TS
si.matamalaikat
Farewell KRI Slamet Riyadi! Frigat Ini Dikaramkan Empat Rudal Anti Kapal
Quote:
Foto: TNI AL
KRI Slamet Riyadi ditenggelamkan oleh 4 rudal anti kapal, menjadi kapal perang kedua yang dijadikan tumbal uji coba rudal oleh TNI AL.
Dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI yang dilakukan pada akhir Juli 2023 lalu, KRI Slamet Riyadi jadi kapal kedua yang dijadikan sasaran tembak rudal anti kapal TNI AL. Sebelumnya pada 30 Juni 2023 lalu, KRI Karang Tekokjadi target uji coba penembakan rudal anti kapal Exicet MM40 Block 3 oleh KRI I Gusti Ngurah Rai.
Sebagai kapal angkut personel dan dulunya sempat digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, maka hanya butuh satu rudal untuk menenggelamkan kapal tersebut. Sementara KRI Slamet Riyadi, yang merupakan kapal jenis frigat, ditembakkan 4 rudal anti kapal buatan China dan Prancis. Mengutip artikel resmi TNI, rudal anti kapal yang digunakan adalah Exocet MM40 Block 3 buatan Prancis serta rudal C-802 dan C-705 buatan China.
Uji coba penembakkan rudal dilakukan di Laut Jawa pada 31 Juli 2023 lalu dan melibatkan empat kapal yang terdiri dari KCR (Kapal Cepat Rudal) KRI Tombak 629, frigat KRI RE Martadinata 331, frigat KRI Yos Sudarso 353 dan korvet KRI John Lie 358. Berikut ini adalah sekilas profil rudal yang ditembakkan untuk menenggelamkan KRI Slamet Riyadi:
Selain dihantam 4 rudal anti kapal, KRI Slamet Riyadi juga dihantam 4 bom Mk 12 yang masing-masing dijatuhkan oleh dua F-16 TNI AU. Ke-4 bom tersebut berhsil mengenai sasaran, dan serangan terakhir tersebut mengakhiri riwayat kapal frigat buatan Belanda tersebut.
Mengutip artikel indomiliter.com, KRI Slamet Riyadi merupakan bagian dari keluarga Van Speijk Class yang terdiri dari 6 unit kapal. Dan KRI Slamet Riyadi adalah kapal pertama dari kelas ini. KRI Slamet Riyadi dibuat oleh galangan kapal Koninklijke Maatschappij de Schelde, Vlissingen, Belanda pada 1 Oktober 1963.
Nama asli kapal adalah Hr. Ms. Van Speijk, dan resmi diluncurkan pada 5 Maret 1965 serta mulai bertugas bersama Angkatan Laut Belanda pada 14 April 1967. Angkatan Laut Belanda memensiunkan HNLMS Van Speijk pada 13 September 1986. Pada tahun yang sama, Indonesia memborong 6 unit kapal bekas pakai tersebut. Untuk komposisi sistem senjata masih asli masih melekat di kapal. Keenam kapal dikirim bertahap mulai tahun 1986 - 1990. KRI Slamet Riyadi jadi kapal pertama yang diterima pada tahun 1986.
HNLMS Van Speijk dengan nomor lambung F802 kemudian berganti nama menjadi KRI Slamet Riyadi, dan memakai nomor lambung 352. Pada perkembangannya telah dilakukan berbagai macam peningkatan mulai dari senjata dan mesin. Pada masanya, kapal ini merupakan salah satu kapal kombatan tercanggih yang dimiliki TNI AL. Kapal kemudian resmi pensiun pada 16 Agustus 2019 dan riwayatnya tamat di Laut Jawa pada 31 Juli 2023. Farewell KRI Slamet Riyadi !
Referensi Tulisan: indomiliter.com& TNI
Sumber Foto: sudah tertera
Sebagai kapal angkut personel dan dulunya sempat digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, maka hanya butuh satu rudal untuk menenggelamkan kapal tersebut. Sementara KRI Slamet Riyadi, yang merupakan kapal jenis frigat, ditembakkan 4 rudal anti kapal buatan China dan Prancis. Mengutip artikel resmi TNI, rudal anti kapal yang digunakan adalah Exocet MM40 Block 3 buatan Prancis serta rudal C-802 dan C-705 buatan China.
Uji coba penembakkan rudal dilakukan di Laut Jawa pada 31 Juli 2023 lalu dan melibatkan empat kapal yang terdiri dari KCR (Kapal Cepat Rudal) KRI Tombak 629, frigat KRI RE Martadinata 331, frigat KRI Yos Sudarso 353 dan korvet KRI John Lie 358. Berikut ini adalah sekilas profil rudal yang ditembakkan untuk menenggelamkan KRI Slamet Riyadi:
Quote:
1. Exocet MM40 Block 3
Rudal Exocet MM40 Block 3 meluncur dari KRI I Gusti Ngurah Rai pada latihan penembakan tanggal 30 Juni 2023. Foto: TNI AL
Pasti Agan tidak asing dengan rudal buatan MBDA dari Prancis ini, ditembakkan dari frigat KRI R.E. Martadinata dan KRI Jhon Lie, rudal ini juga jadi senjata andalan saudara Maratadinata, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai. Rudal memakai sistem pemandu terminal ke fase akhir dengan GPS guidance hingga lebih dari 10 waypoint, sehingga mampu target permukaan dengan sudut serang yang sulit. Exocet MM40 Block 3 dibekali perangkat pemandu lain seperti laser gyro, GPS, INS (inertial navigation system), radar aktif J band, dan image recognition.
Rudal ini menyerang target over the horizon pada jarak 180 sampai 200 km. Rudal memakai mesin Turbomeca TR-40/263 turbojet buatan NAMMO yang dilengkapi booster roket. Exocet MM40 Block 3 mampu meluncur di level high subsonic sampai kecepatan Mach 0,93 dengan high G manuver tingggi mencapai 10g.
2. Rudal C-802
Rudal C-802 meluncur dari KRI Layang. Foto: TNI AL
Rudal buatan China ini sudah mulai digunakan sejak pertengahan tahun 2008, pada tahun yang sama dilakukan uji coba penembakan dari KRI Layang yang merupakan tipe Fast Patrol Boat (FPB). Dalam latihan kemarin, rudal ditembakkan oleh KRI Yos Sudarso 353.
C-802 punya berat 715 kg, panjang 6,392 mm, diameter 36 cm. Memakai mesin turbojet, hulu ledaknya seberat 165 kg High Explosive. Ketinggian terbang rudal sekitar 20-30 meter dan 5 sampai 7 meter saat mendekati sasaran. Untuk kecepatannya adalah 0,9 mach, dilengakapi sistem pemandu radar aktif jangkauan rudal mencapai 10 sampai 120 km.
3. Rudal C-705
Rudal C-705 meluncur dari KRI Tombak. Foto: TNI AL
Dalam latihan kemarin, rudal buatan China ini meluncur dari KCR (Kapal Cepat Rudal) KRI Tombak 629. C-705 mempunyai jangkauan tembak 75-\ sampai 80 km tanpa roket booster, bila memakai roket booster jangkauannya bisa tembus 170 km. Rudal punya berat hulu ledak 110 Kg HVDT-H high explosive, termasuk rudal subsonic, kecepatan rudal sekitar Mach 0,8. Untuk bobot dan dimensi rudal belum diketahui spesifikasinya.
Rudal Exocet MM40 Block 3 meluncur dari KRI I Gusti Ngurah Rai pada latihan penembakan tanggal 30 Juni 2023. Foto: TNI AL
Pasti Agan tidak asing dengan rudal buatan MBDA dari Prancis ini, ditembakkan dari frigat KRI R.E. Martadinata dan KRI Jhon Lie, rudal ini juga jadi senjata andalan saudara Maratadinata, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai. Rudal memakai sistem pemandu terminal ke fase akhir dengan GPS guidance hingga lebih dari 10 waypoint, sehingga mampu target permukaan dengan sudut serang yang sulit. Exocet MM40 Block 3 dibekali perangkat pemandu lain seperti laser gyro, GPS, INS (inertial navigation system), radar aktif J band, dan image recognition.
Rudal ini menyerang target over the horizon pada jarak 180 sampai 200 km. Rudal memakai mesin Turbomeca TR-40/263 turbojet buatan NAMMO yang dilengkapi booster roket. Exocet MM40 Block 3 mampu meluncur di level high subsonic sampai kecepatan Mach 0,93 dengan high G manuver tingggi mencapai 10g.
2. Rudal C-802
Rudal C-802 meluncur dari KRI Layang. Foto: TNI AL
Rudal buatan China ini sudah mulai digunakan sejak pertengahan tahun 2008, pada tahun yang sama dilakukan uji coba penembakan dari KRI Layang yang merupakan tipe Fast Patrol Boat (FPB). Dalam latihan kemarin, rudal ditembakkan oleh KRI Yos Sudarso 353.
C-802 punya berat 715 kg, panjang 6,392 mm, diameter 36 cm. Memakai mesin turbojet, hulu ledaknya seberat 165 kg High Explosive. Ketinggian terbang rudal sekitar 20-30 meter dan 5 sampai 7 meter saat mendekati sasaran. Untuk kecepatannya adalah 0,9 mach, dilengakapi sistem pemandu radar aktif jangkauan rudal mencapai 10 sampai 120 km.
3. Rudal C-705
Rudal C-705 meluncur dari KRI Tombak. Foto: TNI AL
Dalam latihan kemarin, rudal buatan China ini meluncur dari KCR (Kapal Cepat Rudal) KRI Tombak 629. C-705 mempunyai jangkauan tembak 75-\ sampai 80 km tanpa roket booster, bila memakai roket booster jangkauannya bisa tembus 170 km. Rudal punya berat hulu ledak 110 Kg HVDT-H high explosive, termasuk rudal subsonic, kecepatan rudal sekitar Mach 0,8. Untuk bobot dan dimensi rudal belum diketahui spesifikasinya.
Selain dihantam 4 rudal anti kapal, KRI Slamet Riyadi juga dihantam 4 bom Mk 12 yang masing-masing dijatuhkan oleh dua F-16 TNI AU. Ke-4 bom tersebut berhsil mengenai sasaran, dan serangan terakhir tersebut mengakhiri riwayat kapal frigat buatan Belanda tersebut.
Mengutip artikel indomiliter.com, KRI Slamet Riyadi merupakan bagian dari keluarga Van Speijk Class yang terdiri dari 6 unit kapal. Dan KRI Slamet Riyadi adalah kapal pertama dari kelas ini. KRI Slamet Riyadi dibuat oleh galangan kapal Koninklijke Maatschappij de Schelde, Vlissingen, Belanda pada 1 Oktober 1963.
Nama asli kapal adalah Hr. Ms. Van Speijk, dan resmi diluncurkan pada 5 Maret 1965 serta mulai bertugas bersama Angkatan Laut Belanda pada 14 April 1967. Angkatan Laut Belanda memensiunkan HNLMS Van Speijk pada 13 September 1986. Pada tahun yang sama, Indonesia memborong 6 unit kapal bekas pakai tersebut. Untuk komposisi sistem senjata masih asli masih melekat di kapal. Keenam kapal dikirim bertahap mulai tahun 1986 - 1990. KRI Slamet Riyadi jadi kapal pertama yang diterima pada tahun 1986.
Quote:
HNLMS Van Speijk dengan nomor lambung F802 kemudian berganti nama menjadi KRI Slamet Riyadi, dan memakai nomor lambung 352. Pada perkembangannya telah dilakukan berbagai macam peningkatan mulai dari senjata dan mesin. Pada masanya, kapal ini merupakan salah satu kapal kombatan tercanggih yang dimiliki TNI AL. Kapal kemudian resmi pensiun pada 16 Agustus 2019 dan riwayatnya tamat di Laut Jawa pada 31 Juli 2023. Farewell KRI Slamet Riyadi !
-----------------------
Referensi Tulisan: indomiliter.com& TNI
Sumber Foto: sudah tertera
black.robo dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.8K
22
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan