Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Sejumlah Organisasi Sebut Aparat Diduga Bombardir Kiwirok, Warga Mengungsi


Warga memegang bom roket yang diduga ditembakkan aparat keamanan gabungan ke Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Foto: Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Rakyat Papua Timotius Murib mengatakan telah mendapat informasi ihwal adanya serangan besar-besaran di Distrik Kiwirok, Papua, yang diduga dilakukan aparat keamanan gabungan. Mereka diduga menjatuhkan bom lewat helikopter.

Ia mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI ditengarai menjatuhkan bom ke perkampungan penduduk.

"Informasi yang kami dapatkan dari masyarakat ada empat belas roket yang ditembakkan, satu yang meledak, sisa tiga belasnya tidak meledak," kata Timotius kepada Tempo, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Menurut Timotius, pengeboman tersebut terjadi pada 10 Oktober lalu. Akibat peristiwa itu, diperkirakan ratusan hingga ribuan warga sipil terpaksa mengungsi ke hutan, kampung sekitarnya, hingga ke Papua Nugini.

Timotius mengatakan penyerangan ini bermula insiden pembakaran fasilitas kesehatan pada medio September, yang berujung pada tewasnya seorang tenaga kesehatan. Aparat kemudian memburu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM).

"Pihak TNI dan Polri mencurigai ada kelompok-kelompok TPM-OPM ini menyembunyikan diri di perumahan warga, sehingga targetnya bom ke kampung warga," kata Timotius.

Timotius pun mendesak TNI dan Polri untuk berhenti menyerang perkampungan warga sipil yang tak bersalah. Ia mengatakan pola semacam ini berulang seperti pengalaman yang terjadi di Puncak Jaya, Ilaga, Tolikara, hingga Lani Jaya.

"MRP berharap kepada TNI Polri supaya tidak melakukan perlawanan dengan penembakan bom karena itu sasarannya bukan ke TPM-OPM, tapi warga sipil yang tidak terlibat pun akan terkena imbasnya," ujarnya.

Kabar penembakan bom dari helikopter ke Distrik Kiwirok ini juga beredar di media sosial, kendati ada beberapa perbedaan informasi tentang tanggal peristiwa. Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan serangan udara terjadi pada 14-21 Oktober 2021.

Sebby mengatakan bom jatuh sebanyak tujuh kali di markas panglima TPNPB-OPM dan 42 kali di empat kampung, yakni di Kampung Pelebib, Kampung Kiwi, Kampung Delpem, dan Kampung Lolim.

Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy juga mendapat informasi dugaan pengeboman ini dari jaringannya di lapangan. "Saya sedang meminta dikirim kronologisnya," kata Yan Christian.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Arm Reza Nur Patria mengaku belum mendapat informasi perihal pengeboman di Kiwirok. "Saya akan cari informasi terlebih dahulu, bila ada perkembangan akan disampaikan," kata Reza lewat pesan singkat kepada Tempo, Sabtu, 23 Oktober 2021.
https://nasional.tempo.co/read/15204...i/full&view=ok

Aku ragu... kalau itu dijatuhkan, kenapa nggak meledak? padahal puncuk bom tembakan sensitif pasti kalau kena objek...


Versi TNI
Danrem 172/PWY Bantah TNI-Polri Bakar Rumah Warga di Kiwirok Papua

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan. (Sumber: Dok. Puspen TNI)
JAYAPURA, KOMPAS.TV - Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan memastikan anggota TNI-Polri tidak ada yang membakar rumah warga di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Diketahui, Brigjen TNI Izak menyampaikan demikian merespons informasi yang beredar di media sosial yang menyebut aparat keamanan membombardir kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga membakar rumah-rumah warga.


"Tidak benar anggota TNI maupun Polri melakukan pembakaran rumah warga seperti yang beredar di media sosial," kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak di Jayapura, Sabtu (23/10/2021).

"Karena selama ini yang melakukan adalah kelompok sipil bersenjata (KSB) dengan membakar dan merusak berbagai fasilitas yang ada di Kiwirok."

Ia mengakui dari laporan yang diterima sejak pertengahan September 2021, penyerangan terhadap warga sipil dilakukan KKB Pimpinan Lamek Taplo.

Mereka, kata Brigjen Izak, melakukan pembakaran dan merusak berbagai bangunan yang ada di Kiwirok.

Bahkan, lanjut dia, seorang warga sipil yang merupakan petugas kesehatan yang seharusnya dilindungi malah dianiaya hingga tewas.

Izak menyebut, kasus tersebut bukan hanya terjadi di Kiwirok, melainkan hal serupa juga terjadi di Okhika.

"Di kedua distrik itu, sudah tidak ada lagi warga sipil, terutama nonpenduduk asli karena sudah dievakuasi ke Jayapura dan Oksibil termasuk guru," ujarnya.

Menurutnya, foto-foto yang beredar menggambarkan pembakaran di Kiwirok itu sengaja diedarkan kelompok yang tidak bertanggung jawab karena situasi di wilayah itu saat ini dalam keadaan kondusif.

"Saya sudah cek ke Kiwirok dan saat ini dilaporkan kondusif," kata dia.
https://www.kompas.tv/article/224744...k-papua?page=2

Udah kondusif versi TNI
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
1.1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan