Peristiwa yang terjadi di Kota Taipei, Taiwan, dimana seorang wanita menawarkan tubuhnya sebagai ganti untuk melunasi tunggakan kontrakan selama 4 bulan kepada pemilik kos yang kemudian menolak tawaran tersebut dan malah mendapat fitnah, adalah sebuah kejadian yang sangat tidak pantas dan tidak dapat diterima. Pasalnya GanSist, hal yang dilakukan oleh wanita tersebut benar-benar sangat tidak bermoral dan tidak manusiawi.

Menawarkan tubuh sebagai ganti untuk melunasi tunggakan kontrakan adalah tindakan yang melanggar hak asasi manusia dan hukum yang berlaku di Taiwan. Selain itu, upaya untuk mengkriminalisasi bapak kos dengan menuduhnya telah melakukan fitnah, juga merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

Dalam situasi seperti ini, pihak berwajib harus melakukan investigasi yang cermat dan adil, serta memastikan bahwa hak-hak semua pihak terlindungi. Wanita yang menunggak harus bertanggung jawab atas kewajibannya untuk membayar uang kontrakan, dan tidak boleh mempergunakan tindakan yang tidak pantas atau melanggar hukum untuk melunasi tunggakan tersebut.

Hal ini juga menunjukkan bahwa masih banyak masalah yang terjadi di sekitar sektor perumahan yang perlu diatasi, seperti kesulitan akses ke perumahan yang terjangkau dan masalah hukum yang berkaitan dengan kontrak kontrakan.

Penting untuk menghargai hak asasi manusia dan keadilan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam sektor perumahan. Semua orang, termasuk pemilik kos dan penyewa, harus menghormati hak-hak satu sama lain dan mengikuti hukum yang berlaku.

Sebaiknya, wanita tersebut seharusnya bertanggung jawab atas kewajibannya untuk membayar uang kontrakan yang sudah ditunggak selama 4 bulan. Tindakan yang tidak pantas dan melanggar hukum seperti menawarkan tubuh sebagai ganti untuk melunasi tunggakan harus dihindari dan tidak boleh dilakukan.

Jika wanita tersebut mengalami kesulitan dalam membayar uang kontrakan, sebaiknya ia berkomunikasi dengan pemilik kos untuk mencari solusi yang baik dan saling menguntungkan. Misalnya, ia dapat mengajukan permohonan perpanjangan waktu pembayaran atau mencari jalan keluar lain seperti mencari sumber pendapatan tambahan untuk membayar uang kontrakan.

Sikap yang baik dan bertanggung jawab akan membantu menghindari masalah yang lebih besar di kemudian hari, seperti tindakan hukum atau kerugian finansial yang lebih besar akibat denda atau biaya hukum yang harus ditanggung oleh kedua belah pihak.

Kejadian semacam ini mungkin saja terjadi juga di Indonesia. Kerap kali, wanita yang secara ekonomi belum stabil memaksakan untuk menyewa kos-kosan atau kontrakan. Akibatnya, mereka malah mengalami kesulitan untuk membayarnya. Alhasil, langkah di luar nalar pun sering kali dilakukan. Misalnya menawarkan tubuh mereka sebagai ganti pembayaran kosan atau kontrakan yang tertunda. Miris juga yaa GanSist.

Bagaimana nih menurut GanSist semua? Apakah kalian pernah mengetahui cerita serupa? Berikan komentar dan cerita kalian di bawah yaa. Terima kasih sudah membaca, see you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://aceh.tribunnews.com/2023/05/...-lalu-difitnah

Copyright @albyabby912023, All right reserved