amekachiAvatar border
TS
amekachi
Xiaomi Tidak Terima Dituding Ukraina Jadi Sponsor Invasi Rusia

Xiaomi Tidak Terima Dituding Ukraina Jadi Sponsor Invasi Rusia

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 15 Apr 2023 13:00 WIB


Jakarta- Badan anti-korupsi Ukraina (NACP) memasukkan Xiaomi, CEO Lei Jun, dan beberapa petinggi perusahaan ke dalam daftar 'sponsor perang internasional'. Xiaomi dengan keras membantah tudingan tersebut.
NACP mengatakan alasan masuknya Xiaomi ke dalam daftar tersebut adalah karena vendor ponsel asal China tersebut masih beroperasi dan menjual produknya di pasca invasi ke Ukraina yang dimulai Februari 2022.

"Alasan masuknya (Xiaomi) dalam daftar ... adalah karena perusahaan tidak hanya melanjutkan operasinya di Federasi Rusia setelah invasi besar-besaran (ke Ukraina), tapi masih menjadi pemimpin dalam penjualan ponsel di negara teroris tersebut," kata NACP dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (15/4/2023).


"Xiaomi mensponsori agresi militer negara teroris dan harus menanggung konsekuensi reputasi dan hukum dari tindakannya," sambungnya.

Xiaomi menjadi satu-satunya vendor ponsel yang masuk dalam daftar berisi 22 perusahaan tersebut. Beberapa perusahaan lainnya yang juga dituding mensponsori agresi militer Rusia termasuk China State Construction Engineering Corp dan Procter & Gamble.

Menanggapi tudingan tersebut, Xiaomi dengan keras membantah dan mengatakan bahwa pihaknya tidak mendukung tindakan perang apapun. Xiaomi juga mengatakan bahwa mereka selalu mematuhi semua hukum dan regulasi di masing-masing yurisdiksi tempatnya beroperasi.

"Xiaomi adalah perusahaan elektronik consumer, menawarkan produk hanya untuk penggunaan sipil dan komersial," kata Xiaomi dalam keterangan resminya.

"Kami meyakini bahwa setiap konsumen di dunia berhak untuk mengakses alat komunikasi dan informasi di internet ... Misi kami adalah memudahkan semua orang di dunia menikmati kehidupan yang lebih baik melalui teknologi inovatif," sambungnya.

Setelah Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina tahun lalu, ratusan brand global langsung menarik diri dari Negeri Tirai Besi. Dua raksasa smartphone, Apple dan Samsung, langsung berhenti menjual ponsel dan gadget lainnya di Rusia seminggu setelah invasi dimulai.


Eksodus ini menimbulkan ruang vakum di pasar Rusia. Konsumen di Rusia langsung menyetok perangkat elektronik yang esensial, hingga mendorong penjualan ponsel China seperti Xiaomi, Oppo, Huawei, dan Vivo meroket.

Pada akhir tahun lalu, Xiaomi menjadi vendor ponsel nomor satu di Rusia dengan menguasai lebih dari setengah pangsa pasar, menurut data Counterpoint Research. Kenaikannya cukup signifikan dibandingkan Q3 2021 di mana pangsa pasar Xiaomi sebesar 26%, di bawah Samsung yang menguasai 34% pasar.


https://www.google.com/url?q=https:/...e-lD0GUe16aX8E


Ada ada aja nih om zelensky n the genkemoticon-Embarrassment
78Kg
dan.13l
provokadrun
provokadrun dan 24 lainnya memberi reputasi
25
3.1K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
black.roboAvatar border
black.robo
#4
Jualan HP aja dituduh mendukung invasi, suka melawak juga ini Ukraina.
China melihat ada peluang bisnis yaa dimanfaatkan.
Maunya Ukraina itu berhenti jualan di Russia trus kirim senjata ke Ukraina yaa.
emoticon-Leh Uga
Rinka17
dan.13l
ecchi.senpai
ecchi.senpai dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup