Kumpulan cerita anak
Selamat siang agan dan sista. Semoga sehat dan bahagia selalu. Berjumpa lagi dengan saya di cerita anak

Kisah dongeng . Kelak nanti kumpulan cerita anak menjadi satu buku. Semoga saya bisa terus menerus menulis cerita anak

Mawar dan Aglonema

"Aglonema,kamu cantik sekali bahkan sampai diburu hingga hargamu melonjak, aku salut padamu." Mawar memuji Aglonema yang sedang memancarkan kecantikannya di terpa mentari.

Matahari sore menambah suasana indah di taman bunga pekarangan keluarga Wijaya Wiratama.


"Ah Mawar, kamu juga tidak kalah menawan, banyak juga penggemarmu bahkan warna-warnamu sangat beragam. Dan yang paling unik tuh durimu, jadi tidak bisa sembarangan tangan jahil memetik bungamu yang cantik.

"Kadang hatiku bersedih bila ada yang tergores duri dariku padahal niat mereka hanya memuja kembang- kembang yang lagi bermekaran." Mawar bersedih ketika kemarin Tuan Nathan kena gores durinya ketika menyiram bunga.

"Saya kira itu tidak masalah bagi mereka Mawar, biar lain kali lebih hati-hati agar terhindar dari bencana," ujar Aglonema menenangkan hati Sang Mawar.

"Iya juga sih Aglo tapi aku tetap saja merasa bersalah padahal dia lagi memberiku air kehidupan membuat kembang-kembangku cepat mekar dan memberikan keindahan," Mawar sambil tersedu-sedu.

"Sudahlah Mawar tenangkan dirimu, semoga nanti sang nyonya memindahkan tangkaimu yang panjang ke arah yang jarang dilalui orang agar tidak mencelakakan mereka ketika mereka lewat." Aglonema masih berusaha menenangkan Mawar.

"Aku kadang salut sama kamu Aglonema, perawatanmu mudah cukup sering diberi air dan sekali-kali dikasih pupuk, kecantikan daunmu memikat hati banyak orang.

Bahkan harga jualmu bervariasi, hingga harganya melejit puluhan hingga jutaan rupiah.

Tidak hanya itu kamu juga bisa untuk yang berpenghasilan standar seharga puluhan ribu tapi menurutku masih saja cantik merekah," Mawar memuji Aglonema yang lagi booming di lingkungan masyarakat pecinta bunga.

"Aku kira Mawarlah yang paling istimewa di antara bunga-bunga seantero jagad ini,"

"Kenapa kamu bilang aku paling istimewa Aglo."

"Satuhal yang perlu engkau ketahui, dari pandangan aku nih, kamu sangat istimewa di kalangan orang berduit maupun tidak berduit.

Meskipun hargamu terjangkau tapi yang sering dipersembahkan adalah kembangmu yang berwarna-warni. Terutama mawar merah dan putih. Sungguh cantik dan rupawan dan bila sepasang kekasih memberikan sekuntum bunga mawar, alangkah romantisnya. Tidak seperti aku, akhir-akhir ini saja booming. Tapi tidak pernah istimewa sepertimu.

Tidak ada persembahan kepada sang kekasih sekuntum bunga Aglonema. Aku kira tidak pernah," Aglonema masih dengan lembut menjelaskan kelebihan sang mawar.

"Benar juga ya Aglonema, setelah dipikir-pikir memang dirikulah bunga yang paling favorit di antara bunga yang lain.

Bahkan dari zaman Firaun aku kira, tapi tetap saja Aglonema aku salut padamu. Walaupun dirimu baru muncul di abad ke-21 tapi tetap saja engkau menawan hati pencinta bunga.

Satuhal yang menarik dari dirimu adalah daunmu sangat unik. Bahkan berwarna-warni sangatlah rupawan memikat hati setiap orang.

"Aku kira suatu saat nanti, daunmu yang menyerupai batik kelak bisa jadi motif baju, sungguh sangat-sangat rupawan. Dan lagi Aglonema daunmu yang jenis lipstik tuh menurut aku sangat unik. Nah keunikan daunmu itu jugalah yang membuat hargamu melejit sehingga mencapai jutaan rupiah.

"Terima kasih Mawar, aku juga salut padamu. Karena begitu banyak yang suka padamu sehingga banyak logo mawar di pakaian wanita mempercantik penampilan mereka.

Angin berhembus membuat Mawar dan Aglonema menambah suasana terasa sejuk di taman bunga keluarga Tuan Wijaya Wiratama. Beragam jenis bunga terdapat di taman itu.

"Terima kasih ya Aglonema, kamu memang lembut sesuai dengan daunmu yang rupawan itu. Sudah cantik, baik, lemah lembut pantasan banyak penggemarmu. "Mawar memuji keistimewaan kembang Aglonema.

"Mahluk hidup yang diciptakan Tuhan memiliki keistimewaan masing-masing, kita wajib bersyukur kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Kita sama-sama kembang pujaan hati hampir setiap orang. Nah itu yang wajib kita syukuri. Sama- sama memberikan keindahan dan kesegaran yang alami sehingga keseimbangan alam tercipta. Bukan hanya manusia yang menikmati keindahan kita lihat tuh kupu-kupu, bekicot, capung, belalang bahkan ulat seribu sering menghampiri kita. Itu pertandanya kita saling membutuhkan satu sama yang lain." Aglonema masih menyemangati Sang Mawar.

"Terima kasih juga ya Aglonema, aku patut bersyukur atas semua ini. Kau dan aku sama-sama istimewa.

Tidak terasa senja sudah berganti dengan rembulan, susana malam hari taman itu tetap saja indah.

Lesterina Purba
Bekasi, 25082020