Hukum di negeri tetangga benua dunia lain memang seperti banci tidak jelas berpihak pada yang mana, apakah penjahat atau kebaikan. Tidak bisa ditebak karena semuanya memang sudah kacau dari awal.

Perekrutan penegak hukum didasari dari koneksi dan uang, semakin banyak pelicin, maka akan diterima dengan lapang dada dan semakin cepat juga berada di tingkat atasan. Cepu-cepu berkeliaran agar naik jabatan dengan cepat, maklum dunia lain sering dikaitkan dengan negeri Iblis.



Dimana kejahatan disambut bak pahlawan, ketika para tersangka korupsi penuh senyum dan kemenangan telah berhasil memperdayai negerinya yang tercinta. Para penjahat berlindung di bawah nama oknum untuk memperdayai masyarakatnya, bahkan dibalik seragamnya tersimpan nafsu ingin kaya.

Untung saja negeriku tidak seperti mereka yang hidup di dunia lain, betapa mengerikannya hidup dalam ruang lingkup dimana hukum bisa di negoisasi, hukum bisa dipermainkan, dan hukum hanya tajam ke arah masyarakat kecil.



Namun ada sebuah cerita yang bikin kaget, ternyata ada kisah dari dunia nyata, dunia tempat kita berada, di negara yang kita cintai ini. Kisah Nurhayati yang jadi tersangka karena melaporkan korupsi kepala desanya sendiri.





Ini yang menarik ketika Nurhayati ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi, ini didasari oleh penyidik Polres Cirebon Kota. Sedangkan, Nurhayati sendiri adalah seorang ibu yang berprofesi sebagai Kaur Keuangan Desa Citemu, Kabupaten Cirebon.

Oke, ternyata pihak penyidik menjadikan pelapor sebagai tersangka. Hal ini tentu akan membuat orang malas melaporkan ada tindak kejahatan korupsi, daripada melaporkan lebih baik menjadi bagian dari permainan korupsi yang dilakukan.

Dengan mengalihkan dana korupsi ke arah investasi yang menjanjikan untuk keluarganya dimasa depan, entah tabungan anak, orang tua atau harta benda atas nama orang lain tentu akan sulit untuk disita.

Maka, hasilnya korupsi makmur dan tumbuh subur karena " Percuma lapor" kalau hasilnya si pelapor jadi tersangka.

Dalih pihak penyidik, kenapa Nurhayati ditetapkan sebagai tersangka



Jadi, ketika melihat alasan penyidik seperti ini mana yang benar? Penyidik atau Nurhayati, tentu ada alasan Nurhayati menyerahkan uang ke kepala desa, siapa yang menyuruh? Siapa yang memberikan instruksi? Hmmm, lalu kenapa Nurhayati melaporkan tindakan itu ke Polisi? Apakah orang baik, atau tidak dapat jatah yang sesuai kesepakatan.



Masih minim info, tapi yang jelas negeriku masih waras tidak seperti negeri tetangga di dunia lain, hingga sampai ada demo "Percuma Lapor Polisi" karena hukum yang bisa di wolak walik, hukum yang bisa dibeli dan hukum hanya untuk masyarakat kecil.

Apa tanggapanmu dengan hal ini juragan?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.







"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik
Pic : google