Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wahyu.taqwaAvatar border
TS
wahyu.taqwa
Cerita Silat Bersambung - MENYUSURI JEJAK LELUHUR
Disusun oleh : Ki Heru

Nun jauh ditempat yang sunyi dan terpencil disebuah tepi hutan yang pepat dengan pohon2 besar dan tinggi laksana para raksasa yang berbaris menjaga sebuah kawasan

Tampak sesuatu yang bergerak dengan cepat dan lincah melompat dari satu dahan kedahan yang lain seperti tupai tanpa ada rasa takut jatuh atau terpeleset menembus rapatnya pohon dan rimbunnya ilalang tanpa mengalami kesulitan.

Bayangan tersebut makin lama makin mendekat ternyata seorang remaja yang tampan dan tegap dengan kulit yang bersih yang mampu berlari dan melompat dengan ringannya walaupun membawa beban seekor rusa yang besar menuju kesebuah pondok yang sederhana dan bersih.

Setibanya di halaman rumah tersebut dia meletakan kijang buruannya dan masuk ke rumah sambil berseru ” Biyung …. !!! hari ini aku memperoleh seekor kijang yang besar ”


tapi tidak mendengar jawaban apapun dari dalam rumah ” Biyung … Biyung dimana Biyung ” serunya lagi

Tapi terdengar jawaban dari luar ” Anak mas ibumu sedang keatas nenyunjungi eyangmu ” katanya

” Oo terimakasih mbok kalau begitu biarlah aku urus dulu kijang hasil buruanku nanti aku susul keatas ” jawab remaja itu

” Ya anak mas nanti kalau sudah selesai biar si mbok yang membersihkannya ” tambah si mbok

” Baik mbok terimakasih ” jawab remaja tersebut sambil membawa kijang hasil buruannya kebelakang rumah.

Dan tidak jauh disebuah dataran yang tidak terlalu luas dibagian sebuah bukit nampak pula sebuah gubuk yang sederhana tapi kelihatan terawat dengan posisi agak tersembunyi sehingga tidak begitu jelas terlihat dari bawah yang didiami oleh seorang yang telah berusia lanjut tapi masih nampak tegap tidak bungkuk seperti layaknya seorang yang sudah tua dengan rambut, kumis dan jenggot yang terurai dengan warna putih dan berbalut kain berwarna putih pula sehingga terlihat seperti bersinar sebagai pengaruh dari perbawa ilmu yang dimilikinya sedang duduk disebuah batu dihadapi oleh seorang wanita yang cantik laksana Dewi Sinta dalam cerita pewayangan dengan kulit putih dan wajah yang bersih pula.

” Pagi2 sudah datang menghadap ke eyang ada apa nduk ? dan mana anakmu kelihatannya tidak datang bersamamu ” tanya orang tua tersebut kepada wanita cantik yang menghadapnya

” Dia sedang berburu eyang mungkin sebentar lagi juga dia datang dan mungkin dia akan menyusul kemari eyang ” jawabnya

Dan terlihat orang tua itu hanya manggut2 saja lalu berkata ” jadi ada apa pagi2 begini sudah menghadap kepada eyang ? ” tanya orang tua tersebut

” Sungguh ada hubungannya dengan anak hamba itu eyang ” jawabnya agak ragu

” teruskan nduk ada apa dengan anakmu itu ? ” tanya orang tua itu lagi

sukhhoi
banggkyyy769
scorpiolama
scorpiolama dan 22 lainnya memberi reputasi
23
25.7K
302
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
wahyu.taqwaAvatar border
TS
wahyu.taqwa
#70
MJL - Lembar 36

Dan ketika terdengar teriakan minta tolong dari seorang wanita maka Jaka Senggana dan Ludira bangkit dari duduknya dan setelah membayar maka kedua berjalan kearah teriakan itu datang

" Ada apa paman " tanya Ludira kepada seseorang yang ada dipasar

" Para berandalan itu makin merajalela karena tidak bisa memeras pedagang mereka sekarang mulai memeras para pengunjung bahkan sekarang mereka lebih gila lagi dengan memaksa gadis untuk dibawa entah kemana " kata orang itu

Benar saja ketika Jaka Senggana dan Ludira mendekati para berandalan itu terlihat sedang memaksa 2 orang wanita untuk dinaikan keatas kuda

" Hentikan perbuatan tidak pantas itu Ki sanak " Ludira mulai tidak menahan perasaannya melihat perbuatan tidak sepatutnya itu

" Setan alas ada pemberani juga rupanya " kata seorang berandal yang memiliki perawakan tinggi besar dengan goloknya berukuran besar juga terikat dipunggungnya sambil mendekati Ludira yang berdiri sambil bertolak pinggang " tidak salah ini seorang bocah ingusan berani melawan kami ? " Tanyanya sambil membungkuk mendekat wajahnya kepada Ludira

" Sudahlah Adi habisi saja anak itu sebagai pelajaran bagi yang berani menentang kita " kata seseorang yang bertubuh tinggi kurus sambil tetap memegangi seorang perempuan muda yang terus menerus meronta-ronta

Mendengar itu maka si tinggi besar menjulurkan tangannya kearah kepala Ludira dengan niat untuk mempermainkannya, tapi tanpa dia sadari ketika tangan itu mulai menjulur tanpa disangka-sangka Ludira bereaksi dengan menangkap tangan orang itu sekaligus membantingnya sehingga terdengar teriakan keras yang mengagetkan mereka apalagi dengan diikuti suara keras benda besar yang jatuh bergedebuk disertai getaran tanah disekitarnya

" Adi apa yang terjadi !!! " teriak si tinggi kurus melihat si tinggi besar berusaha bangun sambil mengerang

" Bocah edan benar2 tidak boleh diberi hati " bentaknya sambil bangun dengan tetap memegangi pinggangnya yang masih terasa sakit " kau benar-benar mencari mati bocah " katanya sambil menyerang Ludira

Mendapat serangan seperti itu dengan mudah Ludira dapat menghindarinya sambil membalas menyerang sebuah tendangan melingkar tepat mengenai punggung si tinggi besar diiringi sebuah erangan dan kembali terdengar suara benda besar jatuh

" baik !!! kau bocah " teriaknya sambil kembali menyerang tapi kali ini dilakukan dengan penuh perhitungan sehingga terjadi perkelahian yang seru

Setelah beberapa waktu berjalan terlihat si tinggi besar mulai terdesak pukulan dan tendangan mulai sering mengenai tubuhnya sehingga dengan kemarahan yang kian memuncak maka si tinggi besar mulai menarik senjatanya sebuah golok besar

" Kau mulai menggunakan senjata ki sanak ? " kata Ludira sambil bertolak pinggang

" Kenapa kau takut ??!! " teriaknya " tapi terlambat bocah kalau golokku sudah keluar dari sarungnya untuk memasukannya lagi harus meminum darahmu dulu " kata sambil memutar-mutar golok besarnya

" Justru yang kutakutkan adakah sebaliknya ki sanak " jawab Ludira sambil menarik pedangnya
69banditos
baronfreakz
danjau
danjau dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Tutup