Saham di bursa efek Indonesia kocar-kacir diserang pandemic global, salah satu faktor adalah panic buying oleh para investor. Sebelum masuk ke Indonesia pandemic global telah menyerang negara china dan luar negeri lainnya, pada awalnya bursa Indonesia tidak begitu terasa atas hal tersebut namun lambat laun ekonomi Indonesia terkena imbas oleh hal tersebut, dan keadaan menjadi parah setelah pada bulan Maret Indonesia termasuk Negara yang terkena pandemic tersebut, termasuk harga saham Telkom  (TLKM) merasakan dampak tersebut, telkom merupakan perusahaan BUMN yang sebagian kepemilikan saham dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, dan sebagian dipegang swasta juga di perdagangkan di bursa efek sehingga kepemilikan saham sebagian beredar di masyarakat.
Harga saham Telkom (TLKM) ini pada Desember 2019 rata-rata di harga Rp.3.900,- an – hingga Rp.4.000,- an dan rata-rata cukup stabil pada akhir bulan 2019 tersebut. Sedangkan pada awal tahun menunjukan tren harga dibawah Rp.4.000,- meski sempat pada sautu hari di bulan Januari 2020 dalam penutupan bursa mencapai harga Rp.4.000,- an lebih. Sehingga meski pandemic belum dinyatakan masuk di Indonesia namun perekonomian Indonesia cukup merasakan dampaknya.
Selanjutnya pergerakan harga saham TLKM ini pada bulan Februari dan Maret 2020 semakin menunjukan tren penurunan, apalagi setelah Indonesia dinyatakan terinfeksi pandemic pada awal Maret 2020. Grafik perdagangan saham TLKM pada bulan Maret 2020 menunjukan sempat menyentuh harga Rp.2.620,- yaitu pada perdagangan pada taggal 19 dan 24 Maret dan di akhir Maret menguat ke harga Rp.3.000,- an. Sedangkan pada bulan April – Mei 2020 saham ini berkutat pada posisi RP.3.000,- sampai Rp.3.500,-.
Pada dua hari perdagangan di bulan Juni 2020 pada tanggal 2 Juni posisi harga Rp.3.250,- selanjutnya pada 3 Juni 2020 posisi harga Rp.3,290,-. Harga tersebut menunjukan melemahnya harga saham TLKM dibandingkan pada awal tahun dan tahun sebelumnya 2019. Pada perdagangan hari ini 3 Juni 2020 saham TLKM dibuka pada harga Rp.3.280,- posisi terendah pada Rp.3.230,- sedangkan harga tertinggi hari ini Rp.3.320,- dan ditutup pada posisi harga Rp.3.290,-.
Posisi rata-rata harga saham ini pada perdagangan bursa tahun sepanjang 2019 menunjukan harga yang stabil meski terjadi fluktuasi pada setiap hari perdagangan yaitu pada harga diantara Rp.3.480,- (posisi rendah) sampai dengan Rp.4.500,- (posisi tinggi).
Jika dibandingkan antara rata – rata tahun 2019 dalam kira-kira harga Rp.4.000,- dengan rata-rata harga saham ini pada akhir-akhir ini berkisar Rp.3.000,- an maka dapat dikatakan masih dalam posisi harga rendah dan belum kembali “harga normal” seperti tahun sebelum nya. Namun harga saham ini penurunan nya tidak begitu mencolok di banding dengan saham-saham yang di hentikan perdagangannya karena tidak mampu bertahan di bursa, saham TLKM ini masih mampu bertahan di bursa hingga saat ini dan aktif diperdagangkan.

Source