Inovasi Kocak ini memiliki efek yang positif bagi sapinya. Dia menyampaikan bahwa penghasilan susu sapinya meningkat. Jika sapinya tidak menggunakan peralatan canggih itu pada kedua matanya, sapi itu hanya menghasilkan susu sebanyak 22 liter dalam sehari. Namun, saat menggunakan VR Headset, sapi itu menghasilkan susu lebih banyak 5 liter atau setara 27 liter dalam sehari.


Pengaruh dari peralatan ini adalah merubah mood sapinya untuk lebih bahagia dan mengurangi rasa stresnya. Baru-baru ini Kocak juga mencoba berinovasi untuk memutar musik klasik di peternakannya. Tujuannya sama, dia berusaha memberikan rasa nyaman dan bahagia kepada para sapinya, pastinya itu semua digunakan untuk kebahagiaan Kocak dan keluarganya.
Karena keberhasilannya, Kocak ingin membeli peralatan ini lebih banyak lagi untuk dipasangkan kepada sapinya. Kira-kira butuh berapa duit ya untuk membeli satu peralatan ini? Kalau aku coba cari-cari informasi di internet mengenai harganya, cukup bikin ngilu buat peternak sapi susu ini. Harga per satunya saja dari yang termurah sampai yang termahal mulai ratusan ribu sampai belasan juta, agan aganwati. Jika satu sapi saja butuh dua VR headset, kalau peternakannya berisi 30 sapi, kelihatan udah itu berapa uang yang dikeluarkan.


Sepertinya tidak efektif ya? Namun penemuan iseng ini bisa dilanjutkan ke penelitian lebih lanjut lagi. Jika ada ilmuwan yang bisa mendesain VR bagi sapi untuk kebutuhan meningkatkan produktifitas susu, akan sangat baik lagi kan ya? Namun, perlu diperhitungkan mengenai harga alat yang didesain untuk hewan ini. Jika harganya sama mahalnya, ya mana ada peternak susu mau membeli dan menggunakannya. Wong harga 1 liter susu murni masih di sekitar 13.000 - 18.000 rupiah.[1] Kalau harga headset mencapai jutaan, ya jelas tekor peternakan susunya.
Ya, semoga aja ini bisa memberi inspirasi bagi orang Indonesia.