Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

5tar5.Avatar border
TS
5tar5.
Guru Sekolah di Kanada Dikeluarkan karena Menolak Lepas Jilbab
Seorang guru di Quebec, Kanada dikeluarkan dari kelas karena mengenakan jilbab. Perempuan bernama Fatemeh Anvari dikeluarkan berdasarkan hukum yang melarang simbol agama di kelas.

Fatemeh Anvari, dicopot dari posisinya sebagai guru di Sekolah Dasar Chelsea karena berhijab. Dia mengatakan prihatin namun ia mengaku mendapat dukungan yang memberinya harapan.

Anvari mengatakan bahwa dia diberitahu bahwa dia tak bisa lagi mengajar di kelas karena mengenakan jilbab. Hal ini berdasarkan hukum Quebec Bill 21.

Ia sebelumnya bekerja selama beberapa bulan sebagai guru pengganti di Dewan Sekolah Quebec Barat. Fatemeh Anvari lalu diminta melamar posisi yang lebih permanen mengajar kelas 3 di Sekolah Dasar Chelsea.

Anvari memulai pekerjaan itu awal musim gugur ini. Namun setelah satu bulan dia mengatakan bahwa kepala sekolah memintanya harus pindah ke luar kelas karena dia mengenakan jilbab.

Kepala sekolah mengatakan bahwa keputusan itu dibuat setelah berdiskusi dengan departemen sumber daya manusia dewan sekolah. "Jujur bahwa saya terkejut. Sangat sulit dimengerti," kata Anvari kepada CBC.

Dewan Sekolah Quebec mengatakan sebenarnya enggan menarik seorang guru dari kelas hanya karena dia mengenakan jilbab. Penggunaan jilbab disebut sebagai pelanggaran terhadap undang-undang sekularisme di Quebec.

Di bawah undang-undang Quebec yang cukup baru, atua dikenal sebagai Bill 21, beberapa pegawai negeri yang memiliki otoritas, termasuk guru, tidak boleh memakai simbol agama saat bekerja. Namun keputusan di Pengadilan Tinggi Quebec menolak permintaan Dewan Sekolah Bahasa Inggris Montreal menegakkan pengecualian dewan sekolah Inggris dari undang-undang.

Seorang hakim Pengadilan Tinggi Quebec telah memutuskan bahwa dewan sekolah harus dibebaskan dari hukum. Dewan sekolah harus didorong memiliki keragaman dengan memilih siapa yang dipekerjakan.

Anvari mengatakan jilbab adalah bagian dari identitasnya. "Ya, saya Muslim, tetapi bagi saya, (hijab) memiliki makna lain dari identitas saya. Bagaimana saya memilih untuk mewakili diri saya sebagai orang yang kuat di dunia yang mungkin tidak menginginkan saya menjadi diri saya sendiri," katanya. .

"Tapi itu tetap simbol agama, jadi bertentangan dengan hukum."
arsipojan
arsipojan memberi reputasi
1
954
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan