Kesetrum itu apa sih, bagaimana rasanya, mengapa bisa terjadi dst. Akan ada banyak pertanyaan dan juga pendapat soal ini. Kali ini arbib Kaskus 2018 akan melampirkan teori, secara sekilas menyangkut persoalan kesetrum. Semoga di sub forum ilmu pengetahuan disini ada diantara pembaca yang bisa berbagi ilmunya dan ikut berdiskusi membahas ini.

Secara teknis semua gerak tubuh kita itu adalah aliran listrik (energi). Listrik didalam tubuh kita bisa bermuatan negatif ( elektron) dan Proton ( positif / diam )

Sistem kerja saraf tubuh merupakan contoh dari sistem jaringan mikro elektromagnetik yang di adopsi beberapa robot canggih saat ini. Sistem saraf tubuh yang rumit dalam jaringan tubuh kita membuat aliran energi ( listrik ) terbagi secara sistematis.

Generator listrik utamanya adalah jantung kita yang merupakan penghasil listrik utama, untuk peredaran cairan tubuh (sirkulasi darah ) kita guna bertumbuh, gerak, menghasilkan panas dll.

Sistem pembagiannya terdapat dalam sistem saraf tak sadar ( otonom) yang terdapat pada sepanjang tulang belakang. Jadi sistem kerja sudah otomatis bekerja. Contoh sistem otomatis ini adalah kerja organ tubuh, jantung, pembuluh darah, regenerasi sel dll. Ada juga gerak refleks yang di pengaruhi oleh sistem saraf otonom kita.


Kembali ke mengapa bisa kesetrum.

Keterangan suara dan ilustrasi visualisasi yang ada dalam video, tidak salah semuanya. Namun pendapat ane begini:

Kembali ke penjabaran ane tadi, tubuh kita mengandung energi listrik. Ketika kita bergerak, energi listrik + dan - berotasi dalam tubuh kita secara sinkron. Sistem peredaran darah pergerakan otot dan jaringan tubuh kita, menghasilkan kembali muatan listrik elektron sebagai hasil dari pembakaran kalori. Sementara itu tulang kita yang menopang kita cenderung statis ( tetap tidak bergeser atau berubah posisi ) walaupun kita bergerak.

Jadi ketika kita bergerak, yang beraktivitas adalah sel, otot, jaringan pembuluh darah, dan sistem saraf. Sedangkan tulang kita hanya berfungsi sebagai penopang dan digerakkan . ( Bergerak = elektron dan Statis = Proton ).Seperti bumi berputar yang statis, menyimpan listik energi statis (Masa +). Perputaran bumi menghasilkan energi gerak air, angin dan awan, menghasilkan elektron ( - ), begitulah kira kira gambaran rumitnya produksi dan pergerakan listrik dalam tubuh kita.

Nah, pada saat kita beraktivitas, semua energi listrik ini sinkron dengan baik. Seperti halnya sebuah perangkat elektronik, otot kita melakukan pembakaran kalori dan menghasilkan energi untuk kita berpikir, bergerak dll. Saya gambarkan disini otot ibarat lampu, Sama seperti tadi prosesnya, lampu mempertemukan + dan - untuk diubah menjadi energi cahaya.

Ketika kita terbentur, bukan cuma siku saja, pada area lain, bila benturan membuat tulang kita terkena efek kejut, maka energi listrik statis dalam tulang akan loncat bertabrakan dengan listrik negatif dalam tubuh kita. Akibatnya listrik dalam tubuh kita bertabrakan dan rasanya begitu, kita sebut dengan kesetrum.

Begitu juga bila kita menyentuh listrik muatan negatif ( elektron ) dalam arus listrik bolak balik, makan muatan listrik negatif ( elektron ) dalam tubuh kita, juga melonjak dan menabrak muatan listrik sebaliknya yang statis. Akibatnya kita bisa terguncang guncang. Bila berlebihan bisa menyebabkan generator listrik (jantung) dalam tubuh kita berhenti .

Jadi intinya : kesetrum = kacaunya sirkulasi elektrikal dalam tubuh kita

Penyebab bisa :
1. Benturan
2. Suplai energi dari luar yang berlebihan ( kesetrum listrik PLN contohnya )
3. Faktor malfungsi sistem saraf ( penyakit tertentu / kelainan medis )

Ref : Buku, catatan, berita , blog dll mengenai >
* Metode penyembuhan elektrik ( elektromagnetik terapi )
* Sistim listrik tubuh manusia
* Energi listrik ( silakan baca2 buku seputar listrik)
* Robot yang mengadopsi sistem saraf manusia
* Wikipedia, google dll
* Asumsi pribadi berdasarkan pengalaman dan pengamatan

!! Isi artikel ini belum diuji oleh ahli, tulisan asumsi seputar pengetahuan ini harap di jadikan hanya sebagai bahan penambah argumentasi pengetahuan saja. Penulis arbib kaskus 2018.