikhlas atau tidak, sedekah saja. Lama-lama jadi kebiasaan dan karakter baik.

Ane sempat baca buku 7 Keajaiban Rezeki, Donald Trump yang kelihatannya sangat hedonis saja, pada saat ia bangkrut di tahun 1990-an, ia malah membagi-bagikan hartanya yang masih tersisa, sebab ia percaya, 'memberi' itu berbanding lurus dengan 'diberi'.

Kebiasaan sedekah atau berbagi adalah karakter dari orang yang memiliki mental kaya, sekalipun secara materi ia belum kaya. Dan sedekah, sekali lagi bikin nagih.

Tidak percaya? Buktikan!