Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ahy.jagoperangAvatar border
TS
ahy.jagoperang
Total 5 Prajurit Gugur, Dievakuasi Dari Papua
Empat Prajurit TNI Gugur, Dievakuasi dari Papua



JAYAPURA — Jumlah sebenarnya pasukan TNI yang gugur dalam penyerangan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4/2023) mulai jelas. Pada Rabu (19/4/2023), total empat jenazah dievakuasi dari Papua.

Tim Gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi para prajurit korban penyerangan kelompok separatisme bersenjata di Pos Mugi-Mam. Kapendam-17/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman mengatakan, tim evakuasi berhasil menemukan jenazah empat prajurit yang gugur. Satu prajurit yang berhasil dievakuasi termasuk jenazah Pratu Miftahul Arifin.

“Adapun keempat prajurit yang gugur yang berhasil dievakuasi tersebut yaitu almarhum Pratu A (Arifin), Pratu I, Pratu K, dan Prada S,” begitu kata Kolonel Herman dalam keterangan yang disampaikan kepada Republika di Jakarta, Rabu (19/4/2023) malam. Saat ini, kata dia, empat jenazah para prajurit itu sudah diterbangkan ke RSUD Timika, di Kabupaten Mimika, di Papua Tengah. 

“Kami mohon dia semoga keempat prajurit yang terbaik yang gugur di medan tugas ini mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar. Amin,” begitu kata Kolonel Herman.  



Empat jenazah prajurit TNI yang berhasil dievakuasi itu membuat semakin terang terkait jumlah korban anggota militer yang diserang kelompok separatisme bersenjata di Pos Mugi-Mam, pada Sabtu (15/4/2023) lalu. Penyerangan tersebut terjadi setelah pasukan TNI melakukan operasi lanjutan pencarian Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens yang sudah dua bulan dalam penyanderaan pemberontak pimpinan Egianus Kogeya dkk. TNI selama ini mengeklaim penyerangan tersebut hanya menewaskan satu prajurit dari Yonis Rider 321/GT Kostrad.

Sementara versi TPNPB, markas induk separatisme mengeklaim serangan di Pos Mugi, pada Sabtu (15/4/2023) menewaskan enam prajurit TNI. Sayap bersenjata prokemerdekaan Papua itu juga menyatakan, pada Ahad (16/4/2023) mengeksekusi sembilan serdadu TNI yang berhasil ditangkap dalam penyerangan Sabtu (15/4/2023). Sehingga TPNPB-OPM mengeklaim total TNI yang mereka bunuh berjumlah 15 orang. Selain itu TPNPB-OPM juga merampas sembilan senjata tempur, pistol, dan amunisi milik TNI.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam siaran pers yang disampaikan kepada Republika, Rabu (19/4/2023) menyampaikan empat jenazah prajurit yang berhasil dievakuasi oleh TNI-Polri tersebut membuktikan bahwa Indonesia berbohong dalam jumlah anggota militernya yang terbunuh dalam serangan tersebut. “Nyatanya TNI mengevakuasi empat jenazah,” begitu kata Sebby. Padahal dikatakan dia Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya menyampaikan hanya satu prajuritnya yang gugur. “Jadi yang pembohong adalah Panglima Yudo Margono,” ujar Sebby.


TPNPB-OPM, kata Sebby, juga memiliki data empat jenazah prajurit yang berhasil dievakuasi tersebut. Dalam laporan intelijen yang diterima TPNPB-OPM, kata Sebby, empat korban yang dievakuasi tersebut atas nama Pratu Miftahul Ulum, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prada Sukra. Empat prajurit gugur tersebut adalah anggota Yonif Rider 321/GT/13/1 Kostrad yang mati tertembak. Sementara 16 prajurit lainnya, dikatakan Sebby dalam laporan intelijen yang diterima TPNPB-OPM juga berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. 

Dalam laporan yang dibocorkan TPNPB, sebanyak enam personel Yonif 321/GT juga mengalami trauma. Mereka saat ini menjalani perawatan klinis guna pemulihan trauma di Klinik Lanud YKU Timika.

Sebby mengindikasikan bahwa belum semua pasukan dievakuasi. “Jumlah anggota TNI yang telah diserang pasukan TPNPB adalah 36 orang. Ini baru 20 yang dievakuasi, masih ada 16 anggota yang belum ditemukan, TPNPB sudah mengakui menembak mati 15 anggota TNI jadi nanti kami akan lihat,” kata dia.

TPNPB juga menyanggah tudingan TNI bahwa kelompok separatis bersenjata itu menggunakan tameng masyarakat sipil, dan melibatkan anak-anak dalam penyerangan pada Sabtu (15/4/2023). Sebby Sambom mengatakan, di wilayah darurat seperti di Distrik Mugi, sudah tak ada lagi masyarakat biasa. 

Masyarakat di Nduga, dikatakan dia, sudah habis diungsikan pemerintah daerah ke wilayah Kenyam, dan sejak 2018 memilih cari aman ke Wamena sejak TNI dan Polri melakukan operasi militer. “Panglima TNI mengatakan, bahwa TPNPB menggunakan masyarakat sipil sebagai tameng dan menggunakan anak-anak. Dan hal tersebut tidak benar. Karena warga sipil di wilayah ini (Nduga) sudah mengungsi sejak 2018,” begitu ujar Sebby.

