Gunung Welirang adalah sebuah gunung berapi aktif dengan ketinggian 3.156 m dpl yang secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Gunung Welirang berada dalam pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. 


JATUH TUJUH KALI BANGKIT DELAPAN KALI



PART 1


Pendakian saya ke welirang ini yang ke-2 kalinya setelah pendakian pertama gagal karena badai, setelah pertengahan jalan ke puncak welirang saya dan 1teman saya memutuskan kembali.


Pendakian ke-2 saya lakukan dengan 13 orang, saya berangkat dari gresik pukul dua siang dan langsung menuju pos tretes, setelah berjam jam di perjalanan akhirnya sampai di pos tretes tepat pukul 4 sore saya langsung sholat dan bergegas registrasi sebelum pos tutup. Sembari menunggu teman yang belum sampai saya pun menikmati kopi sembari di temani rokok sebagai penghangat kala itu sedang dingin di pos pendakian tretes. Setelah 1 jam saya menunggu akhirnya ke 6 orang teman saya sampai. Dan setelah sholat Maghrib kami berencana melakukan pendakian. Mendaki gunung malam hari sebetulnya tidak di anjurkan karena gelapnya jalur dan medan yang berat. Akhirnya setelah pikir panjang kami semua setuju melakukan pendakian habis Maghrib 


Pendakian kami mulai dari pos 1(pos perizinan bawah) menuju pet bocor kira-kira 20 menitan. Dengan candaan- candaan dan suara hewan malam yang menemani perjalanan kami. Akhirnya sampai di pet bocor istirahat sejenak sembari menikmati udara malam yang dingin dan omongan omongan hingga ta sadar kami telah istirahat setengah jam "ah waktu saya terbuang sia-sia".

Akhirnya saya melanjutkan perjalanan menuju pos kop-kopan. Menuju pos kop-kopan ini kita-kita membutuhkan waktu 2,5-3 jam. Jalan mulai menanjak tiada landai terus menanjak dan berbatu, suara hewan malam udara dingin menemani sepanjang perjalanan saya. Rasa ngantuk pun muncul seketika itu satu teman saya mengalanm sakit perut dan saya memutuskan untuk beristirahat dan melakukan pertolongan pertama. Saya pun berbincang dengan pendaki lain saling bertukar cerita, lalu kami melanjutkan perjalanan setelah sakit teman saya hilang, setelah berjam-jam menuju pos kop-kopan yang jalurnya berbatu dan menanjak akhirnya sampai juga di pos 3. Saya pun langsung mendirikan tenda dan membuat minuman hangat sebagai penahan dinginnya malam dan hembusan angin yang sangat kencang. Setelah beres-beres saya sholat dan langsung tidur agar besok bisa menikmati sunrise. 




Tunggu part 2 ya teman-teman seperjuangan,