Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Waduh! Krisis Petani Hantui RI, Apa Kabar Ketahanan Pangan?


Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Pakar DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Agus Pakpahan mengatakan, regenerasi petani saat sangat minim. Karena itu, imbuh dia, perlu mendorong integrasi industri dan pertanian.
Padahal, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali mewanti-wanti ancaman krisis pangan global dan berharap Indonesia bisa berperan membantu. Terutama mengatasi ancaman kelaparan akut di puluhan negara di dunia. 
"Secara umum memang generasi tua (petani RI). Kalau saya ingin mencari tenaga kerja saat ini sudah susah," kata Agus saat diskusi Tantangan Pangan Hadapi Krisis Global Forum Merdeka Barat 9, Jumat (19/8/2022).

"Semua populasi petani negara maju memang nggak lebih dari 5% penduduk. Amerika Serikat tidak sampai 2% populasinya yang menjadi petani. Di sini kita harus belajar mengintegrasikan pertanian dan industri. Itu nggak boleh lepas," tambahnya.
Senada, Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog Budi Cahyanto menambahkan, minimnya regenerasi petani di RI memicu problematik bagi industri pangan. Di mana banyak anak muda tidak melirik industri pertanian karena dianggap tidak menjanjikan ketimbang kerja kantoran.
"Hal ini menjadi tantangan ke depan, mau nggak mau harus ada modernisasi mekanisasi pertanian digalakkan. Pemerintah juga ke depan diharapkan memberi dorongan petani kita supaya lebih melakukan sentuhan teknologi," katanya.

Sebelumnya, Guru Besar IPB Hermanto Siregar pernah menyatakan regenerasi petani di Indonesia cukup mengkhawatirkan karena kurangnya minat pemuda untuk masuk sektor pertanian.
"Kondisi riil petani kita aging (menua). Separo petani kita berusia 50 tahun ke atas," katanya kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Menurut dia anak petani sendiri banyak meninggalkan profesi petani, dan banyak melakukan urbanisasi ke kota. Sehingga menjadi tantangan untuk menarik generasi muda pada industri ini.
"Kita kembangkan value chain-nya, kecenderungannya kalau panen harga turun, karena industri pengolahan belum berkembang baik," katanya.

Mengutip keterangan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2021 lalu, jumlah penduduk usia kerja mencapai 206,71 juta. Di mana bidang pertanian jadi bidang yang banyak ditinggalkan angkatan kerja.
Berdasarkan sektor lapangan pekerjaan utama, jumlah penduduk usia kerja terbanyak tercatat pada sektor pertanian 37,13 juta orang, perdagangan 25,74 juta orang, industri pengolahan 18,7 juta orang, akomodasi dan makan minum 9,18 juta orang, dan sektor konstruksi sebanyak 8,29 juta orang.
Kendati demikian, jika dibandingkan Agustus 2020 terdapat jumlah pengurangan usia kerja terbesar pada sektor pertanian, yakni sebanyak 1,1 juta orang yang tidak lagi bekerja di sektor pertanian.

sumber
odjay05
nomorelies
bukan.bomat
bukan.bomat dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.3K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan