Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ymulyanig3Avatar border
TS
ymulyanig3
Kekasih Yang Tak Dianggap
Kekasih Gelap

Cinta pertama tak selalu indah, mungkin benar apa yang banyak dibicarakan orang tentang cinta pertama. Tak banyak yang tahu kapan cinta pertamaku hadir. Kami menjalaninya dengan diam-diam. Entah malu atau gengsi, saat itu usiaku baru 17 tahun. Masih terlalu muda untuk mengerti arti cinta. Tak banyak yang tahu tentang hubungan kami, hanya beberapa teman dekat saja yang kami beritahu.

Irwansyah nama pemuda itu, dia adalah kakak kelasku dan kami berhasil menjalani hubungan di sekolah tanpa hambatan yang berarti sampai kami lulus. Hari-hari serasa dipenuhi bunga-bunga masa itu, tak sehari pun terlewat untuk bersua dan bercanda. Semua terasa indah saat bersamanya. Dua tahun kami menjalaninya diam-diam. Namun, hari itu berbeda dengan hari sebelumnya. Pertengkaran hebat terjadi diantara kami, tepat dihari kelulusanku. Semua berawal dariku yang ingin pengakuan, aku memintanya untuk mengenalkanku kepada keluarga dan teman-temannya. Namun, ia mengelak dengan berbagai alasan.

Irwan perlahan berubah, kami menjadi jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Hingga saat itu datang. Ketika dua netrra ini memergokinya tengah bergandengan tangan dengan seorang gadis bersurai panjang di sebuah Mall. Hatiku terasa perih bagai tersayat sembilu, tak kuasa lagi menahan amarah dan sakit.

"Irwan!" Pekikku dari belakang sembari berlari menghampirinya.

Lelaki itu tampak gugup dan salah tingkah. Seketika melepaskan genggaman tangannya dengan gadis yang berada di sampingnya.

"I-ni tunangan-ku, Mir," ucap lelaki yang telah menemaniku selama dua tahun itu gagap.

Bagai tersambar petir, tubuhku lemas seketika. Rasa sakit bercampur marah kini sudah menguasaiku. Inikah alasannya Irwan tidak mau mengenalkanku kepada keluarganya?

Plakk! Satu tamparan keras mendarat di pipi lelaki berwajah tampan itu. Tanganku terasa panas dan bergetar tak kalah panas dengan perasaan yang ada di dalam hati. Aku tak bisa lagi menahan tangis. Berlari sejauh mungkin, hanya itu yang bisa kulakukan saat itu. Harga diriku seolah diinjak-injak. Inikah alasannya hubungan kami selalu disembunyikan.

***
Inikah rasanya tak dianggap, setelah sekian tahun bersama. Diri ini seolah tak ada dan tak berarti. Hari-hariku kini dipenuhi luka, rasa sakit ini selalu terasa setiap saat. Entah berapa ribu tetes air mata yang tumpah dan membasahi bantal kesayanganku. Namun, apalah daya, aku hanya seorang kekasih gelap yang akan menghilang tanpa jejak.

Setelah seminggu tak bertemu, hari ini kami memutuskan untuk bertemu dan menyelsaikan semuanya. Kami bertemu di cafe tempat biasa kami bercengkrama. Lelaki itu datang dengan wajah muram, ia berjalan mendekati meja paling pojok yang kutempati. Hening beberapa saat, lidah seolah kelu untuk berucap, begitupun Irwan yang nampak terdiam beberapa saat.

"Ibu menjodohkan aku dengan Lisa enam bulan lalu, aku sudah berniat akan mengenalkanmu pada Ibu saat itu," ucapnya membuka percakapan.

Aku hanya bisa diam mendengarkan saat Irwan menjelaskan tidak bisa menolak permintaan ibunya. 'Akulah yang harus mundur' bisikku dalam hati. Sebelum luka ini semakin dalam dan membuatku terjebak di dalamnya.

"Maafkan, aku ... " ucapnya lirih.

Hati ini semakin perih dan sesak mendengar permintaan maafnya, bulir-bulir bening tak kuasa lagi kutahan hingga membasahi kedua pipiku. "Hanya sebatas inikah rasa cinta yang dahulu kamu agung-agungkan?"Lirihku tertahan.
Irwan menggenggam tangganku kuat, tampak penyesalan dan embun di netranya, tapi tak nampak usaha apapun untuk mempertahankan cinta kami. Ia pun pergi meninggalkanku yang masih tergugu. Aku menangis tersedu di pojok cafe tanpa menghiraukan orang-orang sekitar.

Setelah hari itu, kami sudah tidak pernah berjumpa lagi. Irwan hanya kenangan cinta pertama yang sudah kukubur dalam lubuk hati terdalam. Tidak semua cinta harus saling memiliki. Butuh waktu lama, hingga bertahun-tahun untuk mengobati luka itu. Untuk bisa membuka hati kembali.

Sekarang, aku sudah menemukan belahan jiwaku. Seseorang yang menjadikanku ratunya, menjadikanku halal baginya.

End

Sumber : Pribadi

Gambar : pic by

Diubah oleh ymulyanig3 21-04-2020 12:47
nurulnadlifaAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
474
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan