Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

afryan015Avatar border
TS
afryan015
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)


emoticon-Ultah Hallooooo agan agan sekalian, masih ingat kan dengan ku Ryan si penakut hehe.......
ini adalah cerita ku selanjutnya masih dalam lanjutan cerita yang kemarin hanya saja tempatnya kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Mungkin bisa agan agan yang belun baca thread ane silahkan dibaca dulu thread ane sebelumnya



Bagi yang belum kenal dengan ku, kenalin Namaku Ryan dan untuk mengenal ku lebih detail silahkan baca trit ku yang sebelumnya, dan bagi yang sudah mengenalku silahkan saja langsung baca dan selamat menikmati emoticon-Shakehand2

Oh iya jangan lupa emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star

Quote:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diubah oleh afryan015 06-12-2022 04:14
aguzblackrx
cak6bih
bebyzha
bebyzha dan 204 lainnya memberi reputasi
193
225.9K
2.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
afryan015Avatar border
TS
afryan015
#768
Part 7 - Peperangan (Serangan di Posisi Ningrum)

Abimantra memberikan informasi bahwa pasukan Bajra sudah mengetahui strategi kita, hal itu lah mengapa semua kelompok dapat diserang denganberbagai jenis serangan oleh mereka, entah karena kebocoran informasi atau memang mereka sudah mengintai kita terlebih dahulu sejak lama, pasalnya ketiga kelompok kita bisa diserang secara bersamaan, Mbah Margono diserang oleh sosok yang dapat menyerupai rekan rekannya, Bang Damar kelompoknya dibingungkan oleh sosok jelmaan yang belum diketahui siapa, dan Aku sendiri diserang oleh gerombolan siluman hewan berkepala manusia.

Adiwilaga yang sudah mulai pulih kemudan diberikan sebuah pusaka oleh Abimantra, sebuah trisula yang bentuknya hampir menyerupai sarung tangan, dan pusaka itu di kenakan pada tangannya yang dulu bekas terserang pada pertempuran yang lalu, Adiwilaga merasa lebih bersemangat setelah dirinya mendapat sebuah pusaka dari Abimantra

“Terimakasih banyak atas pemberian anda, maaf bila merepotkan, sedikit sungkan saya menerimanya, namun bagaimana lagi aku tidak seperti dulu” ucap Adiwilaga berterimakasih.

“tidak usah kau pikirkan pemberianku ini, kita harus saling tolong menolong supaya misi kita ini segera berhasil” ucap Abimantra membalas ucapan Adiwilaga.

“lalu bagaimana rencana kita selanjutnya?” tanyaku pada Abimantra.

“kita akan melewati jalan disebelah sana, kita akan memotong jalur melewati rimbunnya semak semak itu, memang itubukan lah jalan namun mau bagaimana lagi, mereka pasti tidak akan menyangka kalau kita melewati semak semak itu, didepan kita akan menemukan sebuah desa kecil kita berharap disana bisa meminta informasi disana, walaupun ini adalah wilayah Bajra, tapi sebagian besar desa desa disini tidak berpihak pada Bajra” ucap Abimantra

“kalau memang baiknya seperti itu, setelah seluruh pasukan kebali fit, kita langsung berjalan kearah sana saja, kita ambil jalur yang seaman mungkin” ucapku menyetujui arahan dari Abimantra.

Sementara pasukanku sedang berberes dan menyembuhkan beberapa pasukan yang terluka, diposisi Ningrum ternyata mereka sedang diserang oleh Siluman pohon, penduduk disana adalah jelmaan dari siluman tersebut, sosok yang pernah menangkap Anggi waktu itu adalah bagian dari siluman ini, hanya saja pohon yang di gunakan untuk menangkap Anggi itu bukanlah siluman yang sesungguhnya, pohon tersebut adalah benar benar tumbuhan yang memang ditanam oleh siluman ini.

Ninghrum yang waktu itu berniat untuk membantu para penduduk desa untuk menguburkan penduduk yang tewas sama sekali tidak tahu kalau penduduk itu sebenarnya adalah bibit dari siluman pohon itu.

Setelah beberapa menit dikuburkan, Ningrum mendengar suara pergerakan didalam tanah yang membuat Ningrum menghampiri asal dari suara itu yang ternyata berasal dari liang kubur yang barusaja dia gunakan untuk menguburkan penduduk desa yang tewas.

Saat ningrum mendekati arah suara yang berasal dari lubang kubur para penduduk desa tadi, tiba tiba dari kubur itu muncul dengan cepatnya akar pohon yang merangsak keluar dari tanah dan langsung mengarah pada Ningrum yang sedang mencari arah suara itu, dan diikuti dengan akar akar lain yang muncul dari tanah mengincar pasukan ningrum yang lainnya.

Dengan sigab Ningrum menghindar sehingga dia berhasil lolos dari serangan tiba tiba, dan untung saja pasukan Ningrum yang merupakan siluman ular juga berhasil menghindar tepat waktu, dan berhasil lolos dari serangan dadakan itu.

Setelah serangan seranagn akar yang yang menerobos tanah itu gagal menyerang Ningrum dan pasukannya, tiba tiba munculah dari tanah sebuah batang kayu atau pohon yang tiba tiba berdiri kokoh diatas kuburan warga tadi, pohon yang memiliki batang kayu yang besar dan tinggi dengan dedaunan yang rimbun sudah berdiri kokoh disana.

Akar akar yang tadinya sudah merangsak keluar untuk menyerang Ningrum dan pasukannya kini tergeletak ditanah dan mencengkram erat tanah, pohon yang sudah berdiri kokoh itu mengeluarkan suara erangan seolah dia baru saja merenggangkan otot ototnya.

Kemudian beberapa warga yang tadi masih sehat secara tiba tiba menyerang pasukan Ningrum secara mendadak dari belakang, warga yang menyerang itu merubah tangannya menjadi sebuah akar untuk dijadikan sebuah pecut, yang kemudian diarahkan pada pasukan ular milik Ningrum yang sedang fokus melihat siluman pohon yang tiba tiba berdiri disana.

Beberapa pasukan ular yang berada dibarisan belakang mengetahui dan melihat serangan dari warga tersebut, dia sempat memberi peringatan pada rekannya untuk segera menghindar dari serangan yang dilakukan oleh warga tersebut, namu karena telat menyadari, serangan dari warga itu pun berhasil mengenai pundak salah satu pasukan yang dibawa Ningrum.

Hasil sebatan pecut yang dilakukan oleh warga itu membuat lengan pasukan Ningrum terputus seketika akibat pecut yang dihentakan sangatlah keras, seketika itu juga pasukan Ningrum yang mendapat serangan mengerang dengan keras.

Ningrum yang mendengar hal itu dan menyadari ini adlaah jebakan langsung memerintahkan semua pasukan untuk menyerang siapapun yang bukan dari golongan mereka, dengan kata lain Ningrum menyadari siluman pohon ini bisa berubah bentuk sesuai dengan yang dia inginkan, namun tidak bisa menyerupai rekan dari mereka.

“semuanya serang siapapun yang berada disini, pastikan semua pasukan kita tidak ada yang gugur, pastikan juga kita saling melindungi siapapun yang terluka dari kubu kita” perintah Ningrum memberikan komando

“BAIK LAH PUTRI, SESUAI PERINTAH” serentak pasukan Ningrum berseru sembari merubah wujud mereka menjadi wujud asli.

“ingat perintahku, jangan ada satupun yang gugur, kita tidak boleh kekurangan pasukan, perjalanan kita masih panjang” ucap Ningrum pada salah satu petinggi dari siluman Ular.

Beberapa Pasukan yang berwujud ular seutuhnya langsung menyerang warga yang tadi menyerang salah satu rekan mereka, dia menangkap satu persatu siluman yang menyamar sebagai warga itu, dan melilitnya dengan tubuh ularnya, terlihat siluman yang menyamar sebagai warga itu sudah tidak bisa berkutik setelah dililit oleh ular tersebut, mau mencoba melepaskan diri berkali kali pun dia sudah tidak bisa bergerak.

Satu persatu lilitan dari ular itu semakin ketat, yang membuat tubuh siluman itu remuk seketika, melihat beberapa rekannya mulai diremukan, salah satu siluman yang sedang mencoba melepaskan lilitan itu pun membuka mulutnya lebar lebar, dia seolah melakukan sesuatu, hingga muncul sebuah kepulan asap berwarna kuning dari mulutnya yang membumbung hingga diatas siluman itu dan siluman ular milik Ningrum.

Kelupan asap kuning itu seolah meledak, diatas kepala mereka berdua, dan setelah diperhatikan setelah ledakan kecil dari kepulan asap kuning itu, turunlah serbuk mirik serbuk sari milik bunga dan itu hanya turun diatas kepala mereka saja.

Setelah serbuk yang mirip dengan serbuk sari milik bunga itu turun dan mengenai mereka berdua, siluman ular milik pasukan Ningrum merasa tubuhnya terbakar dan sisik yang terkena serbuk itu entah kenapa terasa panas dan mengelupas dengan sendirinya, hal itu membuat siluman ular itu melepaskan lilitannya pada siluman yang menyerupai warga itu.

Efek yang diberikan saat serbuk itu mengenai siluman yang menyerupai warga itu berbeda dengan saat serbuk mengenai sisik ular, siluman itu juga merasa seolah kepanasan namun yang terjadi selanjutnya sunggunglah mengejutkan.

Siluman itu meringkuk seolah kesakitan, dari tubuhnya mengemberikan efek melepuh melepuh seolah akan meledak, suara erangan dari siluman itu jelas menandakan dia merasakan kesakitan yang luarbiasa.

Setalah bebrapa waktu, tubuhnya yang terelihat melepuh itu pecah dibeberapa bagian, dan dari pecahannya itu munculah sosok sosok mirip seperti dengan dirinya itu, atau dengan kata lain dia sedang melakukan pemecahan sel atau mengkloning dirinya sendiri untuk memperbanyak jumlah pasukan saat menyerang pasukan Ningrum.

Beberpa pasukan Ningrum mencoba untuk mengecek rumah rumah warga yang berada disana, memastikan hanya ada siluman ini saja yang menjadi musuhnya.

Ningrum melesat keatas dan mengambil posisi memanah seperti saat itu, cukup kesulutan saat akan mencoba memanah siluman pohon yang terlihat begitu kokoh dan susah untuk ditumbangkan, beberapa siluman ular dengan setengah tubuh berwujud manusia menaiki pohon itu dan mematah matahkan batang pohonnya, namun siluman pohon itu tak hanya diam, dia juga melakukan perlawanan dengan menyerang menggunakan dedauan dan tumbuhan merambat yang ada ditubuhnya itu.

Siluman ular yang menaiki siluman pohon itu mencoba untuk melilit batang pohon yang terlihat kokoh itu dan melilitnya dengan kuat, terdengar suara retakan kayu yang terdengar sangat jelas disusul suara erangan dari pohon itu yang sepertinya merasakan kesakitan yang teramat sangat karena tubuhnya akan di hancurkan.

Setelah mendapat perlawanan dari siluman ular, pohon itu menyerang dengan akar beringin yang turun dari rimbunnya dedaunanyang berada diatas siluman pohon itu dan tepat menjerat leher siluman ular setengah manusia dilehernya, tangan siluman ular mencoba untuk melepaskan akar yang melilit lehernya itu dengan tangannya.

Ningrum mencoba menembakan anak panak ke arah batang kayu yang sudah mulai menganga itu, dua anak panah ditembakan pada siluman itu dan tepat mengenai batang yang sudah menganga itu, dan anak panah yang ditembakan itu ternyata memiliki efek ledakan yang cukup kuat.

“hey kau lepaskan lilitanmu dari siluman itu, dan segera potong akar itu dari lehermu kemudian lekas pergi darisana” ucap Ningrum memberi perintah.

Siluman ular itu kemudan mengendurkan lilitannya dan kemudian melepaskan siluman pohon yang sudah tertancap anak panah tersebut, tinggal kini dia harus berusaha memutus akar yang menjerat lehernya.

Siluman ular itu terlihat kepayahan karena akar beringin yang menjeratnya sangatlah kuat, cakar dari siluman ular itu sama sekali tidak mempan untuk memutus akar yang menjerat lehernya.

Karena dirasa waktu semakin habis, Ningrum mengarahkan satu anak panah lagi untuk diarahkan pada akar yang menjerat siluman ular tersebut, dan seketika putuslah akar yang menjerat siluman ular hingga dia tejatuh kebawah dengan keras

“sudah buruan menjauh dari sana” teriak Ningrum

Mungkin jika Ningrum telat sedikit saja membantu siluman ular itu aku yakin dia juga akan hancur bersama siluman pohon, pasalnya setelah beberapa detik dan belum sampai jaraknya jauh, siluman pohon itu tiba tiba meledak akibat panah yang ditembakan Ningrum tadi, untungnya siluman itu melihat ada batu besar yang dapat digunakan untuk bersembunyi.

Suara ledakan yang cukup keras menandakan efek yang dihasilkanpun cukup besar, serpihan serpihan kayu mulai berterbangan akibat ledakan itu, Ningrum memberikan instruksi untuk berhati hati dan menghindari serpihan kayu yang mungkin mengarah ke pasukannya.

Siluman yang menyerupai warga tadi sudah berkloning hingga menjadi sangat banyak, dan induk dari kloningan itu tertawa cukup puas, serpihan kayu itu berhamburan kesana kemari menerjang siapapun yang berada disana, menancap di beberapa siluman pohon yang lain, ada juga yang mengarah ke pasukan Ningrum namun berkat peringatan dari Ningrum hampir semua pasukan bisa mengindari.

Siluman yang sedang mengkloning dirinya itu malah tidak menyadari ada kayu yang terlempar kearahnya, dan mengenai tepat dikepalanya hingga tembus kebelakang, tubuh kloningan yang lain mengetahui hal itu dan memberikan perintah untuk segera menghindar dan tetap waspada


YUK LAH DIBACA ITU, KALO SUDAH BACA JANGAN LUPA DICENDOLIN, JIKA SORE INI JAM 3 CENDOL MENCAPAI ANGKA 80, PART 8 AKAN DILANJUTKAN PADA MALAM HARI, TAPI KALAU JAM 3 BELUM MENCAPAI, UNTUK PART DELAPAN AKAN DILANJUTKAN BESOK HARI JIKA CENDOL MENCAPAI 90 CENDOL, DIJAM 9 MALAM hehe.

TS MATRE CENDOL, WKWKW EMANG UNTUK SEKARANG INI, SAYA SEBAGAI TS JUGA BUTUH SEMANGAT DARI KALIAN
gwazwei
sampeuk
bebyzha
bebyzha dan 149 lainnya memberi reputasi
150
Tutup