ngopitalisAvatar border
TS
ngopitalis
Antara Madura Negeri dan Swasta

Secara administrasi, Madura adalah
Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Namun ternyata, diluar yang tidak tertulis juga masih banyak.


Madura Negeri dan Swasta ???

Orang Madura ada dimana-mana, persebaran mereka sangat luas sampai menjangkau hampir semua daerah. Mulai yang terdekat ialah Jawa, kemudian Kalimantan, Bali, Sulawesi, bahkan Papua. Belum lagi yang ada di negara tetangga dan belahan bumi lain. Mereka melanglang buana dalam rangka penghidupan dan masa depan. Tak jarang mereka menikah dan menetap di perantauan.

Orang asli Madura yang lahir dan tumbuh berkembang ditanah mereka berasal, dari empat kabupaten yang ada di Pulau Garam.
Itulah, yang disebut dengan istilah

" Madura Negeri ".

Sementara, orang Madura keturunan yang lahir dan menetap di daerah perantauan. Serta secara administrasi kependudukan
tercatat sebagai penduduk di perantauan,
itulah yang disebut dengan istilah

" Madura Swasta ".
_______________________________

Daerah yang Termasuk Madura Swasta

Cara mengetahui bahwa daerah tersebut masuk dalam "Madura Swasta", ialah dengan mengenali bahasa keseharian masyarakatnya. Kemudian tradisi serta budayanya. Meskipun dalam penggunaan bahasanya kerap ada perbedaan pada beberapa kosakata dan dialek. Di Jawa, ada beberapa daerah yang sering disebut sebagai "Madura Swasta", diantaranya Probolinggo, Situbondo, dan Bondowoso. Juga ada sebagian kecil dari daerah Jember, Banyuwangi, Lumajang, dan Malang. Bahkan sebagian dari Pontianak adalah "Madura Swasta".

Pada daerah yang disebutkan diatas,
secara tradisi dan budaya sangat kental Maduranya.
Ada kesesuaian antara kesenian, kuliner, atau kekhasan dari
masyarakat Swasta dan Negeri. Karena ada garis keturunan yang
berasal dari Madura Original.

Semetara itu, pada masyarakat "Madura Swasta" juga dikenal istilah "Pandhelungan"(pandalungan) atau campuran. Yaitu, persilangan budaya Madura dan Jawa. Memang pada beberapa bagian kebudayaan masyarakat "Madura Swasta" ini tidak seutuhnya persis dengan aslinya. Karena secara letak berada di Jawa, maka tentu ada pengaruh Budaya Jawa yang juga dominan. Selain itu, juga ada faktor lain yang turut mempengaruhi campuran budaya tersebut, yaitu kimpoi silang antar keturunan Jawa dan Madura Swasta. Di jaman sekarang, tentu bukan hal aneh apalagi dianggap melanggar. Sah-sah saja, yang penting halal.

Adakah di Sekitar Anda,
Komunitas Masyarakat Madura Swasta ???

***
Bersumber dari Pergaulan di Kantin
Kampus Multikultural

argha378
yuki26
ujellyjello
ujellyjello dan 27 lainnya memberi reputasi
28
9.5K
206
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
xanax..for.saleAvatar border
xanax..for.sale
#2
sama kayak di bali
yang dianggap orang bali asli itu orang yg tinggal di bali dan bisa bahasa sasak dan beragama hindu.
jika ente tidak memenuhi salah satu kriteria itu, maka ente dianggap bukan orang bali (bukan krama bali), tapi dianggap pendatang, sekalipun nama ente masih nama bali sekalipun kek nyoman dll.
dampaknya? yg dianggap pendatang, harus bayar IPL lebih mahal ketimbang org bali asli.
org bali asli bayar 75rb per 6 bulan sekali
pendatang bayar 150br per 3 bulan sekali
IPL itu gunanya utk kebersihan dan sumbangan lingkungan, misal benerin jalan, renov kantor adat, dll
walau pendatang bayar lebih mahal, tapi masih termasuk wajar kisaran nominal nya, makanya jarang ada pendatang yg protes sama nominal nya
intinya pndatang dianggap lebih berduit ketimbang org bali asli
tapi cuma sebatas itu kok, sisanya gak ada perbedaan perlakuan, org bali termasuk sangat toleran sama pendatang
saking toleran nya, biasanya pendatang suka seenaknya, lupa sama kebaikan org bali terhadapnya selama ini, udah di ijinkan memiliki lahan di bali, tinggal di bali aja udah syukur banget kan? bandingkan sama bule, gak boleh punya tanah di bali, lebih gak enak lagi malahan. makanya bule yg pengen menetap di indonesia, kerjasama dgn orang bali asli, sertifikat tanah nya pake nama orang bali itu, tapi beli nya pake duit si bule, trus bule nya kerja buat org bali itu sebagai manager (fiktif tentu saja) biar bisa ngurus perpanjang visa tinggal di indonesia. trus saham mayoritas si org bali asli itu di beli lagi sama bule, sisanya di kasiin ke orang bali itu sebagai komisi fee. jadi proses nya ribet kalo bule mau tinggal di indonesia, masih enakan kita, walau bukan orang bali, tapi semua surat2 atas nama kita, enak lah intinya, jadi bayar IPL mahal dikit gak ada yg keberatan.

lalu kenapa di bali, bule kesan nya lebih di hormati ketimbang pendatang ktp indonesia? lagi2 soal duit. bule maupun ente yg bukan orang bali tapi ada di bali, keduanya dianggap pendatang, dianggap lebih berduit dibanding org bali asli. tapi dari pengalaman ane selama di bali, gak semua org bali memperlakukan pendatang kek gitu. udah bnyak juga org bali yg memperlakukan bule setara dgn orang lokal (bali asli maupun bukan). sebenarnya hal kek gitu jamak sih, di manapun kita berada pasti ada pembedaan kek gitu, di jakarta misalnya, kalo ente ke glodok, pasti beda perlakuannya antara ente yg gak bisa ngomong hokian, sama yg bisa? ngaku aja deh emoticon-Leh Uga
jadi gak usah dipermasalahkan, karena dimana mana sama aja trnyata.

dj2917
terjengkang
agusrezapratam4
agusrezapratam4 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup