Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizkywallyAvatar border
TS
rizkywally
Sadis!!! ini Fakta Kelam Pada Masa Orde Baru | #HORRORstory



Hallo sobat angker. Di mana pun kalian berada terima kasih udah mau menyempatkan diri kalian.
Jadi bahasan kali ini mimin ingin membahas tentang Fakta kelam dibalik masa Orde Baru.


Tapi sebelum itu mimin mau menyampaikan bahwa postingan ini tidak untuk memojokan suatu pihak. Melainkan bertujuan sebagai media pembelajaran buat kita agar kita bisa saling memperbaiki diri lagi untuk kesejahteraan kita semua.

Jadi yuk mari kita mengenal dulu tentang Orde Baru.
Terus seberapa pentingkah itu buat Indonesia Sekarang ini. Mari kita simak bersama.


ISTILAH ORDE BARU





Orde Baru merupakan sebutan masa atau era pada pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Jadi Orde Baru ini menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.

Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah pada 11 Maret 1966. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 sampai 1998. Dalam jangka waktu tersebut ekonomi Indonesia sangat berkembang pesat dari era orde lama, meskipun hal ini terdengar baik namun karna ini juga yang mengakibatkan terjadinya praktik korupsi yang merajalela.

Dan asal kalian tau nih guys Meski telah merdeka, Indonesia pada tahun 1950 hingga 1960-an berada dalam kondisi yang relatif tidak stabil atau goyah.Bahkan walaupun Belanda secara resmi telah mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949, namun keadaan politik maupun ekonomi di Indonesia masih labil karena ketatnya persaingan di antara kelompok-kelompok politik.

Dan di katakan juga Keputusan Soekarno untuk mengganti sistem parlemen dengan Demokrasi Terpimpin hanya memperparah kondisi ini dengan mempertajam persaingan antara angkatan bersenjata dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang saat itu berniat mempersenjatai diri. Namun Sebelum sempat terlaksana, peristiwa Gerakan 30 September terjadi dan mengakibatkan dibongkarnya Partai komunis Indonesia dari Indonesia. Sejak saat itu, kekuasaan Soekarno perlahan-lahan mulai melemah.



FAKTA YANG HARUS KAMU KETAHUI SAAT ERA ORDE BARU





1. Gerakan 30 September 1965

Tidak dapat pungkiri jika peristiwa G30S merupakan "batu loncatan" Soeharto untuk menjadi presiden Indonesia. Semua bermula pada awal tahun 1965, ketika kondisi Indonesia sedang kacau dan Presiden Soekarno tidak dapat menahan inflasi yang melumpuhkan perekonomian negara.

Hal itu diperparah dengan kekacauan politik yang disebabkan oleh netralitas "semu" Indonesia selama Perang Dingin karena Soekarno lebih condong ke Blok Kiri pada saat itu guys.

Mengutip dari Britannica nih ya, pada 1 Oktober 1965, sekelompok konspirator dari dalam militer menculik dan membunuh enam jenderal tertinggi, lalu menyatakan telah mengendalikan angkatan bersenjata. Nah Demi menghadapi upaya kudeta yang dilakukan tersebut, ir. Soekarno tidak punya pilihan lain selain menyerahkan hampir semua kuasa militernya kepada Soeharto.

lalu Soeharto pun berhasil nih menumpas tokoh-tokoh di balik peristiwa ini. Namun, ia tidak pernah melepaskan kekuatan atau status "darurat" tersebut dan malah memakainya untuk menggantikan ir. Soekarno sebagai presiden Indonesia lewat Supersemar (yaitu surat perintah yang di lakukan oleh ir. Soekarno pada 11 maret 1966)

Banyak spekulasi bahwa G30S mungkin telah diatur dari belakang layar oleh Soeharto sendiri. Apa pun kebenarannya, peristiwa ini telah menjadi permulaan dari berbagai peristiwa berdarah yang akan terjadi di kemudian harinya.

2. Pembunuhan massal simpatisan PKI




Setelah berhasil menumpas kudeta G30S, Soeharto segera memulai kampanye untuk menghilangkan para lawan politiknya. Pertama-tama, ia harus membersihkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan pasukannya sendiri.

Nyatanya, sasaran pembersihan itu tidak hanya anggota PKI. Simpatisan, tertuduh PKI, dan siapa pun yang dianggap mengancam kekuasaannya akan dimusnahkan pada saat itu juga. Selama lebih dari setahun, para intelektual dan etnis Tionghoa Indonesia terbunuh dalam peristiwa ini.

Belum jelas berapa jumlah orang yang terbunuh selama "pembersihan" ini, tetapi perkiraan umum yang diambil dari laman The Diplomat menyebutkan bahwa angka kematian mencapai 500 ribu-1 juta, walau beberapa orang mengklaim jumlahnya mungkin mencapai 2,5 juta.

Pembersihan ini sangatlah brutal karena satuan militer memaksa warga biasa untuk melakukan pembunuhan, termasuk teman dan kerabat mereka sendiri. Di beberapa provinsi, penduduk desa diperintahkan untuk memukuli ratusan tahanan hingga mati dengan linggis.

Setelahnya, banyak mayat yang tergeletak di sepanjang jalan, sampai bau darah menyebar di kota-kota dan sungai tersumbat dengan mayat yang dibuang ke dalamnya. Saat peristiwa ini berakhir, tidak ada oposisi "kiri" yang tersisa untuk menentang sang diktator baru.

3. Diskriminasi terhadap masyarakat Papua




Pada saat Soeharto memerintah, ada keinginan dari Irian Barat untuk "kembali" memerdekakan diri. Setidaknya, 85 persen dari masyarakat Papua ingin memisahkan diri dari Indonesia. Untuk menghadapi hal ini, Soeharto memulai kampanye berkelanjutan untuk menghancurkan mereka dari dalam.

Dilansir dari laman Human Rights Watch, Soeharto berhasil mendapat kontrol penuh atas Papua setelah melakukan pemungutan suara palsu. Pemerintahan otoriter pun menyusul dan semua orang yang menunjukkan tanda nasionalisme Papua akan dikenakan hukuman penjara selama 15 tahun.

Pada saat yang sama, kebijakan transmigrasi diberlakukan, yang membawa begitu banyak orang Jawa ke Papua sampai melebihi jumlah penduduk asli di sana. Penduduk asli Papua hanya bisa menyaksikan ketika Orde Baru mengeruk semua kekayaan alam di tanah mereka.

nauzubillahminzalik

4. Genosida yang Terjadi di Timor Timur




Walaupun telah membersihkan semua yang berbau komunis setelah peristiwa G30S, tampaknya Soeharto masih belum yakin jika "momok" tersebut sudah sepenuhnya lenyap dari wilayah Indonesia dan sekitarnya.

Maka dari itu pada Desember 1975, ia memerintahkan invasi pertama ke Timor Timur, yang dilakukan sebagai tanggapan terhadap ancaman komunis. Namun, yang terjadi malah memperparah hingga menjadi salah satu pembantaian terburuk dalam sejarah.

Dalam 24 jam, sejak pendaratan pertamanya, pasukan Soeharto langsung melakukan kekejaman di sana. Mengutip dari buku War and State Terrorism, di salah satu kota, 150 warga sipil dipilih secara acak dibawa ke dermaga dan ditembak oleh regu tembak. Sementara, di Ibu Kota Dili, pria dan anak laki-laki menjadi sasaran eksekusi massal.

Di Kota Malim Luro, tentara memaksa 60 warga sipil untuk berbaring di tanah dengan todongan senjata, kemudian menggilas mereka dengan buldoser. Mereka juga membiarkan korban terkunci dalam bangunan yang dibakar. Korban yang selamat dari invasi ini dibiarkan mati kelaparan.

Banyak yang mengatakan bahwa pendudukan Timor Timur mengakibatkan lebih dari 200 ribu kematian. Sehingga peristiwa ini menjadi genosida yang paling mematikan di abad ke-20 setelah Holocaust karena sepertiga dari total keseluruhan orang Timor meninggal.

