- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
#NgabuburitCerita Ramadhan dalam Kenangan, Nyari Mangga Jatuh di Musim Angin Barat!
TS
amekachi
#NgabuburitCerita Ramadhan dalam Kenangan, Nyari Mangga Jatuh di Musim Angin Barat!
#NgabuburitCerita Bulan Ramadhan dalam Kenangan Waktu Kecil, Nyari Mangga Jatuh Disaat Musim Angin Barat!
Hallo agan dan sista, apa kabarnya hari ini? Semoga baik ya, di manapun dan sampai kapanpun diberi kesehatan selalu!
Tidak lupa juga ucapkan selamat untuk yang menjalankan ibadah wajib di bulan suci Ramadhan bagi umat muslim yang menjalankan, ini sebuah bulan yang sangat berbeda sekali ya gansist. Mungkin sebenarnya sih sama saja seperti bulan-bulan yang lainnya, tapi suasananya itu lho yang bikin beda!
Bulan Ramadhan dalam Kenangan
Apalagi jika mengenang saat diri masih kecil, waktu itu saya masih di kampung, masih SD, sekitar tahun 2000an kebawah di era zamannya Indonesia dibawah kepemimpinan bapak presiden H. Soeharto.
Kawasan sepi di kabupaten Tegal, jalan 1 itu jalan Pantura dan jalan arah Tegal-Purwokerto, jalan 2 itu jalan penghubung antar kecamatan, nah tempat saya saking terpencilnya hanya ada jalan desa yang belum diaspal dan untuk ke jalan 2 saja harus menempuh 2-3 kilometer.
Tapi kelebihannya tentu, kehidupan bertetangga tentram, nyaman dan saling menghormati pun tingkat kriminalitas sangat minim terjadi. Di desa itulah, desa penuh kenangan, desa Grobog Wetan. Saya menikmati masa-masa kecil bersama-sama teman sebaya, dari awal sahur hingga selesai shalat tarawih.
Quote:
Bangunkan orang sahur, ngeronda dulu
Ini sebuah aktivitas paling rame saat hari pertama dan akan berakhirnya bulan ramadhan gansist, ritme daftar teman yang hadir bisa ditebak. Lebih banyak sukanya, karena bisa bebas bernyanyi bersama teman-teman sambil membangunkan orang untuk sahur.
Dukanya ada beberapa saja semisal berhenti didepan rumah pak Kosim yang seorang ABRI, baru bernyanyi sebentar dengan suara kita yang paling merdu, eh keluar pak Kosim lempar sandal dan bentak-bentak, kan kaget.
Quote:
Sahur, Habis Sahur Nyari Mangga Jatuh
Setelah lelah bangunkan orang tuk sahur, kita pulang ke rumah masing-masing ya gansist. Makanan paling sering sih sayur sop dengan sambel terasi, padahal hanya sekedar makanan biasa namun jika sekarang makan sayur sop dan sambel yang sangat pedas pasti ingat momen indah dulu lagi.
Saat ini masih bertempat di rumah dinas, habis sahur langsung ke masjid bertemu kembali dengan teman-teman yang tadi ronda, setelah shalat subuh bergegas keliling kampung muter-muter nyari mangga. Ini di zaman itu hampir tiap bulan Ramadhan selalu musim angin barat, tiap anak bisa bawa 1 keranjang plastik buah mangga untuk dibawa pulang.
Quote:
Bersekolah, Warung Jajanan Satu-satunya Tutup
Enaknya hari-hari di bulan Ramadhan kalau buat anak kecil sih bersekolah ya, karena waktunya jadi seperti cepat siang, nggak terasa. Tapi warung satu-satunya di SD milik mbah Mut ini tutup, jadi anak-anak yang nggak puasa ya kerepotan harus beli ke warung yang jaraknya sampai 200 meteran.
Biasanya juga mendadak pak guru ngajarin menabung dari awal puasa hingga sampai mau liburan tiba, baru dibuka. Lumayan, sampai di hari lebaran bisa pegang uang banyak.
Quote:
Ngabuburit Main Bola
Agak aneh ya gansist sepertinya jika untuk di zaman sekarang, yang begitu banyak alternatif ngabuburit spesial kemana saja. Tapi waktu itu, yah mau gimana lagi? Ke kota Slawi naik sepeda sampai sana palingan sudah jam 19.00, yang paling gampang tentu ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa sambil main bola.
Nggak kerasa juga, perut kalau puasa terasa lapar dan mulut haus itu saat tengah hari. Namun jika jarum jam sudah menunjukkan pukul 15.00 keatas biasanya, entah ada dorongan apa tiba-tiba tubuh segar kembali dan bisa main bola sepuasnya.
Quote:
Buka Puasa, Sholat Maghrib Dulu
Yang namanya anak kecil, pengen dibilang hebat dong. Akhirnya jadi kebiasaan, sehabis main bola pas lagi capek-capeknya kan langung suara adzan Maghrib berkumandang ditelinga tuh, berkat inisiatif maka saya pun bergegas menuju ke masjid untuk shalat.
Menunggu sebentar duduk-duduk di jeding atau sebelah tempat wudhu, datanglah teman-teman dan kembali ngobrol serta bicarakan masakan apa yang tadi dilahap, aku dengan bangga katakan belum.
Lama-lama jadi omongan malah sampai kedengaran sama mas mubaligh, dia malah nasehati saya jika sebaiknya untuk berbuka lebih dahulu sebelum shalat Maghrib atau dalam artian membatalkan puasanya.
Ketawa deh teman-teman.
Itulah nostalgia kenangan saat masih kecil dulu atau sekitar 20 tahunan yang lalu, masa itu masa yang penuh kenangan sebab salah satunya ya nggak mikirin duit ya gansist hingga semua berjalan seperti tampak sempurna.
Mungkin agan dan sista dimari ada kenangan lain yang tak sama dengan saya, silahkan untuk dijabarkan. Untuk yang non muslim juga nggak apa-apa, kalau di Tegal itu tingkat toleransinya sangat tinggi dan jarang sekali ada gesekan antar umat beragama.
Ini sedang berbicara tentang masa dimana rezim Soeharto hampir berakhir, di saat itu tak ada tuh kericuhan yang sangat besar dan orang-orang yang mencoba memprovokasi kebencian terhadap salah satu etnis. Padahal di Slawi misalnya, ada namanya kampung Legok yang penduduknya mayoritas etnis Tionghoa.
Masyarakat Tegal sudah sangat sedih dan malu atas kejadian di masa lalunya, saat pahlawan Nasional RA. Kardinah adik dari RA. Kartini menderita akibat keganasan di zaman revolusi kemerdekaan RI, beliau bahkan sampai nggak mau dengar lagi kata tentang Tegal.
@amekachi
Sumber Gambar: Google
azhuramasda dan 10 lainnya memberi reputasi
11
183
11
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan