ahmadmikail10Avatar border
TS
ahmadmikail10
Menebak Arah Posisi PDIP dan NasDem Usai Putusan MK, Jadi Oposisi?
Posisi partai politik setelah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai hasil sengketa Pilpres 2024 menjadi perbincangan publik yang intens.

Menurut M. Jamiluddin Ritonga, seorang ahli komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, PDIP dan Partai NasDem sebaiknya mempertimbangkan untuk berada di luar pemerintahan atau menjadi oposisi.

Jamiluddin menekankan bahwa kehadiran PDIP dan NasDem sebagai kekuatan oposisi penting untuk menjaga keseimbangan dan mengawasi jalannya pemerintahan, terutama karena keduanya merupakan pendukung utama pasangan calon 03 dan 01.



(Foto: Antara)

Namun, dilansir dari Antara, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa partainya menghormati keputusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Hasto juga menyatakan komitmen PDI Perjuangan untuk memperjuangkan demokrasi melalui proses pemilu yang adil dan jujur, serta menggunakan segala cara yang tersedia dalam kerangka hukum, termasuk melalui jalur hukum administratif.

Di sisi lain, Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan, menegaskan kesiapan partainya untuk berperan dalam pemerintahan atau sebagai oposisi, mengingat sejarah ketangguhan partai tersebut dalam menghadapi dinamika politik.

Basarah menekankan bahwa keberanian PDI Perjuangan untuk berada di dalam maupun di luar pemerintahan telah terbukti, seperti pada masa Orde Baru di mana partai tersebut berhasil bertahan dan bahkan menjadi pemenang dalam Pemilu 1999.

Dalam konteks Partai NasDem, Ketua Umum DPP Surya Paloh menyatakan bahwa keputusan MK adalah final dan mengikat bagi semua pihak. Dia menegaskan pentingnya semua elit politik menerima putusan MK sebagai otoritas tertinggi dalam hukum konstitusi di Indonesia.

Surya Paloh juga memberikan indikasi bahwa NasDem mungkin akan mendukung kubu pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, bergabung dengan koalisi pemenang adalah langkah terbaik untuk menjaga kepentingan nasional dan stabilitas.

“Maka wajar kita semuanya seharusnya ibarat menutup buku lama dan membuka buku baru. Itu harapan saya. Indonesia membutuhkan spirit, semangat ini. Kita boleh bertikai satu sama lain di dalam kompetisi, tetapi ketika kompetisi selesai, kita harus menghargai. Yang kalah menghargai yang menang, yang menang apalagi. Inilah kekuatan kita seharusnya,” tutur Ketua Umum DPP Partai NasDem.

Dengan demikian, terlihat bahwa para pemimpin partai politik seperti Basarah dari PDIP dan Surya Paloh dari NasDem memberikan penilaian dan sikap yang berbeda terhadap keputusan MK, namun keduanya menegaskan komitmen mereka untuk mendukung demokrasi dan stabilitas politik di Indonesia.

Kata saya mah, yang penting akur dan saling bekerja sama dalam kebaikan..

Sumber: Link Referensi
0
242
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan