Semakin menjamur acara anak-anak muda menggelar fashion week yang berawal dari SCBD yang bertransformasi menjadi acara Citayam Fashion Week yang melakukan jalan di zebracross.

Memang zebracross yang telah berubah fungsi malah ditiru, sampai ada yang membahayakan dirinya sendiri, entah apa di traffic lightada atau tidak karena meskipun ada.



Kedisiplinan warga kita memang menipis, hehe saya akui saya pun suka jalan saja jika ada lampu merah di zebracross karena orang yang menyeberang sudah tidak ada.

Saat Citayam Fashion Week dibubarkan ada camat dari Payakumbuh yang berlenggak lenggok di zebracross meniru aksi Jeje, Bonge dan kawan-kawan.

Namun, aksinya yang hanya ikut-ikutan tren menjadi suatu bencana bagi camat tersebut, meskipun hanya sekadar bikin konten biasa.

Namun karena dia merupakan salah satu aparat daerah yang notabene harus memberi contoh yang baik, ini sebaliknya. Berikut berita selengkapnya 👇


Curhatan sang camat yang kini diunggah oleh akun gosip Lambe Turah dan juga nyinyir update telah dikomentari lebih dari 7000 followernya yang rata-rata bukan memberi simpatinya, tetapi malah mencibirnya.

Berdasarkan komen netizen yang masih satu daerah oleh sang pembuat konten mengatakan bahwa daerah Sumatera Barat sangat kental dengan adab dan istiadat.



Kalau melihat dari fashion yang digunakan oleh sang camat, bahwa pakaiannya melanggar norma adat dan istiadat di sana, itulah yang membuat pihak terkait menegurnya yang ujungnya karir sang ibu harus terhenti karena konten tersebut.



Lain hal di kota sumbar yang tokoh agama setempat memberikan instruksi untuk menghapus konten ibu camat, di kota Manado ada acara sama dengan Jakarta, fashion week pun yang menghadirkan culture di kota tersebut.



Tidak ingin menghakimi siapapun, belajar dari kasus di atas, gara-gara komen atau konten, membuat karir yang telah lama dibangun harus hilang dalam sekejap.

Sebagai warganegara yang hidup di kota tertentu, memang ada baiknya mengetahui adab dan istiadat daerah yang kita tinggali, terlebih salah satu pejabat daerah yang sudah pasti harus mengetahui seluk beluk bahkan hal terkecil yang ada di wilayahnya.

Seperti kita ketahui bahwa Sumatera Barat masih kental dengan adat dan istiadat yang masih bertumpu pada ajaran agama Islam sebagaimana prinsip dari orang Minang sendiri yang menyatakan: “Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah”.