ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Kohabitasi, Kumpul Kebo di Dalam dan Luar Negeri



Karena sebentar lagi Idul Adha ada baiknya kita membahas tentang seekor mamalia yang suka berkumpul dalam kelompok. Kebo, salah satu hewan yang cukup populer untuk disembelih saat hari raya kurban. Sama seperti sapi, nama dari hewan kebo ini cukup sering digunakan untuk sesuatu yang sebenarnya sama sekali tak ada hubungannya dengan kebo. Jika sapi difitnah dengan adanya telor mata sapi, kebo sering difitnah dengan adanya istilah kumpul kebo.

Kumpul kebo sebenarnya memiliki istilah asli koempoel gebouw yang artinya berkumpul di bawah satu atap rumah dalam bahasa Belanda yang akhirnya diserap menjadi kumpul kebo. Istilah ini sering dipakai untuk menggambarkan pasangan pria dan wanita yang tinggal bersama (dan melakukan hubungan seksual) tetapi tidak terikat dalam hubungan pernikahan.

Konten Sensitif


Di negara ini kumpul kebo lebih sering dijumpai di kalangan remaja dan terkadang bukan hanya dua orang saja melainkan beberapa orang yang melakukan free sex di dalam satu rumah. Kumpul kebo tentu saja dilarang oleh hukum meski hukumannya hanya beberapa bulan penjara atau bahkan cuma sekedar karantina (terutama yang punya bekingan).

Tapi itu di Indonesia, bagaimana dengan negara-negara lain yang lebih terbuka akan masalah seperti ini?

Di Amerika, ada begitu banyak pasangan yang tinggal tanpa status pernikahan. Tak ada hukum yang melarang, bahkan cukup dianjurkan untuk mengecek kecocokan antar kedua belah pihak. Alasan untuk melakukan kumpul kebo (atau di sana disebut kohabitasi) ada banyak, tetapi intinya mereka ingin berhubungan secara intim tanpa terlalu terikat satu sama lain.



Contohnya begini, jika hanya sekedar kohabitasi maka pria dan wanita bisa berpisah kapan saja jika merasa tidak cocok sedangkan jika sudah menikah mereka harus terus menjalaninya atau bercerai. Kalau pria dan wanita menikah maka mereka terikat secara hukum jadi jika mereka ingin berpisah ada beberapa proses yang harus dilalui dan mungkin ada harta gono-gini yang harus diurus. Kohabitasi lebih gampang, tinggal pisah dan selesai.

Tapi bukan berarti hubungan semacam ini cuma main-main belaka, justru karena tidak menikahlah komitmen (atau kesetiaan) kedua belah pihak lebih diuji. Kalau mau lihat contoh nyatanya, lihat saja Cristiano Ronaldo. Dia punya lima anak dari tiga perempuan yang berbeda dan dia tidak menikahi satu pun. Dia punya kekasih, tinggal bersama, punya anak, tetapi tidak menikah. Entah apa pun alasannya tapi dia adalah contoh dari kohabitasi yang sukses.



Namun kohabitasi jelas punya kekurangan besar. Namanya juga sekedar hidup bersama tanpa ikatan yang jelas, kalau suatu hari salah satu pihak selingkuh atau lenyap tanpa kabar ya tak ada siapa pun yang bisa disalahkan, tak ada yang bisa dituntut. Ujung-ujungnya kasus seperti ini bisa mengarah ke tindakan ekstrim seperti pembunuhan kekasih atau kegilaan. Makanya, jika Anda tak ingin hubungan Anda putus tanpa kompensasi lebih baik menikah saja.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
Diubah oleh ih.sul 22-06-2022 08:11
miawmow
p.a.c.o.l
Cend0
Cend0 dan 34 lainnya memberi reputasi
31
13.7K
196
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan