Membicarakan tentang konten di negeri ini memang cukup menarik dimana kita bisa disuguhkan dengan berbagai konten yang menarik dan sesuai selera penontonnya. Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak orang berbondong-bondong membuat konten, namun dibalik banyaknya orang yang membuat konten terselip sesuatu hal yang ironi dimana masalah darurat ide seringkali memunculkan para konten kreator yang plagiat dan mengambil konten orang lain tanpa izin.


Siapa yang tak marah saat kontennya diambil tanpa izin? ane sendiri sebagai konten kreator baik dalam bentuk tulisan maupun konten video merasa berang saat konten yang dibuat diambil atau dibuat konten yang cukup persis dengan narasi yang berbeda. Mirisnya lagi yang membuat konten yang serupa bukan perseorangan lagi, media yang cukup terkenal pun bisa saja berlaku demikian dimana sebagai contoh konten ane sendiri yang membuat tulisan model listicle membahas brand produk berpindah kepemilikan yang masuk HT beberapa hari lalu ternyata dibuat tulisan di platform lain dengan jumlah dalam listiclenya sama 5 poin, hanya saja bedanya di penempatan nama produk dan narasinya. Padahal jika mau buat konten serupa harusnya jumlah poin pembahasan di listicle tak harus selalu sama yaitu bisa 4 atau 6 poin brand yang dibahas karena produk brand yang berpindah kepemilikan itu tak hanya itu-itu saja.

Belum habis pikir tentang konten trit yang dibuat oleh platform lain, ternyata saat mencari di internet pun banyak trit di kaskus termasuk trit ane sendiri dibuat konten tanpa izin ane sendiri seperti halnya yang ane temukan di Youtube dimana konten tulisan ane dibuat video dengan narasi dari tulisan ane sendiri satu artikel penuh. Sungguh miris sekali ada konten kreator masa kini yang mencaplok karya orang lain tanpa izin yang dimana orang yang membuat tulisan sudah berupaya keras mengumpulkan ide tulisan terlebih lagi bila ide yang orisinil mungkin akan terasa menyakitkan saat ada orang lain yang plagiat karya tersebut.

Ide orisinil memang mahal, prosesnya itu tidaklah mudah. Sebenarnya Ide orisinil itu jika kita telaah kembali tidaklah serumit yang di kira, faktor malas berpikir dan juga berjuang keras mencari ide inilah yang membuat sebagian konten kreator dengan teganya mengambil konten orang lain tanpa izin.

Potret plagiat di negeri ini bisa jadi menggambarkan indonesia darurat ide, dimana tak sedikit para konten kreator lebih suka membuat konten yang setengah jadi atau mengambil tulisan atau karya orang lain dengan modifikasi gaya tulisan atau narasi mereka sendiri. Kasus plagiat seperti calon sarjana sendiri yang heboh beberapa saat lalu menjadi contoh serius bahwa di negeri ini masalah ide itu terkadang rumit bagi sebagian orang hingga ujung-ujungnya membuat konten yang mencaplok karya orang lain seperti karya tulis orang lain dibuat konten video tanpa izin penulisnya.


Bukan hanya soal mencaplok karya tanpa izin, negeri ini memang seakan darurat ide konten yang positif. Lihat saja konten-konten kreator masa kini lebih suka membuat konten yang tak berfaedah dan bahkan bisa merugikan orang lain seperti membuat konten prank yang ujungnya pasti ada ungkapan kata maaf. Banyak sekali ide-ide konten namun sayangnya banyak ide-ide konten yang negatif yang membuat negeri ini seakan kekurangan para konten kreator dengan ide-ide yang positif dan mencerahkan. Demikian tulisan ane kali ini, bagaimana pendapat agan dan sista tentang para konten kreator di indonesia? Setujukah jika di Indonesia darurat ide? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi,Pengalaman Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images