Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mataduniawiAvatar border
TS
mataduniawi
Lamaran Ditolak, Dosen ini Bikin Pacarnya Pendarahan Parah dan Tewas

Quote:


-----------------------------
"Mengapa sampai harus dibunuh? Apakah dengan melakukan itu masalah jadi selesai?" Pertanyaan ini menarik kita renungkan. TS gak habis pikir kok bisa ya begitu sadisnya melukai orang yang pernah dia cintai hingga 4 tahun lamanya, mengalami pendarahan parah dan akhirnya meregang nyawa.

Ini adalah contoh nyata bila 'perasaan-emosi' terlalu mendominasi dan mengalahkan pikiran. Tidak bisa lagi berpikir sebelum bertindak. Jadinya terjadilah tindakan hina, merugikan orang lain dan juga diri sendiri.

TS juga pernah punya teman yang gampang emosian, dikit-dikit main pukul ke istrinya. Sampai istrinya pernah cerita ke TS kalau sudah tak kuat lagi mempertahankan rumah tangga. Selama ini dia kuat-kuatkan karena anak-anak. Karena kasihan TS pun mengajak ngobrol baik-baik si teman yang suka main kasar itu.

Eh malah TS yang diserang bogem mentah, dia menuduh macam-macam. Padahal niat TS hanyalah ingin membantu. Kasihan istri dan anak-anaknya.

Mungkin sebagai sudut pandang lain ya. TS kenal baik dengan teman yang emosian itu, dulu dia tidak seperti itu. Ya normal-normal sajalah. Mengapa dia berubah jadi sangat temprament bin mudah marah? Apa penyebabnya? TS mencoba berpikir lain.

Setelah melakukan penelusuran dan nekat berkomunikasi lagi dengan istrinya. TS juga ceritakan ke istrinya bahwa suaminya dulu tidak seperti sekarang. Usai cerita panjang lebar ketemulah yang terindakasi jadi penyebab. Jadi istrinya ini pernah berhubungan dengan lelaki lain (selingkuh).

Saat itu TS bingung, mau membela siapa. Si istri salah, jelas salah besar. Gak bisa membayangkan betapa sakitnya perasaan si teman TS saat tahu istrinya dinikmati laki-laki lain. Hmmmm, jujur TS pun bingung dengan situasi ini.

Maaf kalau bahasa dan bahasan Thread ini kurang rapi, dari kasus pembunuhan oleh pak dosen dan cerita rumah tangga teman TS di atas kita bisa petik pelajaran bahwa orang jahat tidak terbentuk dalam waktu instan. Pasti ada pemicu, penyebab dan latar belakang yang pahit di masa lalu. Biasanya dia dulu merupakan korban sakit fisik atau pun perasaan.

Tapi jangan dijadikan pembenaran untuk perbuatan buruk ya. Apapun yang terjadi di masa lalu, kalau sekarang berbuat buruk atau sampai pidana ya rasakanlah hukumannya. Maksud TS hanyalah ingin memberikan sudut pandang lain.

Dan yang terpenting bagi kita saat ini adalah pintar-pintarlah mengendalikan diri. Sebab kenyataan seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ya memang beginilah hidup. Tuhan juga sudah bilang kalau manusia pasti akan mendapatkan ujian. Nah tapi kabar baiknya kita tidak akan pernah diuji Tuhan melebihi kemampuan kita.

semoga kita senantiasa bisa berpikir sebelum berucap, berpikir sebelum bertindak, dan berpikir sebelum memasukan sesuatu ke dalam hati.

Salam waras sentosa emoticon-SmilieMatur suwun emoticon-Smilie

Diubah oleh mataduniawi 06-08-2020 08:17
Dnizar
lowendcomunity
rinandya
rinandya dan 47 lainnya memberi reputasi
44
16.5K
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
donal.duck.Avatar border
donal.duck.
#4
"Mengapa sampai harus dibunuh? Apakah dengan melakukan itu masalah jadi selesai?" Pertanyaan ini menarik kita renungkan. TS gak habis pikir kok bisa ya begitu sadisnya melukai orang yang pernah dia cintai hingga 4 tahun lamanya, mengalami pendarahan parah dan akhirnya meregang nyawa.

Ini adalah contoh nyata bila 'perasaan-emosi' terlalu mendominasi dan mengalahkan pikiran. Tidak bisa lagi berpikir sebelum bertindak. Jadinya terjadilah tindakan hina, merugikan orang lain dan juga diri sendiri.


Menurut gw, jawaban dari pertanyaan ini mirip dgn filsafat hidup yg sering diceritakan oleh Kho Ping Hoo, yaitu sebenarnya yg pelaku cintai adalah dirinya sendiri, ketika dirinya tidak mendapatkan apa yg dia inginkan maka kebencian menguasai dirinya yg tidak mendapatkan apa yg dia mau.

Sama ketika orangtua atau org yg dicintai meninggal, kita tidak tau akan kemanakah setelah kehidupan berakhir, kalau sebelumnya sakit parah bukankan setelah meninggal terbebas dari semua itu, apa yg ditangisi sebenarnya adalah diri sendiri karena setelah org tsb meninggal, diri sendiri merasa kehilangan, merasa kesepian dan timbul rasa sedih dan menangis berhari-hari.

Atau ketika manusia berbuat baik misalnya memberi uang, apa yg mendorong dia melakukan itu bisa jadi karena dia ingin merasakan euphoria-nya setelah dia berbuat baik, yaitu merasa dirinya baik.

Apa kesamaan dari semua itu adalah kecintaan akan diri sendiri, aku, dan keakuannya.

--

Itulah yg sering digaungkan oleh Kho Ping Hoo dalam setiap karyanya, bahkan berulang2.
Diubah oleh donal.duck. 06-08-2020 08:37
Lalalalala000
lurahgundul
ach.titan
ach.titan dan 16 lainnya memberi reputasi
17
Tutup