- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Renungan Pagi: How To Be, Human Being?
TS
delia.adel
Renungan Pagi: How To Be, Human Being?
Spoiler for Instagram:
Belajar menulis adalah bagian dari sebuah pembelajaran hidup, yang mana untuk memaknai perjalanannya itu, tidak semudah kelihatannya, membutuhkan penghayatan totalitas hati, berdasarkan jiwa sisi manusia nya manusia.
Cos
Kita semua harus menerima kenyataan karena hidup ini ialah sebuah kenyataan.
Cos
Kita semua harus menerima kenyataan karena hidup ini ialah sebuah kenyataan.
Quote:
Selamat pagi! Pagi ini aku membungkus sebuah tulisan, yang mana semua ini terinspirasi dari seorang kawan, tentang bagaimana menjadi seorang manusia di zaman yang sisi manusianya manusia, kebanyakan terjajah, baik dari segi ekonomi, lingkungan pembentukan nya maupun dari dalam jiwanya sendiri.
Sebuah pertanyaan muncul kemudian, yaitu apa sih artinya manusia? Untuk apa berada di dalam bumi? Dan kenapa harus berwarna aneka?
Well,... aku berpikir semalaman, sambil memikirkan kamu, lalu mendapatkan sesuatu, dari pemikiran pemikiran kerdil, sampai kepada bentuk argumen argumen picisan, bahwasanya manusia itu adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya dari makhluk-makhluk lainnya, karena sudah dibekali akal dalam pikirannya, sehingga lebih maju dan berkembang.
Akan tetapi jika ditanyakan kenapa manusia itu harus hidup dan meramaikan dunia, ribuan jawaban pastinya memenuhi takarannya, yang mana kesemuanya itu adalah sebuah perjuangan, dalam batas pencapaian manusia di dalam kehidupan ini.
But menurut aku, tujuan yang terpenting adalah, memperbaiki garis keturunan. Yang mana dalam hal ini manusia itu memiliki uji yang sama, namun harus bisa menjawab soal-soal ujian itu, lebih kepada sebuah kesempurnaan, walaupun kata sempurna itu tidak akan pernah terbentuk, tersebab tidak ada manusia sempurna. Kesempurnaan itu hanya milik Allah.
Namun setidaknya mulai memperbaiki, apa yang seharusnya diperbaiki, demi untuk menjadi sosok yang lebih baik lagi.
Dan terkadang untuk lebih maju dalam tiap-tiap generasi, untuk tumbuh dewasa, mereka banyak mendapatkan perjalanan hidup, yang mana tidaklah semua kelihatannya. Sebab kuakui sangat, betapa rumitnya konstruksi batin manusia, begitu sukarnya untuk menanggalkan bias, apalagi menarik pembatas, antara masa lalu dan masa yang di jalaninya sekarang ini. Sampai-sampai kemudian aku berpikir bahwasanya manusia itu diciptakan dan dirancang hanya untuk terluka saja.
But, ternyata itu pemikiran yang salah dan terlampau bodohnya, bukan?
Sebuah pertanyaan muncul kemudian, yaitu apa sih artinya manusia? Untuk apa berada di dalam bumi? Dan kenapa harus berwarna aneka?
Well,... aku berpikir semalaman, sambil memikirkan kamu, lalu mendapatkan sesuatu, dari pemikiran pemikiran kerdil, sampai kepada bentuk argumen argumen picisan, bahwasanya manusia itu adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya dari makhluk-makhluk lainnya, karena sudah dibekali akal dalam pikirannya, sehingga lebih maju dan berkembang.
Akan tetapi jika ditanyakan kenapa manusia itu harus hidup dan meramaikan dunia, ribuan jawaban pastinya memenuhi takarannya, yang mana kesemuanya itu adalah sebuah perjuangan, dalam batas pencapaian manusia di dalam kehidupan ini.
