Ijinkan saya menuliskan pemikiran saya disini tentang fenomena yang cukup menarik perhatian bagi saya akhir-akhir ini di sosial media dan di berbagai berita di televisi.

Ya, berita yang cukup menarik yaitu di salah satu daerah di Indonesia dilakukan penangkapan seekor babi yang diduga oleh warga setempat sebagai babi ngepet.

Lalu apa itu babi ngepet?
Bagi saya memahami babi ngepet itu adalah makhluk mitos yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara faktual.



Babi ngepet ini adalah legenda yang diturunkan secara turun-temurun lintas generasi. Bagi saya memahami babi ngepet lewat media televisi/film. Babi ngepet digunakan untuk pesugihan mencari kekayaan dengan cara mistis. Dimana ada dua orang yang terlibat dalam pesugihan babi ngepet tersebut. Satu orang menggunakan jubah hitam serta duduk bersila sambil menjaga lilin menyala yang diletakkan di depannya. Satu orang lagi berubah menjadi babi, penampakannya terlihat seperti babi hutan dengan ukuran yang kecil dan berwarna hitam legam.



Dari peristiwa viralnya babi ngepet ini ada satu video yang menarik bagi saya yaitu tuduhan seorang wanita terhadap orang yang disangka sebagai babi ngepet ini. Tuduhan bahwa si babi ngepet ini kaya tapi tidak bekerja alias mengganggur. Logika yang dibangun bahwa tidak mungkin orang yang menganggur mempunyai harta kekayaan.



Padahal jaman sekarang ini, bekerja itu tidak bisa lagi dikatakan berangkat pagi dari rumah lalu pulang sore. Bekerja di kantor, bekerja di pabrik, bekerja di instansi pemerintahan namun banyak pekerjaan saat ini yang bisa dikerjakan dari rumah.

Jadi bisa saja orang yang terlihatlah sebagai pengangguran tapi sebenarnya mempunyai pekerjaan/produktif dan mempunya penghasilan.
Pekerjaan seperti konten kreator, youtuber, konsultan, penulis, komikus, dan lain sebagainya.

Jadi tidak ada korelasi antara terlihat seperti pengangguran lalu kaya dan dituduh sebagai babi ngepet.

Jaman sudah berubah.
Kreativitas yang dikerjakan dari rumah bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Jadi tetaplah berkarya dan bekerja sampai tetangga mu nyinyir dan menuduh dirimu memelihara babi ngepet.

Sekian pemikiran ini.
Semoga ada yang sepemikiran dengan saya.

Sumber : 1 , 2 , 2 , 3