Pernyataan Sebby tersebut menanggapi pernyataan resmi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Selasa (16/4/2023) pascapeninjauan situasi di Papua. Saat konfrensi pers di Lanud Juanda, Jawa Timur (Jatim), Laksamana Yudo menerangkan penyerangan yang dilakukan kelompok separatisme di Pos Mugi-Mam hanya membawa satu prajurit gugur atas nama Pratu Miftahul Arifin dari Yonif Rider 321/GT Kostrad. Lima prajurit lainnya, kata dia, memang ada terkena luka tembak. Kata Panglima masih ada empat prajurit lainnya, termasuk dari satuan Kopassus yang masih dalam pencarian.

Laksamana Yudo menjelaskan Pratu Arifin gugur terkena tembakan dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter saat penyerangan terjadi. Kata Panglima penyerangan kelompok separatisme itu terjadi ketika 36 personel gabungan TNI melakukan operasi pencarian keberadaan Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens yang ditawan pentolan pemberontak prokemerdekaan Papua Egianus Kogeya sejak 7 Februari 2023. “Namun dalam perjalananna (operasi), pasukan diadang, dan terjadi kontak tembak dengan KST (Kelompok Separatisme Terorisme) Papua,” ujar Laksamana Yudo. 

https://republika.id/posts/39853/emp...asi-dari-papua

Kok data si Seby lengkap yak? TNI aja msh pake inisial yg gugur si Seby nyebut nama lengkap. Jgn2 soal senjata jg bener? Soal yg disandera jg bener? Waduh gawat ini
Dari semua media2 yg beritain ini, hanya republika yg lengkap mengutip pernyataan si seby


UPDATE

Ini Daftar Personel TNI yang Selamat dan Gugur Saat Dievakuasi Pascakontak dengan KKB di Nduga


Rabu, 19 April 2023 22:55

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Roy Ratumakin

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Aparat Gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi korban kontak tembak antara Satgas Operasi Paro 2023 Gabungan TNI Yonif Satgas Yonif R 321/GT dengan Kelompok Kirminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya di Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun-Papua.com, evakuasi berlangsung pada Rabu (19/4/2023).

Dimana, proses evakuasi menggunakan Heli Penerbad Bolco BO-105/HS-7108, dengan Pilot Mayor Cpn Lutfi Dian (perbantuan aircover), Heli Penerbad Bell-412 EP A/C HA-5232, Pilot Kapten Cpn Dimas, Heli Penerbad Bell-412 HA-5181, Pilot Lettu Cpn Hadi Prayitno dan Heli Caracal TNI AU EC-725 A/C HT-7201, Pilot Mayor Pnb Boy Nanang.

Jumlah Personel yang Berhasil Dievakuasi

Untuk jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 20 Personel.

Personel yang dievakuasi dalam keadaan sehat dan sadar diantaranya:

Dari Yonif R 321/GT:

Sertu Asep Prayoga (Satgas Yonif R 321/GT).

Pratu Andi Yuliandi (Satgas Yonif R 321/GT).

Pratu Agung Wahono (Satgas Yonif R 321/GT).

Pratu David Arya (Satgas Yonif R 321/GT).

Pratu Aditya (Satgas Yonif R 321/GT).

 Pratu Bayu (Satgas Yonif R 321/GT

Dari Tim Candraca diantaranya:

Letda Inf Rovi (Tim 2 Satgas Candraca).

Sertu Sadri (Tim 2 Satgas Candraca).

Sertu Ipong (Tim 2 Satgas Candraca).

Sertu Dewa (Tim 2 Satgas Candraca).

Praka Abdilla (Tim 2 Satgas Candraca).

Sertu Gabriel (Tim 2 Satgas Candraca).

Letda Inf Albert (Tim 11 Satgas Candraca).

Serda Rifki (Tim 11 Satgas Candraca).

Serda Purba (Tim 11 Satgas Candraca).

Pratu Lubis (Tim 11 Satgas Candraca).

Namun, dari evakuasi yang berjalan hari ini, terdapat 4 korban yang meninggal dunia, diantaranya:

Jenazah Pratu Miftahul Arifin (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.

Jenazah Pratu Ibrahim (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.

Jenazah Pratu Kurniawan (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.

Jenazah Prada Sukra (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.

Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderwasih, Kolonel Kav Herman Taryaman dalam rilis persnya menyampaikan, Tim Gabungan TNI-Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI.

Herman mengatakan, adapun keempat Prajurit tersebut yaitu (Alm) Pratu A, Pratu I, Pratu K dan Prada S.

Lanjut Herman, saat ini keempat prajurit yang gugur tersebut telah dievakuasi ke RSUD Timika Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

"Kami Mohon Doa nya semoga keempat Prajurit terbaik yang gugur di medan tugas ini mendapat tempat terbaik disisi Allah," tandasnya. (*)

https://papua.tribunnews.com/2023/04...n-kkb-di-nduga

Lhadalah...trus sisa 12 org lagi gmane kabarnya pak? Trus yg disandera? Kata si seby udh dieksekusi jdi total mrka tewasin 16 org katanya tau bener apa kaga
Diubah oleh ahy.jagoperang 19-04-2023 17:01
prabas
nomorelies
rakshaka
rakshaka dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.3K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan