Kejadian oknum tilang di Palembang di upload pada situs YouTube. Video berjudul oknum polisi tilang di Palembang itu kini viral di YouTube. Berikut ini videonya di lampirkan. 

Video ini sendiri nampaknya merupakan koordinasi dari propam polda palembang, dalam melakukan keseriusan pemberantasan pungli tilang. Bisa saja memang warga yang merekamnya memang bertugas sebagai Intel untuk memberantas oknum nakal dari kepolisian. Ya mesti rutin teratur pak, lanjutin di berbagai daerah lainnya. Supaya ragam jenis pelanggaran yang di lakukan oleh oknum, yang bisa merusak citra kepolisian bisa betul betul bersih.

Jajaran POLRI terus berbenah. Perintah dari pucuk pimpinan untuk memperbaiki kinerja, di bagian bagian tertentu masih ada saja pembengkokkan. Hal serupa ini bisa terjadi karena memang kebiasaan untuk bertindak negatif, bila sudah mengakar kuat, akan sulit sekali untuk di ubah. Walaupun bisa berubah menjadi lebih baik, namun proses perubahan itu sangat berat untuk di jalani. Apalagi bagi para oknum yang terbiasa dengan tindakan tindakan salah. Dampaknya ya, seperti kejadian dalam video yang viral ini. Ini yang berhasil di ungkap dengan adanya koordinasi dengan propam. Divisi profesi dan pengamanan (PROPAM) Semoga terus menerus berusaha memperbaiki kinerja kepolisian. Hingga citra polisi di mata masyarakat bisa terus mendapatkan tanggapan yang positif.

Dalam portal berita online kompas, video ini sudah di muat dalam berita yang berjudul : viral, video polisi tilang pengendara kendaraan bermotor. Lalu minta dikembalikan uang tilangnya yang 50.000. Dalam berita tersebut video tersebut salah terverifikasi bukan hoax.

Video tersebut berawal dari warga yang kebetulan melintas di daerah lokasi tempat kejadian perkara. Tanpa sengaja ia melihat ada beberapa polisi sedang menilang pengendara yang terindikasi ada pelanggaran. Singkat cerita terjadilah apa yang termuat dalam lampiran video tersebut.


Dalam berita kompas pula, sebagai lanjutan dari viralnya video tersebut, oknum polisi tersebut diberitakan sudah di bebaskan dari tugas. Menurut Kapolda Sumsel, Irjen (Pol) Zulkarnain Adinegara, petugas tersebut kini sedang menjalani pemeriksaan lanjutan di Bidpropam Polda Sumatera Selatan.

Sementara itu di beda peristiwa, yang di solimin nampaknya dalam berita kali ini, adalah pihak petugas. Seekor pengendara kendaraan bermotor di kabarkan menolak untuk di tilang, lalu maki maki, lalu lindas kaki petugas, lalu ludahi polisi, lalu keterlaluan sekali ini ya.

Petugas yang mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan tersebut di beritakan sedang bertugas di turunan jembatan layang Kuningan Jakarta Selatan. Menurut keterangan beliau, saat itu sedang menghentikan kendaraan bernama ertiga kalo ngga salah. Alasan penghentian tersebut karena kendaraan tersebut berplat genap sementara aturan pada saat kejadian yang boleh melintas hanya yang ganjil. Ga terima di tilang terjadilah yang kejadian yang keterlaluan tadi .

Dari kedua kejadian ini TS tarik kesimpulan bahwa ; kebiasaan seenak kita sendiri tanpa mau mengikuti aturan yang sudah di berlakukan masih kuat ada dalam diri kita masing masing. Rasa egois dan besar kepala cenderung tumbuh subur dalam diri kita. Pelanggaran bisa berasal dari kita dan bisa juga berasal dari penegak peraturan.

Kedua belah pihak ini, rentan terhadap godaan melanggar aturan. Karena memang manusia. Manusiawi kita, tempatnya khilaf dan dosa. Namun mari kita renungkan. Akan sampaikanlah ini di teruskan. Akankah di wariskan kepada generasi kita mendatang. Rasanya tak seorangpun yang waras, mau mewariskan keburukan kepada generasi penerusnya.