5. Petrus (penembakan misterius)




Dikenal dengan nama Penembakan Misterius (Petrus), operasi itu bertujuan untuk membuat teror ke dalam hati masyarakat Indonesia. Selama periode ini, militer, polisi, dan antek-antek pemerintah akan menangkap siapa pun yang dicurigai telah melakukan kegiatan kriminal dan mengeksekusi mereka tanpa proses pengadilan.

Dilansir dari laman Jakarta Post, mereka sering membuat pesan dengan memutilasi mayat-mayat para penjahat dan membuangnya di tempat umum dan meninggalkan sedikit uang yang ditaruh di dekat mayat mereka untuk biaya pemakaman. Hal ini dilakukan untuk menakut-nakuti penjahat lainnya.

Tidak semua dari mereka yang dibunuh adalah penjahat karena banyak dari pegawai negeri sipil dan petani yang tidak bersalah juga turut menjadi korban. Lebih dari 2 ribu orang terbunuh selama Operasi Petrus, walau Soeharto sendiri tidak mengakui fakta ini dalam otobiografinya.
asyagfirullahulazim serem

7. Kerusuhan Mei 1998




Menjelang akhir dekade 90-an, Soeharto mulai membuka ladang korupsi besar-besaran kepada para kroninya. Seperti yang dikutip dari laman Business Week bahwa, kontrak, subsidi, dan seluruh perusahaan negara juga mulai diserahkan kepada anggota keluarganya.

Namun pada Juli 1997, ekonomi Asia benar-benar runtuh. Tidak ada yang aman saat itu, termasuk Soeharto. Satu tahun setelahnya, ketika inflasi semakin parah, para mahasiswa mulai turun ke jalan-jalan untuk menuntut perubahan.

Alih-alih mengawasi, tentara yang dikirim untuk mengamankan demo tersebut justru menembak mati empat mahasiswa Universitas Trisakti. Menanggapi pembunuhan tersebut, masyarakat pun ikut turun ke jalan dan memulai kerusuhan di seluruh Jakarta dan kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Selama dua hari, warga membakar dan menjarah toko-toko hingga pemiliknya nyaris tidak bisa menyelamatkan diri. Para oknum pun memanfaatkan momen ini untuk menyerang dan membunuh etnis Tionghoa, bahkan merudapaksa setiap perempuan Tionghoa yang mereka temukan.

Sudah semestinya jika kerusuhan ini menjadi akhir dari nasib Soeharto. Ketika jumlah korban yang mati melebihi seribu orang, para pendukungnya pun mulai meninggalkannya. Akhirnya, 10 hari setelah kerusuhan pertama di Jakarta, diktator ini terpaksa mundur dari jabatannya.

Dalam upacara yang disiarkan singkat di televisi, ia memindahkan kekuasaannya kepada wakilnya, B.J. Habibie dan keluar dari dunia politik. Era reformasi pun dimulai. New York Times bahkan menyebutnya sebagai akhir dari salah satu kediktatoran terpanjang dan paling berdarah dalam sejarah modern.

masyaallah




Ada juga fakta-fakta kelam selain 7 di atas yaitu antara lain.

8. Indonesia yang terus menghormati Soeharto dan merindukan Orde lama
9. Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
10. Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
11. Munculnya rasa ketidak puasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
12. Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
13. Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
14. Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
15. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
16. Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel
17. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" (atau disingkat sebagai "petrus")
18. Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
20. Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.
21. Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan negara dipegang oleh swasta



BEBERAPA HASIL YANG DI DAPAT PADA MASA ERA BARU





- Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 milliar dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565 trillion
- Sukses transmigrasi
- Sukses KB
- Sukses memerangi buta huruf
- Sukses swasembada pangan
- Pengangguran minimum
- Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
- Sukses Gerakan Wajib Belajar
- Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
- Sukses keamanan dalam negeri
- Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
- Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.


Bagaimana menurut kalian???

Komen untuk tanggapan kalian, jangan lupa follow ya.

catatan postingan ini tidaak bertujuan untuk menyindir salah satu ya guys.

emoticon-Cendol Gan



Bgssusanto88
nask4h
screamo37
screamo37 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.5K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan