Hidup penuk intrik, mungkin nulis bisa jadi salah satu media nuangin kesedihan. Semoga agan/sis suka. Semoga menginspirasi

Seekor Nyawa
Muhd, Riza

Hidup bias sia-sia
Seekor nyawa jingkat-jingkat kegirangan dalam tubuh saya
Usianya sudah kepala dua, dengan ekor genapnya
Tiga kali sehari diberi butir-butir nasi
Itu juga kalau sedang ada uang

Dari bolong di dada, benih kata-kata menetes sia-sia
Di meja kerja, lampu baca masih asik mengeja duka
Sedang saya duduk termangu di depannya mengaspal luka
Seekor nyawa menghantui kepala sia-sia
Di usir pun enggan pergi, apalagi lenyap dengan sengaja

Seekor nyawa masih berjingkat kegirangan
Meski langit Jakarta masih ramai kejamnya
Meski dunia tak peduli apakah masih ada seekor nyawa yang dirundung luka
Seekor nyawa masih saja menancap di ubun-ubun kepala

Entah dengan apa saya beri ia makan ketika sedang tak ada uang
Entah dengan apa saya beri minum, ketika tidak ada yang sayang
Saya masih menata sajak yang dieja seekor nyawa
Meski saya tahu, memelihara seekor nyawa
Hanya sia-sia saja

Bekasi, 2 Maret 2019