But menurut aku, tujuan yang terpenting adalah, memperbaiki garis keturunan. Yang mana dalam hal ini manusia itu memiliki uji yang sama, namun harus bisa menjawab soal-soal ujian itu, lebih kepada sebuah kesempurnaan, walaupun kata sempurna itu tidak akan pernah terbentuk, tersebab tidak ada manusia sempurna. Kesempurnaan itu hanya milik Allah.
Namun setidaknya mulai memperbaiki, apa yang seharusnya diperbaiki, demi untuk menjadi sosok yang lebih baik lagi.
Dan terkadang untuk lebih maju dalam tiap-tiap generasi, untuk tumbuh dewasa, mereka banyak mendapatkan perjalanan hidup, yang mana tidaklah semua kelihatannya. Sebab kuakui sangat, betapa rumitnya konstruksi batin manusia, begitu sukarnya untuk menanggalkan bias, apalagi menarik pembatas, antara masa lalu dan masa yang di jalaninya sekarang ini. Sampai-sampai kemudian aku berpikir bahwasanya manusia itu diciptakan dan dirancang hanya untuk terluka saja.
But, ternyata itu pemikiran yang salah dan terlampau bodohnya, bukan?
Quote:
Mempelajari sebuah mitos "patah" yang terbentuk dari banyaknya kegagalan itu adalah sebuah proses, maka biarkan saja semua proses tersebut meledak di kepala, di badan jalan, atau bahkan di ujung jalan keputus asaan, yang nantinya akan melahirkan awalan atas sebuah akhiran untuk menciptakan pembelajaran, seperti; membasuh tubuh, mencuci muka, kaki, tangan dan menyegarkan sebuah perpisahan luka, pada satu titik yang di namakan perubahan.
Dunia itu penuh keajaiban, yang mana masih saja ditampilkan dengan anekdot yang terkadang tidak masuk akal, namun menjadi masuk akal dari hasil pemikiran yang tak terduga duga. Bahkan bisa melebihi batas nyelenehnya sebuah pemikiran dangkal.
Nilai sebuah kemanusiaan itu hanya teruntuk kumpulan manusia yang ingin mengerti dan membutuhkannya.
Aneh!
Hanya itu opiniku untuk perjalanan hidup manusia.
Unik!
Karena nampaknya perjalanan hidup serupa tanpa ujung, berulangkali terus menerus, namun hanya sedikit yang "merdeka" dan memerdekakan dirinya sendiri.
Dunia itu penuh keajaiban, yang mana masih saja ditampilkan dengan anekdot yang terkadang tidak masuk akal, namun menjadi masuk akal dari hasil pemikiran yang tak terduga duga. Bahkan bisa melebihi batas nyelenehnya sebuah pemikiran dangkal.
Nilai sebuah kemanusiaan itu hanya teruntuk kumpulan manusia yang ingin mengerti dan membutuhkannya.
Aneh!
Hanya itu opiniku untuk perjalanan hidup manusia.
Unik!
Karena nampaknya perjalanan hidup serupa tanpa ujung, berulangkali terus menerus, namun hanya sedikit yang "merdeka" dan memerdekakan dirinya sendiri.
Quote:
Bahkan pada sebuah negeri yang malang, rakyatnya hanya memilih untuk menjadi malaikat, tanpa dosa karena lupa sebutan sebuah dosa. Yang mengatasnamakan kebajikan, dengan melupakan kemenangan untuk menjadi seorang manusia.
Well sejarah ....
Menghalalkan kerakusan sebagai alasan untuk peneguran tanpa tasa malu karena sudah menjadi pendosa.
Ya Rab, mengapa masih ada yang tidak bisa meracik kebahagiaan? Walaupun dalam wujud yang sangat sederhana sekali.
Hum... perenungan pagi ini...
How to be human Being?
Opini pribadi
linknya di sini
falin182 dan 7 lainnya memberi reputasi
6
2.7K
57
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan