Baru-baru ini saya menemukan sebuah meme yang membuka kenangan lama. Sudah … 5 tahun lamanya sejak saya menonton episode 10 dari anime Violet Evergarden. Damn! Emosi itu masih terasa meluap-luap.

Episode 10 menceritakan tentang Violet yang mendapat pelanggan seorang wanita yang umurnya tak akan lama lagi. Karena memiliki anak yang masih kecil, wanita itu ingin meninggalkan sesuatu yang akan menjadi pengganti dirinya bagi anaknya. Sesuatu itu adalah surat. Bukan cuma satu, banyak. Surat-surat itu akan disimpan dan dikirim satu demi satu setiap tanggal ulang tahun Ann.

Seperti judulnya, Loved Ones Will Always Watch Over You menggambarkan seorang ibu yang ingin terus bersama anaknya meski umur tak lagi mengijinkan. Episode inilah yang membuat saya percaya bahwa anime sama sekali tidak inferior meski dibandingkan dengan hollywood, bahkan bisa lebih baik.



Satu surat setiap tahun. Terus dan terus dikirim seiring Ann tumbuh dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga mempunyai anaknya sendiri. Meski dalam kematian, Ann akan selalu merasa bahwa ibunya tetap hidup. Bahkan kematian pun tak bisa merenggut buah pemikiran yang kita tinggalkan di dunia ini.

Mau tak mau saya jadi teringat apa yang pernah Carl Sagan tulis dalam salah satu bukunya. Kira-kira seperti ini bunyinya:





Apa yang dikatakan oleh Carl Sagan juga menjadi teori dasar dari proyek keabadian. Bahkan meski tubuh fisik kita mati, “jiwa” kita terus hidup melalui apa yang kita tinggalkan entah itu gagasan, penemuan, atau sekedar hubungan dengan orang lain. Hal ini juga pernah disinggung di dalam One Piece oleh Dokter Hiluluk.



Semua manusia akan mati, itu adalah fakta yang belum bisa dipatahkan. Namun, apa yang akan kau tinggalkan dalam kematianmu? Apakah kita semua hanya akan mati dan kemudian hilang seutuhnya dari muka Bumi? Apakah dalam seratus tahun nanti Anda masih ada dalam ingatan orang-orang? Bagaimanapun kita cuma manusia berumur pendek. Dalam satu kedipan Bumi, kita lenyap!



Okay, kembali ke anime. Episode 10 disepakati merupakan episode terbaik dalam Violet Evergarden karena episode ini mengigatkan kita akan rapuhnya kehidupan. Manusia bisa mati kapan saja, tapi itu bukan berarti kita tak bisa melakukan sesuatu yang dapat merubah dunia. Satu saja, cukup satu hal kecil. Satu perbuatan yang kita lakukan adalah bagian dari efek kupu-kupu yang akan menentukan nasib dunia ini ke depannya.

Jadi, apakah Anda ingin mati dan lenyap begitu saja? Atau … adakah sesuatu yang ingin Anda tinggalkan untuk orang-orang tersayang? Semua pilihan ada di tangan Anda. Ini hidupmu, kaulah yang memutuskan segalanya.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.