Bismillah

Marah merupakan upaya meluapkan apa yang terkandung dalam hati. Hal tersebut adalah bentuk kontrol diri manusia.

Tidak mudah untuk tidak marah ketika ada hal-hal yang bertentangan dan tidak sesuai dengan harapan kita.

Meski sulit, tentunya harus tetap dapat diupayakan. Agar dapat mengupayakan, maka kita perlu mengenali macam marah. Bagaimana marah itu baik ataukah justru termasuk penyakit, bahkan racun.

Marah Toxic, biasanya dapat kita kenali dengan pertama,yaitu marahnya dengan mengeluarkan perkataan tidak pantas dan sangat kasar. Lalu berteriak, kemudian kerap dengan main fisik, hingga dengan cara merusak barang. Barang apa pun di sekitarnya yang ditemui kerap menjadi sasaran kemarahannya.

Lantas, yang kedua yaitu dengan gampang menyalahkan orang lain tanpa henti, parahnya hanya menyalahkan tanpa memberikan solusi yang terbaik. Bahkan yang lebih tidak enaknya yaitu suka mengungkit-ungkit kesalahan tanpa henti.

Kemudian yang ketiga adalah seseorang yang ketika marah, dengan cara mendiamkan orang lain dengan waktu yang cukup lama, tidak ada kejelasan, kesalahan ada di mana dan bagaimana, juga tanpa komunikasi sama sekali.

Itulah sebagian saja bentuk marah toxic, yang perlu dikenali. Kemudian berikut ini juga ada marah yang dapat disebut marah baik.

Jika di dalam islam, marah bentuk apa pun itu tetap tidak dibenarkan. Sementara di sini ada dikatakan marah baik, setidaknya ada upaya menekan rasa marah yang hendak diluapkan.

Di sini yang disebut marah baik adalah marah tegas, marah tanpa emosi, ah bisa dikatakan sulit, apalagi bagi golongan manusia sumbu pendek.

Marah baik itu marah ketegasan, sopan dan tanpa ada sedikit pun kata-kata kasar yang terselip.

Kemudian, marahnya dengan solusi. Jadi, meski ada kemarahan, ia tetap berusaha mencari solusi yang baik untuk kepentingan seluruh orang. Setelah mendapat dolusi, ia pun segera kembali seperti semula, normal, tidak ada kemarahan.

Yang lebih baik lagi yaitu dengan cara memilih menenangkan diri, dengan diam dan menyendiri, supaya pikiran dalam kondisi lebih jernih. Setelah kondisi diri lebih terkontrol dan emosi mereda, hati pun tenang, barulah ia mencoba bicarakan permasalahan yang membuatnya geram.

Itulah beberapa perbedaan antara marah toxic dengan marah baik. Coba kenali marah yang sering kita lakukan. Semoga kita sanggup mengendalikan diri.

Wassalam
Tulisan: s3chamdani
Narasi: oppri